Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Dampak Promosi Kesehatan pada Ibu dalam Mengatasi Stunting

Eduaksi | Monday, 06 Nov 2023, 20:36 WIB

Stunting merupakan suatu kondisi terhambatnya pertumbuhan pada anak akibat kurangnya asupan nutrisi yang cukup, terutama nutrisi penting seperti protein, energi, vitamin dan mineral. Tidak adanya kaki merupakan hal yang umum terjadi saat anak beranjak dewasa, terutama sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Hal ini dapat menyebabkan anak menjadi lebih pendek dari rata-rata usianya dan berdampak negatif pada perkembangan fisik dan intelektual. Pinjam meminjam merupakan hal yang harus kita cegah bersama karena angka pengangguran di Indonesia masih tinggi yaitu 21,6% pada tahun 2022. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap stigma di masyarakat antara lain: gizi buruk pada masa kehamilan dan masa kanak-kanak, kurangnya gizi yang cukup dalam makanan sehari-hari, penyakit menular dan penyakit pada masa kanak-kanak, pola makan yang tidak tepat, seperti pemberian makanan padat pada waktu atau waktu yang salah, kondisi tidak sehat yang tidak sehat dan jumlah air minum.

Promosi kesehatan adalah suatu pendekatan yang berupaya meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit dengan memberikan informasi, pendidikan dan dukungan kepada individu dan masyarakat. Dalam kasus ulkus kaki, promosi kesehatan dapat berperan besar dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu mengenai gizi, perawatan kehamilan dan kebiasaan makan anak-anak mereka.

Pertama, promosi kesehatan dapat mengajarkan ibu tentang pentingnya pola makan sehat selama hamil dan menyusui. Melalui kampanye edukasi dan pemberian informasi yang tepat, para ibu dapat memahami dampak kecukupan gizi terhadap pertumbuhan janin dan anaknya. Selain itu, promosi kesehatan dapat membantu ibu mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Ini termasuk pemeriksaan rutin, suplemen nutrisi yang tepat, dan perawatan medis yang diperlukan. Dengan cara ini, para ibu dapat memastikan kehamilannya sehat dan bayinya akan lahir dengan berat badan normal.

Promosi kesehatan juga dapat membantu mengubah kebiasaan makan di rumah. Para ibu dapat belajar memasak makanan bergizi dan memberikan makanan bergizi kepada keluarganya. Permulaan seperti program memasak dan menu yang tepat dapat mengubah kebiasaan makan keluarga. Selain itu, promosi kesehatan masyarakat dapat memainkan peran penting dalam memerangi epidemi. Ibu yang mendapat dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan kehamilan mempunyai peluang lebih besar untuk berhasil dalam mengikuti gizi dan perawatan prenatal yang diperlukan. Mempromosikan gizi yang baik di masyarakat akan meningkatkan kesadaran, mengubah perilaku, mencegah obesitas, dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan menjadi produktifitas komunitas.

Dalam rangka menciptakan masyarakat yang lebih sehat, saya Dinda Miko Ramadhanti, Mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga mengajak semua pembaca untuk meningkatkan kesadaran, mengubah perilaku, mencegah obesitas, dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan menjadi produktifitas komunitas. Kita dapat mengambil langkah penting menuju hidup yang lebih sehat dan bahagia. Mari bersama-sama berkomitmen untuk mengutamakan kesehatan kita dan masyarakat kita.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image