Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dimas Muhammad Erlangga

Posisi Politik Jelang Pemilu 2024

Politik | 2023-11-13 10:21:32

Ada sejumlah peluang dan juga tantangan yang dihadapi pergerakan rakyat dalam Pilpres 2024. Jika diolah dengan baik, peluang tersebut menghasilkan kemajuan gerakan rakyat marhaenmelawan kolonialisme-imperialisme gaya baru yang menjadi persolan pokok bangsa. Tetapi jika tantangan yang ada tidak disiasati dengan benar, berpotensi memukul mundur konsesi politik dan ekonomi yang telah didapatkan rakyat selama ini; atau minimal menyebabkan hilangnya peluang bagi rakyat miskin dan kemajuan gerakan progresif-revolusioner.

Beberapa peluang pilpres bagi kemajuan gerakan rakyat marhaen melawan neoliberalisme hasil kesimpulan diskusi itu adalah: pertama, peluang partai alternatif yang menjadi oposan pemerintahan dan oposan partai partai di parlemen, sebuah representasi politik utama dari kepentingan neoliberal di Indonesia bisa dibaca sebagai kehendak rakyat miskin akan perubahan dan penolakan mereka atas kebijakan-kebijakan neoliberal, selain penolakan atas tingginya kasus korupsi-kolusi-nepotisme yang menyeret lingkaran kekuasaan Jokowi. Kedua, menguatnya isu kemandirian nasional dan anti imperialisme dan anti-kolonialisme dalam perang pernyataan kubu-kubu petarung pilpres, terutama antara Ganjar Pranowo, Prabowo Subiaco, dan Anies Baswedan.

Ketiga, menguatnya partisipasi aktif kelas menengah sosial Indonesia sebagai dampak kehadiran Ganjar, Prabowo, dan Anies. Partisipasi itu tampak dari terbentuknya berbagai organisasi relawan dan tingginya jumlah posting terkait politik pada sosial media.

Jika dahulu pernyataan-pernyataan pada sosial media lebih banyak berisi sikap apatis atau anti politik praktis, kini sebagian besar justru berisi pernyataan mendukung capres-capres yang ada. Lengkap dengan berbagai argumen mendukung dan serangan terhadap pihak lain.

Sementara tantangan yang muncul adalah: pertama, polarisasi politik dan saling kritik antara organisasi-organisasi progresif Revolusioner, sekaligus perang argumentasi dukungan politik pada borjuis-noelib yang cenderung keluar dari isu-isu non-problem pokok, bahkan subjektif dan dangkal. Kedua, propaganda organisasi-organisasi progresif revolusioner pendukung masing-masing capres justru terjebak pada sikap mengekor kesadaran massa yang bisa berdampak pada menguatnya “Ilusi ratu adil” pada capres dan partai politik borjuis-neoliberal. Ketiga, usaha menyeret Institusi Organisasi Kemahasiswaan yang bersifat Independen, mengingat beberapa Kandidat Pemilu Presiden 2024 mempunyai latar belakang mengikuti organisasi Kemahasiswaan KELOMPOK CIPAYUNG.

Menyadari potensi dan tantangan yang ada, Kelompok Cipayu g Hari ini menyepakati bahwa tugas organisasi-organisasi gerakan di Kota Bandung adalah bahu-membahu mengisi kekosongan kampanye terkait problem pokok bangsa, yaitu jalan keluar programatik yang harusnya diambil oleh para capres-cawapres. Beberapa tuntutan program utama yang disepakati, antara lain: nasionalisasi industri minyak, gas, dan batu bara. Pendapatan negara dari sektor ini kemudian digunakan untuk investasi pada pengembangan sumber energi terbaharukan, dan mendorong terbentuknya usaha pengolahan milik kolektif rakyat marhaen di pedesaan; nasionalisasi perusahaan farmasi untuk mendukung biaya kesehatan murah, nasionalisasi industri kimia dasar dan logam dasar untuk menyokong industrialisasi nasional; serta reforma agraria.

Forum-Forum Mahasiswa sudah seharusnyalah sepakat untuk mengkampanyekan tuntutan programatik terkait jalan keluar atas problem pokok bangsa tersebut tidak bisa bertentangan dengan kesadaran massa berpemilu dan karena itu bentuknya adalah mengajak rakyat miskin mengajukan proposal politik kepada capres-cawapres.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image