Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Pendidikan di Indonesia: Pros, Kons, dan Ekspetasi

Eduaksi | 2023-11-20 21:00:37

Pendidikan adalah usaha dasar terencana untuk mewujudkan suasana belakar dan proses pembelajaran peserta didik secara aktif untuk mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan merupakan hal penting yang harus diperhatikan dan ditingkatkan.

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.jawapos.com%2Fpendidikan%2F0144103%2Fkekurangan-murid-banyak-sekolah-negeri-gulung-tikar&psig=AOvVaw3g5m6EoWV6Vh6sIZom1e2j&ust=1700574986957000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBIQjRxqFwoTCLjTqtLd0oIDFQAAAAAdAAAAABAF

Pada tahun 2022 sekitar 273 juta manusia itu hidup di negara Indonesia dengan 52 juta siswa, 3 juta guru, dan 217 ribu sekolah banyak Indonesia udah jadi negara dengan sistem pendidikan terbesar ke-4 di dunia di bawah India China dan Amerika. Berdasarkan data dari Pisa (2021) siswa Indonesia itu berada di peringkat 70 dari 79 dalam matematika, 67 dari 79 dalam sains, dan 66 dari 79 dalam reading. Bagaimana kita bisa memperbaiki kondisi ini?

Pros dalam pendidikan di Indonesia:

  1. Sistem pendidikan Indonesia terlalu berfokus sistem pada mata pelajaran inti. Meskipun banyak orang yang berpendapat kalau Indonesia terlalu generalis, banyak banget pelajarannya sehingga kurang fokus. Tapi tapi ternyata sistem seperti ini bisa membantu kita membangun pondasi dan pengetahuan yang solid.
  2. Terintergrasi dengan nilai-nilai nasionalisme. Seperti upacara, mata pelajaran PPKn yang dimuat dalam kurikulum.
  3. Sistem pendidikan yang berstandar nasional. Dalam artian satu kurikulum dari Sabang sampai Merauke yang diatur oleh pemerintah.

Kons dalam pendidikan di Indonesia:

  1. Kurikulum cenderung tidak relevan dengan kebutuhan masa kini.
  2. Ruang relatif sempit untuk mengeksplor minat siswa.
  3. Kurangnya wadah atau program untuk melatih critical thinking. Murid lebih cenderung menghafal atau mencatat.

Harapan dan ekspetasi pendidikan Indonesia pada masa yang akan datang:

  1. Meningkatkan APBN untuk pendidikan. Bisa dengan cara mengurangi angka korupsi pejabat-pejabat di Indonesia.
  2. Meningkatkan anggaran untuk guru.
  3. Penyelarasan kurikulum harus disertakan dengan kebutuhan zaman. Murid harus menguasai tentang critical thinking dan problem solving yang baik.
  4. Tingkatkan model kegiatan belajar dan pengajar. Banyak peneliti dan pengamat pendidikan yang mengatakan "Indonesia sudah sering berganti kurikulum tapi belum bisa ada hasil yang meningkat, karena implementasi nya belum meningkat dan merata”.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image