Masa Depan Anak-anak Gaza Terancam, Dunia Hanya Diam
Agama | 2025-01-21 20:14:24Penderitaan masih menyelimuti anak-anak Gaza, masa depan mereka pun terancam. Perang telah memutus kesempatan anak-anak Gaza mengenyam pendidikan sebagai modal untuk membangun peradaban.
Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukan anak-anak Gaza yang terpaksa belajar di bawah tenda, di bawah serangan Israel yang masih berkecamuk. Para guru Palestina membuat ruang kelas darurat di kamp-kamp pengungsi yang penuh sesak dan sederhana. Mereka tekad mencegah munculnya "generasi yang hilang" seperti yang telah diperingatkan PBB.
Kelas darurat ini berfokus pada pendidikan dasar. Kelas sementara mengajarkan sains, matematika dan bahasa Arab. Siswa duduk bersila, dengan alat tulis sederhana untuk dibawa berkeliling. Karena tenda yang tidak mampu menampung semua anak, sebagian lain belajar di luar tenda. Mereka tetap semangat belajar, sebab bagi mereka, kelas-kelas sederhana ini memberi arti penting menuju keadaan normal.
Kini, infrastruktur fisik untuk pendidikan telah hancur. Setidaknya, sejumlah 352 sekolah di Jalur Gaza telah rusak dan tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Sebagian besar bangunan yang tersisa diubah menjadi tempat penampungan bagi para pengungsi (antaranews, 10-1-2025).
Dilansir AFP, Minggu (12-1-2025), juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengonfirmasi delapan orang, termasuk dua anak-anak dan dua wanita, tewas akibat penembakan Israel di sekolah Halwa di kota Jabalia, Gaza utara. Padahal, sekolah ini merupakan tempat penampungan ribuan pengungsi. Namun, lagi-lagi Zion*s berkilah bahwa serangan tersebut ditujukan untuk menarget Hamas.
Dunia Hanya Diam
Sungguh miris, dunia dan lembaga internasional diam saja meski mengetahui banyaknya jumlah korban dan kerusakan sarana pendidikan. Dunia abai terhadap masa depan peradaban Palestina dan Islam, yang mereka lakukan tak lebih dari sebatas kecaman. Padahal, siapa pun yang menyaksikan penderitaan warga muslim Gaza, termasuk anak-anak di sana, akan menjumpai bahwa apa yang dilakukan oleh penjajah Zion*s itu sudah di luar batas kemanusiaan.
Kejahatan yang sudah Zion*s lakukan puluhan tahun, makin intens dilakukan dua tahun terakhir. Hal ini tentu tidak bisa dimaafkan begitu saja. Lantas, apa kontribusi yang sudah dunia internasional atas fakta genosida yang terjadi di Palestina? Faktanya, mereka hanya sekedar mengecam tanpa ada tindakan riil menghentikan serangan.
Philippe Lazzarini, komisaris jenderal badan PBB untuk pengungsi Palestina, pada 22-12-2024, mengatakan bahwa Isra*l telah melanggar aturan perang di Jalur Gaza. Serangan terhadap sekolah dan rumah sakit bahkan menjadi hal yang biasa. Ia menyebut semestinya dunia tidak mati rasa. Semua perang mempunyai aturan, dan semua aturan itu telah dilanggar. Ia juga meminta agar serangan Israel ke Palestina dihentikan.
Sikap yang ditunjukkan dunia Islam tidak jauh berbeda. Para pemimpin negeri-negeri muslim yang sebenarnya memiliki tentara-tentara yang mumpuni, faktanya hanya diam dan mencukupkan dengan kecaman dan menyerukan penghentian genosida yang dilakukan Zion*s di bumi Palestina.
Mirisnya, pemimpin-pemimpin negeri muslim hanya beretorika agar umat Islam bersatu. Namun, mereka menyetujui solusi dua negara kepada “perampok” tanah Palestina yang artinya membiarkan penjajah terjadi. Terlebih, solusi dua negara ini lahir dari Barat, pengusung ideologi kapitalisme yang rusak dan merusak.
Tentu kita tidak bisa berharap pada solusi yang ditawarkan dunia internasional. Sebab, tidak akan mengantarkan pada terselesaikannya masalah Palestina secara tuntas, hingga seluruh bumi Palestina kembali ke pangkuan kaum muslimin. Masa depan anak-anak Gaza juga tidak akan terselamatkan dengan solusi dua negara yang ditawarkan.
Akar Masalah
Sistem kapitalisme yang diberlakukan di dunia hari ini telah mengakibatkan masa depan anak-anak Gaza terancam. Jangankan hak atas pendidikan, makanan, kesehatan, dan perlindungan, hak hidup saja tidak mereka dapatkan. Betapa banyak anak-anak Palestina yang telah menjadi korban penjajahan Zion*s, akan tetapi AS sebagai negara adidaya hari ini justru abai terhadap kondisi yang terjadi di Palestina.
AS lah yang semestinya menjadi pihak yang paling bertanggung jawab atas terbunuhnya ratusan ribu nyawa warga Palestina, termasuk anak-anak. Bahkan sarana pendidikan dan kesehatan pun hancur karena genosida yang dilakukan Zion*s. Genosida ini didukung penuh oleh AS dan Barat.
Tanah Palestina merupakan tanah yang ditaklukan oleh kaum muslimin saat berada dalam kepemimpinan amirul mukminin, Umar bin Khaththab ra. pada 15H. Begitu pub sepanjang masa kekhalifahan Islam, Palestina tetap berada dalam naungan Negara Islam.
Status tanah Palestina adalah tanah kharajiyah, yaitu tanah milik kaum muslimin yang ditaklukkan melalui proses jihad dan penaklukan. Status kharajiyah akan tetap berlaku hingga hari kiamat.
Hanya saja, sejak kekhilafahan Utsmaniyah runtuh pada tahun 1924 akibat makar yang dilakukan oleh kafir penjajah, tanah Palestina sebagai tanah kharajiyah berada dalam kekuasaan Zion*s Yahudi akibat dari serangkaian makar politik yang dilakukan oleh para Zion*s yang dibekingi oleh Barat. Sejak saat itu Zion*s laknatullah terus melakukan serangan ke wilayah Palestina.
Dukungan yang diberikan Barat atas pendirian negara Yahudi memiliki tujuan politik, yakni menjaga eksistensi sistem kapitalisme di dunia Islam. Barat memahami betul bahwa kebangkitan Islam sebagai ideologi akan tegak di bawah naungan Kh1lafah. Karenanya, barat tidak akan membiarkan begitu saja daulah Kh1lafah tegak kembali. Mereka mendukung keberadaan entitas Yahudi dengan beragam kejahatannya di Palestina. Jadi, akar persoalan Palestina adalah keberadaan entitas Yahudi yang dijaga oleh sistem batil kapitalisme.
Solusi Hakiki Selamatkan Masa Depan Anak Gaza
Tidak ada jalan lain untuk menghentikan penderitaan saudara muslim kita di Palestina dari segala bentuk penderitaan yang disebabkan oleh serangan keji entitas Yahudi kecuali mengusir mereka dari bumi Palestina. Masa depan anak-anak Gaza hanya akan terselamatkan jika bisa mengalahkan Zion*s laknatullah. Untuk itu umat wajib berjuang menyeru penguasa negeri muslim untuk mengirimkan tentara untuk berjihad membebaskan Palestina.
Solusi yang diperintahkan oleh Allah Swt. terkait persoalan Palestina hanyalah jihad dan kh1lafah. Haram berdamai dengan penjajah dan membiarkan eksistensi mereka bercokol di negeri-negeri kaum muslim.
Allah Swt. dengan gamblang memerintahkan jihad untuk melawan kaum yang telah menyerang dan merampas wilayah kaum muslim. Allah Swt. berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 191:
وَاقۡتُلُوۡهُمۡ حَيۡثُ ثَقِفۡتُمُوۡهُمۡ وَاَخۡرِجُوۡهُمۡ مِّنۡ حَيۡثُ اَخۡرَجُوۡكُمۡ
artinya:
Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka, dan usirlah mereka dari mana mereka telah mengusir kamu.
Bebasnya Palestina juga membutuhkan tegaknya Kh1lafah yang akan menjaga umat dari musuh-musuh Allah. Kh1lafah akan senantiasa melindungi jiwa kaum muslimin, termasuk anak-anak di seluruh wilayah Khilafah. Rasulullah saw. bersabda:
"Sungguh, Imam (Khalifah) itu adalah perisai (pelindung umat) (HR al-Bukhari dan Muslim).
Khalifah lah yang akan mengerahkan pasukannya untuk berjihad mengusir kaum Zion*s dari bumi Palestina. Khalifah tidak akan tinggal diam melihat tanah umat Islam dirampok dan masa depan anak-anak kaum muslim terancam.
Rasulullah saw. sebagai kepala negara yang mengusir kaum Yahudi yang ada di Madinah untuk keluar dari Madinah. Rasulullah saw. juga menghukum mereka sebab mengkhianati Rasulullah dan kaum Muslim. Begitu juga Khalifah Sultan Abdul Hamid II dengan gigih menolak bujuk rayu Zion*s untuk menguasai Palestina barang sejengkal. Inilah gambaran seorang pemimpin yang menjadi perisai umat.
Kh1lafah juga menjamin pendidikan yang gratis lagi berkualitas bagi generasi, sehingga akan lahir generasi berkepribadian Islam, yang dengan kiprah mereka peradaban Islam akan senantiasa terjaga kemuliaannya. Seluruh pembiayaan pendidikan, baik menyangkut sarana pendidikan, gaji guru/dosen sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara.
Sudah saatnya umat Islam bangkit dan berjuang bersama partai politik ideologis memahamkan umat akan solusi hakiki persoalan Palestina. Jika umat tersadar akan solusi hakiki ini, maka thoriqoh umat akan terwujud dengan menuntut penguasa untuk mengirimkan pasukan berjihad membela Palestina, masa depan anak-anak Gaza pun dapat terselamatkan.
Wallahu a'lam bisshowab
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.