Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adhyatnika Geusan Ulun

Disiplin Cermin Pendidikan Karakter

Gaya Hidup | Wednesday, 15 Nov 2023, 10:10 WIB
Penulis. dok

Oleh; Edy Syafrudin, S.Pd., M.Pd
(Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik KBB)

Pondasi awal dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang abdi negara (ASN) agar berhasil dalam menjalankan tugas dan pengabdiannya yang paling utama adalah bagaimana kita dapat menegakan “DISIPLIN” bagi diri kita sendiri terlebih dahulu, karena disiplin merupakan awal seorang pegawai terbentuk mental, sikap integritas dan karakter dalam melaksanakan tugas sehari-hari yang diberikan kepadanya,sebagai seorang abdi negara.

Disiplin di suatu lingkungan kerja diawali melalui pimpinan dalam menerapkan dan menegakan disiplin pegawai dengan tujuan seluruh pegawai memiliki kemauan untuk mentaati aturan yang telah di tetapkan. Sehingga, disiplin tersebut tertanam dan menjadi kebiasaan yang postif dan membentuk karakter pegawai menjadi lebih baik dan memiliki integritas yang tidak tergoyahkan.

Keberhasilan pendidikan tidak terlepas dari tertanamnya disiplin dari setiap insan pendidikan. Tentunya, disiplin merupakan pondasi yang perlu di miliki oleh seorang guru dan peserta didik di sekolah. Disiplin di satuan pendidikan harus di mulai oleh Kepala Sekolah sebagai manajerial diikuti oleh guru yang juga merupakan manajerial di kelas, dengan menunjukan kedisiplinan pada rutinitas sehari-hari yang dilakukan seorang Kepala Sekolah dan guru yang di mulai dari datang tepat waktu, mengajar tepat waktu, memiliki kompetensi yang mumpuni. Dan, tentu saja sebelum jam mengajar selesai seorang guru sudah menyiapkan bahan ajar untuk esok hari. Hal sekecil tersebut, dapat menumbuhkan integritas dirinya terhadap pengabdian dan tanggung jawab sebagai seorang guru yang akan dengan sendirinya tertanam jiwa kedisiplinan secara permanen di dalam dirinya dan membentuk karakter yang kuat untuk menjadi seorang guru yang berdedikasi dan kompeten.

Ketika sikap disiplin ini sudah tertanam atas dasar kesadaran sendiri, maka akan muncul dampak positif yang bisa dirasakan. Selain itu, tentu saja contoh baik yang guru lakukan akan menjadi panutan dan juga menjadikan panduan bagi peserta didik untuk mengikuti hal baik tersebut, sehingga akan menjadi pembentukan karakter kepada peserta didik dalam kedisiplinan dan tentu saja sekaligus menjadikan bertambahnya minat belajar peserta didik karena memiliki seorang guru yang disiplin dan berdedikasi kepada pendidikan.

Peserta didik yang diajarkan kedisiplinan sejak dini, akan memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap diri sendiri dan orang lain. Secara otomatis guru dan peserta didik yang menerapkan sikap disiplin akan memiliki pola hidup yang teratur dan manajemen waktu yang baik, sehingga akan membentuk karakter melalui kedisiplinan yang diterapkan oleh guru di sekolah.

Dengan menerapkan sikap disiplin, akan tumbuh ketenangan dalam diri, karena telah melakukan sesuatu yang sesuai dengan peraturan dan norma yang berlaku dan tanpa disadari. Sikap disiplin juga dapat membuat seseorang menjadi lebih percaya diri dalam menjalani berbagai aktivitas belajar. Seorang anak akan selalu meniru apa yang diajarkan kepadanya. Karena itu, pengajaran kedisiplinan akan membantu perkembangan otak anak dan pembentukan karakter menumbuhkan kebiasaan serta sikap yang positif. Kedisiplinan juga jelas akan menumbuhkan sikap patuh terhadap segala hal yang dinilainya benar.

Segala upaya seorang guru untuk mengarahkan, melatih, memupuk nilai-nilai baik agar menumbuhkan kepribadian yang baik, bijak, sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungan dan masyarakat luas. Hal tersebut merupakan awal terjadinya pendidikan karakter yang berhasil sehingga sangatlah jelas bahwa “Disiplin” dapat membentuk pribadi seseorang untuk menjadi lebih baik.

Simpulan

Kedisipilinan apapun bentuknya, bertujuan untuk membentuk pondasi yang kuat dan menjadikan seseorang memiliki disiplin yang baik melalui pembiasaan sehari-hari, baik di lingkungan kerja maupun di lingkungan masyarakat. Sehingga , jika hal ini sudah tertanam di dalam diri seseorang, melalui mental, sikap dan integritasnya, maka semua itu menjadikan manusia yang berkarakter. ***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image