Menolak Rejeki Karena Malam Jumat Kliwon
Sana Sini | Thursday, 09 Nov 2023, 17:27 WIBKetika terdengar kata malam Jum'at Kliwon paling tidak terlintas sebuah film yang dibintangi oleh Suzanna dengan mengedepankan adegan horor serta mistis sehingga membuat para penontonnya terbawa arus dunia horor dari film tersebut.
Malam Jumat Kliwon memang banyak dianggap sebagai malam yang menakutkan serta membuat sebagian besar masyarakat terutama orang Jawa berhati-hati sekali ketika malam Jumat Kliwon tiba.
Entah awalnya siapa yang menjadi atau mempopulerkan malam Jumat Kliwon menjadi malam yang begitu harus berhati-hati. Sebenarnya kalau dilihat dari layar belakang kemungkinan merupakan propaganda kolonialisme di negeri ini sebagai salah satu cara untuk membuat bahkan meneror ketakutan bagi masyarakat yang dijajahnya. Kaum penjajah mempunyai strategi yang menghalalkan segala cara serta mempelajari kultur budaya daerah jajahannya.
Di Indonesia terutama di Jawa kolonialisme menggemakan ke masyarakat tentang keramatnya malam Jumat Kliwon sampai ketika Kamis malam Jumat Kliwon mulai jam 4 sore para pedagang sudah menutup rapat barang dagangannya, sehingga para pembeli yang membutuhkanpun tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkan karena pemilik dagangan memilih tidak melayani pembeli ketika malam Jumat Kliwon.
Pengalaman pribadi penulis yang sangat tragis adalah di jaman kekinian sekarang masih saja banyak masyarakat yang tetap bersikukuh dengan kekeramatan malam Jumat Kliwon yaitu ketika ban motor depan bocor pas malam Jumat Kliwon tepatnya baru pukul 4 sore mendatangi bengkel tambal ban mereka tidak mau menerima meskipun peralatan masih berserakan di depan bengkelnya, dengan berbagai alasan mereka menolak untuk menambal ban motor.
Kejadian nyata tersebut membuat penulis miris karena sampai 8 atau 11 bengkel menolak Rejeki mereka sendiri hanya karena malam Jumat Kliwon
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.