Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmad Afwan Yazid

Ayah, Dampingi Aku Menuju Surga

Agama | Tuesday, 07 Nov 2023, 21:07 WIB
Foto dari Pixabay.com (suaraislam.id)

Sebagai sosok yang diberi tanggung jawab sebagai kepala keluarga, seorang ayah memiliki peran penting dalam membimbing dan mendampingi anak-anaknya menuju jalan kebaikan. Ayah tidak hanya bertugas sebagai pemimpin keluarga, tetapi juga sebagai sosok teladan yang memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dalam agama Islam, pentingnya peran seorang ayah dalam membimbing anak-anaknya menuju surga juga ditegaskan dalam Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad SAW.

Allah SWT berfirman:

اَلْمَالُ وَالْبَنُوْنَ زِيْنَةُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۚ وَالْبٰقِيٰتُ الصّٰلِحٰتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَّخَيْرٌ اَمَلًا

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, sedangkan amal kebajikan yang abadi (pahalanya) adalah lebih baik balasannya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan” (QS al-Kahfi :46)

Ayat tersebut mengingatkan kita akan pentingnya ketaatan dan penghormatan terhadap orang tua, termasuk ayah. Ayat ini menggarisbawahi pentingnya sikap patuh dan penghargaan terhadap nasihat dan bimbingan yang diberikan oleh orang tua, termasuk ayah, sebagai salah satu kunci menuju keselamatan dan keberkahan.

Sebagai seorang Ayah, kita sering sekali berdoa kepada Allah SWT memohon keselamatan dunia dan keselamatan akhirat. Bahkan do’a tersebut menjadi do’a terbanyak yang diucapkan oleh nabi Muhammad SAW, sehingga patut kita contoh apa yang telah dilakukan oleh beliau.

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Musaddad telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdul Warits telah menceritakan kepada kami, dari Abdul Aziz, dari Anas, ia berkata, “Doa yang paling banyak dibaca Nabi saw. adalah Allahumma Rabbanaa atina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘‘dzaban nar (Wahai Allah, Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka).” (Muttafaqun ‘alaih)

Sebagai seorang Ayah yang membimbing keluarganya menuju surga, maka perlu memiliki misi (tujuan) agar perjalanan ketika di dunia sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah SWT. Adapun misi tersebut diantaranya:

1. Menjadi Pasangan Yang Menyejukkan dan Melahirkan Pemimpin Bagi Orang Bertaqwa

وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

“Dan, orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS al-Furqon :74)

2. Menjaga Keluarga Dari Api Neraka

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” (QS at-Tahrim :6)

3. Menuju Surga Bersama Keluarga

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِيْمَانٍ اَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ

“Orang-orang yang beriman dan anak cucunya mengikuti mereka dalam keimanan, Kami akan mengumpulkan anak cucunya itu dengan mereka (di dalam surga)” (QS ath-Thur :21)

4. Memberi Manfaat Bagi Masyarakat, Lingkungan dan Peradaban

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ

“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.”

Selain tujuan membawa keluarga ke surga bersama-sama, Ayah juga perlu memiliki peran penting bagi anak-anak dan keluarganya. Adapun peran tersebut adalah :

1. Himayah (Perlindungan), Anak merasa terlindungi saat Ayah berada di rumah, berada di dekat keluarganya.

2. Ri’ayah (Ayoman), Anak tidak membutuh yang lain ketika Ayah ada di dekatnya.

3. Sulthah (Kuasa), Anak menjadi percaya diri dan penuh keyakinan saat Ayah ada didekatnya.

4. Quwwah (Kekuatan), Anak bersandar kepada Ayahnya.

Keempat peran tersebut, harus selalu tumbuh dalam diri Ayah, karena Ayah adalah uswah hasanah bagi anak-anaknya. Selain perilaku ibu, segala perilaku Ayah juga memiliki peran besar bagi tumbuh kembang seorang anak.

Seorang ayah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi yang saleh dan berkualitas, yang siap untuk menghadapi tantangan kehidupan dunia dan menuju kebahagiaan abadi di akhirat. Melalui teladan, kasih sayang, dan bimbingan yang diberikan, seorang ayah dapat menjadi sumber inspirasi dan kekuatan spiritual bagi keluarganya. Dengan bersandar pada ajaran Al-Qur'an dan hadits, seorang ayah dapat mengemban perannya dengan penuh tanggung jawab dalam membimbing anak-anaknya menuju surga yang telah dijanjikan oleh Allah SWT.

Karena besarnya peran seorang Ayah, maka haruslah tertanam dalam diri seorang Ayah “Menjadi Ayah Shaleh”. Perlu diperhatikan apa saja ciri yang dapat menjadikan seorang Ayah menjadi shaleh.

1. Istiqomah (Serius ingin anak dan istrinya istiqomah “lurus”)

اَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاۤءَ اِذْ حَضَرَ يَعْقُوْبَ الْمَوْتُۙ اِذْ قَالَ لِبَنِيْهِ مَا تَعْبُدُوْنَ مِنْۢ بَعْدِيْۗ قَالُوْا نَعْبُدُ اِلٰهَكَ وَاِلٰهَ اٰبَاۤىِٕكَ اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ اِلٰهًا وَّاحِدًاۚ وَنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْنَ

“Apakah kamu (hadir) menjadi saksi menjelang kematian Ya‘qub ketika dia berkata kepada anak-anaknya, “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu: Ibrahim, Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan (hanya) kepada-Nya kami berserah diri.” (QS al-Baqarah :133)

2. Khawatir Anak Menyimpang

هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهٗ ۚ قَالَ رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ

“Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.” QS Ali Imron : 38)

3. Tidak Putus Asa Dalam Mendidik Anak

وَهِيَ تَجْرِيْ بِهِمْ فِيْ مَوْجٍ كَالْجِبَالِۗ وَنَادٰى نُوْحُ ۨ ِابْنَهٗ وَكَانَ فِيْ مَعْزِلٍ يّٰبُنَيَّ ارْكَبْ مَّعَنَا وَلَا تَكُنْ مَّعَ الْكٰفِرِيْنَ

“Bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung-gunung. Nuh memanggil anaknya, sedang dia (anak itu) berada di tempat (yang jauh) terpencil, “Wahai anakku, naiklah (ke bahtera) bersama kami dan janganlah engkau bersama orang-orang kafir.” (QS Hud :42)

4. Tidak Memaksakan Kehendak

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ

“Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.” (QS Ash-Shaffat : 102)

5. Pikiran, Arahan, Nasehat untuk Kemaslahatan Anak

وَقَالَ يٰبَنِيَّ لَا تَدْخُلُوْا مِنْۢ بَابٍ وَّاحِدٍ وَّادْخُلُوْا مِنْ اَبْوَابٍ مُّتَفَرِّقَةٍۗ وَمَآ اُغْنِيْ عَنْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ مِنْ شَيْءٍۗ اِنِ الْحُكْمُ اِلَّا لِلّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَعَلَيْهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُوْنَ

“Dia (Ya‘qub) berkata, “Wahai anak-anakku, janganlah kamu masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berbeda-beda. (Namun,) aku tidak dapat mencegah (takdir) Allah dari kamu sedikit pun. (Penetapan) hukum itu hanyalah hak Allah. Kepada-Nyalah aku bertawakal dan hendaklah kepada-Nya (saja) orang-orang yang bertawakal (meningkatkan) tawakal(-nya).”

Lantas, sebagai seorang Ayah, apa yang perlu kita lakukan bagi keluarga dan anak-anak kita?

1. Terus Berdoa

2. Menjadi Uswah Hasanah

3. Sabar Dalam Mendidik

4. Siapkan Fasilitas Yang Bermanfaat Dunia-Akhirat

5. Menjauhkan Anak dari hal-hal yang Merusak

6. Pilihkan Teman Yang Baik

Ayah adalah imam bagi keluarganya, Ayah menjadi contoh utama bagi anak dan keluarganya. Oleh sebab itu, mari perbaiki diri kita yang berposisi sebagai seorang Ayah agar nantinya kita bisa berkumpul di surga bersama keluarga, berkumpul bersama anak-istri kita. Aamiin.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image