Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Natia Grashella

Peran Media Sosial di Dalam Dunia Ilmu Politik

Politik | 2023-11-10 13:11:29
Foto ilustrasi media sosial.

Kecanggihan media elektronik yang terus berinovasi dan berkembang dengan keberadaan Internet telah menciptakan banyak media sosial yang dapat digunakan oleh individu untuk berbagai tujuan. Selain sebagai sarana komunikasi, media sosial yang tergolong sebagai media baru juga dapat digunakan sebagai upaya untuk menampilkan citra seseorang, termasuk politisi. Penilaian publik terhadap jabatan politik seringkali menentukan kapasitas seseorang dalam berpartisipasi politik, dan partisipasi politik generasi muda identik dengan ide-ide kreatif dan kritis. Banyak sekali varian internet (teknologi digital) yang dimanfaatkan untuk praktik demokrasi, seperti website, blog, media sosial, aplikasi mobile, dan lain sebagainya. Semua varian itu dapat digunakan sebagai alat praktik demokrasi di dunia politik.

Di negara demokrasi, media sosial mempunyai kebebasan menyampaikan informasi mengenai kebijakan dan kegiatan pemerintah. Media sosial menjadi perantara yang memperlancar proses komunikasi dari pemerintah kepada masyarakat dan sebaliknya. Selain itu, media sosial juga berperan dalam pendidikan politik bagi masyarakat. Peran tersebut akan meningkatkan kesadaran masyarakat yang terlibat dalam politik sehingga dapat berpartisipasi aktif dalam menyampaikan keinginannya kepada pemerintah. Dengan adanya gambaran mengenai politik juga diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan politik. Media berperan penting dalam mengawasi setiap tindakan pemerintah, terutama yang di luar batas kewajaran dan sewenang-wenang, dan menginformasikannya kepada masyarakat. Dengan adanya fungsi pengawasan dari media, pemerintah akan lebih berhati-hati dan bekerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sosial media dinilai mampu menghadirkan cara berkomunikasi baru dengan teknologi yang jauh berbeda dari media tradisional. Berbagai media komunikasi dunia “cyber” ini membentuk jaringan komunikasi yang kaya tanpa batasan ruang dan waktu. Kemudian seiring perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, bahkan strategi pemasaran pun mulai beralih menjadi konten marketing.

Pada setiap era, praktik demokrasi mengalami perubahan, serta perubahan inovasi teknologi komunikasi dan informasi.Di era teknologi radio, politisi menggunakannya sebagai alat kampanye. Masyarakat juga memanfaatkan radio sebagai sarana partisipasi politik. Internet mengatasi kelemahan teknologi sebelumnya, teknologi satu arah diubah menjadi dua arah (interaktif). Dengan teknologi digital, Internet membuat proses komunikasi menjadi interaktif. Dua orang bisa bercakap-cakap seakan seperti berhadap-hadapan, padahal berada di dua lokasi yang berjauhan. Sisi interaktifitas inilah yang membuat internet kompatibel dengan demokrasi. Di negara-negara demokrasi, sering kali diyakini bahwa semakin banyak partisipasi masyarakat, semakin baik. anggota masyarakat berpartisipasi dalam proses politik, seperti melalui pemungutan suara atau kegiatan lainnya, dilatarbelakangi oleh keyakinan bahwa, melalui kegiatan bersama tersebut, kepentingan mereka akan dialihkan atau setidaknya akan diperhitungkan dan keyakinan bahwa tindakan tersebut dapat mempengaruhi pihak-pihak yang berwenang dalam mengambil keputusan. Dengan kata lain, mereka percaya bahwa kegiatan mereka mempunyai dampak politik.

Melalui pemanfaatan internet, banyak hal yang dapat dilakukan dalam waktu yang relatif lebih cepat, seperti pengumpulan informasi, menyebarkan ide, ajakan, permohonan, demonstrasi dan penerbitan usulan usulan kebijakan alternatif. Segalanya tampak lebih efisien dan cepat dibandingkan harus melalui pers tertulis atau siaran.

Misalnya, media sosial berperan penting dalam sistem pemasaran politik di Indonesia, baik untuk pemilu legislatif, pemilu presiden, dan pemilu daerah (pilkada) untuk mempromosikan kandidat politik. Kampanye politik tidak lagi terbatas pada televisi, surat kabar, majalah radio, tabloid, atau brosur, pamflet, spanduk, tetapi kini juga memanfaatkan media baru yaitu internet.

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi menjadikan sosial media sebagai alat komunikasi yang paling cepat, tepat, dan murah. Bahkan berita di televisi maupun surat kabar yang beredar pun tak jarang mendapatkan informasi lewat media sosial. Dunia politik Indonesia tidak akan pernah lepas dari berbagai pujian, saran, maupun kritik pedas dari seluruh elemen masyarakat Indonesia termasuk pengguna internet (netizen). Kuatnya peran media sosial dalam dunia politik. untuk mendapatkan atensi masyarakat lewat kampanye, membantu generasi muda untuk melek politik, dan meningkatkan partisipasi pemilih pemula tidak dapat dihindari. Oleh sebab itu, siapapun yang akan masuk ke dalam dunia politik, perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan media sosial. Media sosial juga memiliki tantangan, seperti penyebaran berita palsu, echo chamber, dan polarisasi opini. Oleh karena itu, penting bagi pengguna media sosial untuk mengembangkan keterampilan literasi digital dan kritis dalam mengonsumsi informasi politik.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image