Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image vivi nurwida

Gaza Masih Mencekam, Dunia Hanya Sibuk Mengecam

Agama | 2025-01-13 07:47:40
Design by Canva

Situasi di Gaza, Palestina masih mencekam. Lebih dari 200 warga Palestina tewas dalam tiga hari akibat serangan Israel yang terus meningkat di Jalur Gaza. Menurut laporan koresponden di lapangan, mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak, mereka semua merupakan warga sipil.


Pada hari Jumat (3/1), militer Israel memaksa evakuasi staf dan pasien dari dua rumah sakit di Gaza utara di bawah ancaman serangan. Beberapa hari sebelumnya, pasukan Israel telah menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan dan menahan direktur rumah sakit tersebut (kumparannews, 05-01-2025).


Dunia Hanya Sibuk Mengecam

Zion*s telah melakukan genosida kepada saudara-saudara kita di Palestina. Jutaan ribu jiwa melayang, ribuan rumah hancur, sekolah dan rumah sakit pun tak luput dari sasaran. Hal ini bukan baru terjadi, melainkan sudah berlangsung puluhan tahun lamanya. Namun, dunia, termasuk negeri-negeri kaum Muslim hanya sibuk berdialog sana-sini, sekedar mengecam, juga upaya mediasi tanpa hasil yang berarti.


Penguasa negeri-negeri kaum Muslim hanya sekedar pencitraan ketika menyerukan pembelaannya kepada Palestina, terlebih solusi yang diberikan tetap mengikuti solusi Barat. Misalnya, solusi dua negara (two state solution) yang juga disetujui pemerintah Indonesia untuk meredam serangan Isra*l ke Gaza, Palestina. Dukungan ini telah disampaikan Presiden Prabowo ketika bertemu Presiden AS, Joe Biden pada Selasa (12-12-2024) waktu setempat (kompas.com, 14-11-2024).

Solusi tuntas permasalahan Palestina juga tidak akan datang dari lembaga internasional semacam PBB yang justru menjadi bidan lahirnya Zion*s Isra*l. Dunia internasional bersama lembaga internasional pun hanya sekedar melakukan kecaman, kecaman dan kecaman. Hal ini menandakan bahwa dunia hari ini tidak memiliki solusi jitu untuk menghentikan penjajahan.


Konflik Palestina juga tidak bisa diselesaikan dengan cara diplomatik apalagi perdamaian. Solusi dua negara yang ditawarkan dunia juga bukanlah solusi hakiki, sebab sama saja dengan menyetujui perampasan tanah milik kaum Muslim di Palestina.


Meskipun ribuan kali kecaman sudah dilakukan pemimpin negeri-negeri Muslim, juga organisasi perdamaian internasional, rupanya pendudukan Zion*s atas tanah Palestina sejak tahun 1947 tidak membuahkan hasil sama sekali. Justru, pendudukan Zion*s atas tanah Palestina semakin hari semakin masif, sedang wilayah Palestina menjadi semakin sempit. Di sisi lain pemukiman Zion*s justru semakin meluas berdiri kokoh di atas genangan air mata dan darah para syuhada.


Lewat tragedi Gaza ini, umat bisa melihat sifat asli para pemimpin yang mengkhianati umat. Penguasa memiliki kekuatan militer yang besar, namun para pemimpin Dunia Arab dan Islam tetap memilih untuk tidak mengirimkan pasukan mereka guna membela darah dan kehormatan umat Islam di sana.


Saatnya Menyeru Penguasa

Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk membela Palestina, tidak hanya dengan sekedar retorika. Seharusnya, sebagai salah satu negeri Muslim terbesar di dunia, Indonesia bisa menjadi garda terdepan dalam upaya pembebasan Palestina. Dengan kekuatan militernya, Indonesia mampu untuk memimpin pembebasan Palestina.


Indonesia merupakan salah satu negara yang berkontribusi dalam misi perdamaian PBB di berbagai wilayah konflik di dunia, termasuk di Timur Tengah. Hingga September 2024, Indonesia telah mengirimkan 1.231 personel TNI untuk misi pasukan perdamaian PBB di Lebanon bersama UNIFIL.


Indonesia juga merupakan penyumbang personel penjaga perdamaian PBB terbesar keenam di dunia. Sejak 1957, lebih dari 24 ribu personel telah terlibat dalam berbagai misi perdamaian bersama PBB.


Belum lagi jika ditambah dengan pasukan militer Indonesia hingga tahun 2024, tercatat ada sekitar 400 ribu orang personel aktif, 400 ribu tentara cadangan, 250 ribu pasukan paramiliter, ditambah kalangan sipil yang siap untuk dimobilisasi jihad, belum lagi pasukan militer dari negeri-negeri Islam yang lain seharusnya sudah lebih dari cukup untuk meluluhlantakkan Zion*s.


Menurut data Global Fire Power (GFP) 2024, Israel memiliki 170 ribu tentara aktif, sekitar 465 ribu tentara cadangan dan sekitar 35 ribu unit paramiliter. Jumlah ini tentu jauh lebih sedikit jika dibandingkan potensi yang dimiliki Indonesia, apalagi jika potensi militer negeri-negeri Muslim disatukan.


Karena penerapan sistem sekuler kapitalisme, potensi yang dimiliki Indonesia dan negeri-negeri Islam lainnya menjadi tidak berarti. Sudah semestinya umat Islam menyerukan kepada para pemimpin negeri-negeri Muslim untuk menyeru penguasa mengirimkan pasukannya, guna membebaskan Palestina dari penjajahan. Umat harus disadarkan solusi tuntas penjajahan Palestina oleh Zion*s.


Solusi Tuntas Persoalan Palestina

Solusi yang diperintahkan oleh Allah Swt. terkait persoalan penjajahan hanyalah j1had dan kh1lafah. Haram hukumnya berdamai dengan penjajah dan membiarkan eksistensi mereka bercokol di negeri-negeri kaum Muslim begitu saja.


Allah Swt. dengan gamblang memerintahkan j1had guna melawan kaum yang menyerang dan merampas wilayah kaum Muslim. Allah Swt. berfirman di dalam surah Al Baqarah ayat 191:
وَاقۡتُلُوۡهُمۡ حَيۡثُ ثَقِفۡتُمُوۡهُمۡ وَاَخۡرِجُوۡهُمۡ مِّنۡ حَيۡثُ اَخۡرَجُوۡكُمۡ artinya:Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka, dan usirlah mereka dari mana mereka telah mengusir kamu.
Persoalan Palestina akan tuntas ketika kaum Muslim memiliki perisai, yang akan melindungi mereka dari segala bentuk penjajahan. Rasulullah saw. bersabda: "Sungguh, Imam (Khalifah) itu adalah perisai (pelindung umat) (HR al-Bukhari dan Muslim).

Khalifah lah yang akan mengerahkan pasukannya untuk berj1had mengusir kaum Zion*s dari bumi Palestina. Tindakan nyata ini pernah dilakukan Rasulullah saw. sebagai seorang kepala negara yang mengusir kaum Yahudi yang ada di Madinah untuk keluar dari Madinah. Rasulullah saw. juga menghukum mereka sebab mengkhianati Rasulullah dan kaum Muslim.


Sejarah juga mencatat bagaimana upaya Khalifah Sultan Abdul Hamid II yang dengan gigih menolak bujuk rayu Zion*s untuk menguasai Palestina barang sejengkal. Inilah gambaran seorang pemimpin yang memposisikan dirinya sebagai pelindung umat.


Maka dari itu, tegaknya Kh1lafah adalah satu keniscayaan. Sebab, hanya Kh1lafah lah yang mampu menghadapi musuh Islam, dan melindungi umat. Untuk menyerukan j1had dan Kh1lafah perlu adanya upaya untuk mendakwahkan pemahaman yang sahih atas solusi tuntas persoalan Palestina dan bagaimana mewujudkannya.


Untuk mendakwahkan pemahaman tersebut, dibutuhkan adanya kelompok dakwah Islam ideologis yang akan melakukan upaya penyadaran di tengah-tengah umat akan solusi hakiki persoalan Palestina. Selain itu, kelompok dakwah ideologis ini akan mengajak umat untuk berjuang bersama menegakkan Kh1lafah berdasarkan metode yang mengikuti manhaj dakwah Rasulullah saw.


Wallahu a'lam bisshowab.




Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image