Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image CHRISTIANI WAHYUNINGSIH GALINGGING

Hubungan Gaya Mengajar Guru dengan Motivasi Belajar Siswa

Eduaksi | Monday, 30 Oct 2023, 12:49 WIB

Hubungan Gaya Mengajar Guru dengan Motivasi Belajar Siswa

oleh Christiani Wahyuningsih Galingging

sumber gambar: https://pin.it/YEfNaLW

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan setiap manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Melalui suatu proses pendidikan, seseorang dapat bertumbuh menjadi pribadi yang lebih cerdas, kreatif, bertanggung jawab dan produktif. Namun, kenyataannya pada situasi pendidikan saat ini kita seringkali mendengar keluhan terkait rendahnya motivasi belajar pada siswa. Bahkan, dapat dikatakan bahwa salah satu hambatan belajar yang dialami para peserta didik saat ini adalah rendahnya motivasi atau dorongan untuk belajar.

Rendahnya motivasi atau dorongan belajar pada siswa saat ini tentu menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. Menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia sudah banyak dilakukan oleh pemerintah, di antaranya dengan memperbaharui kurikulum, perbaikan sarana dan prasarana, pengembangan metode mengajar, penelitian ilmiah berbasis pendidikan, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan ajar. Namun demikian, upaya peningkatan mutu pendidikan tidak hanya bersumber dari upaya pemerintah saja, melainkan siswa sendiri juga harus memiliki motivasi yang tinggi untuk terus belajar sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara maksimal.

Berkaitan dengan upaya untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut adalah gaya mengajar guru, yakni cara atau teknik guru dalam menyampaikan isi pembelajaran. Gaya mengajar guru berkaitan erat dengan penyampaian, interaksi dan ciri-ciri kepribadian guru saat mengajar. Oleh karena itu, hal ini membuat saya tertarik untuk mengulas lebih dalam terkait “Hubungan Gaya Mengajar Guru dengan Motivasi Belajar Siswa”. Saya berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi tenaga pendidik dan juga peserta didik sehingga mutu pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih baik lagi.

Menurut Ali, Muhammad (2004, hlm. 59), gaya mengajar yang dimiliki oleh seorang guru merupakan suatu cerminan bagaimana guru yang bersangkutan melaksanakan suatu proses pembelajaran sesuai dengan pandangannya sendiri. Gaya mengajar guru di kelas akan menjadi pusat perhatian bagi siswa, di mana hal ini juga akan menentukan keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya. Siswa akan melihat dan memperhatikan semua tingkah laku guru, baik saat guru berbicara, melakukan kontak pandang, perpindahan posisi, maupun gerakan-gerakan anggota badan. Hal ini karena siswa menganggap bahwa guru adalah teladan yang baik. Dengan demikian, siswa akan menanggapi atau mempersepsi tentang gaya mengajar yang digunakan guru, apakah menarik atau tidak bagi dirinya sehingga akan mempengaruhi motivasi belajar.

Menurut Watini (2011, hlm. 14), gaya mengajar seorang guru dapat dibedakan menjadi tiga gaya yaitu otoriter, demokrasi, dan bebas. Otoriter, merupakan gaya mengajar yang ditunjukkan dengan sikap pendidik tidak memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk berkreasi, sehingga guru sepenuhnya memegang kendali di dalam suatu proses pembelajaran. Sedangkan gaya mengajar demokrasi merupakan gaya mengajar yang menunjukkan guru memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk beraktivitas dan berkreasi, tetapi tetap membimbing dan mengarahkan peserta didiknya dengan tegas dan disiplin. Lalu, berikutnya ada gaya mengajar bebas, yaitu gaya mengajar guru yang memberi kebebasan mutlak kepada peserta didik untuk berkreasi tanpa memberi komando kepada peserta didik dengan tegas dan disiplin. Dari ketiga gaya mengajar tersebut, yang terbaik untuk dilakukan adalah gaya mengajar demokrasi, sehingga peran guru sebagai fasilitator juga dapat terlaksana dengan baik dalam suatu proses pendidikan.

Adanya variasi gaya mengajar guru yang tidak membosankan dan dapat mengurangi rasa jenuh siswa dalam mengikuti kegiatan belajar, akan dapat menarik dan mempertahankan semangat belajar siswa. Dengan demikian, tentu akan membantu siswa untuk terus meningkatkan dan mempertahankan prestasi belajarnya karena tidak merasa bosan dalam mengikuti pelajaran sehingga dapat mengikuti pelajaran yang diberikan dengan baik. Hal yang tidak kalah penting adalah guru harus mampu menerapkan gaya mengajar yang tepat sesuai dengan kebutuhan belajar siswa dan kondisi yang ada di kelas tempat guru mengajar, sehingga siswa menjadi lebih semangat dan termotivasi untuk belajar.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image