Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zahrotul Arofah

Cerita dari Kampus Mengajar

Eduaksi | Thursday, 26 Oct 2023, 20:48 WIB

Kampus mengajar adalah satu program dari program Kampus Merdeka yang digulirkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dam Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar, mengembangkan kompetensi diri, mengasah jiwa kepemimpinan, soft skill, dan karakter. Pada program ini, pengalaman mengajar mahasiswa dapat diakui dan disetarakan dengan 20 SKS.

Melalui program ini, mahasiswa dari berbagai universitas dapat menyalurkan semangat dan cita-citanya untuk menjadi pejuang-penjuang dalam pendidikan. “Melalui program Kampus Mengajar, kami juga dapat melatih siswa untuk mengenal sekolah-sekolah tinggi perguruan negeri di seluruh indonesia. dimana untuk mengetahui medan pertempuran di mana mereka akan lulus nantinya, dan berjuang untuk menjadi pejuang dalam pendidikan.”

Sebelum masa penugasan dimulai kami sudah diberitahukan dimana letak penugasan para Mahasiswa yang telah terpilih dalam Program Kampus Mengajar Angkatan 6. SMP ISLAM TIKUNG menjadi slah satu sekolah yang terpilih. Sekolah tersebut berdomisili di Kabupaten Lamongan, dimana terdapat 1 kelompok Mahasiswa yang beranggotakan 5 orang berasal dari Universitas berbeda-beda yaitu dari UNTAG Surabaya, UNESA, UNIPA, UNJEM dan juga dari program studi yang berbeda juga yaitu Administrasi Negara, Pendidikan Fisika, Pendidikan Kima, dan Pendidikan Ekonomi. Selama masa penugasan para Mahasiswa didampingin Dosen Pembimbing Lapangan yaitu Ibu Rizki Putri Wardani, S.Pd., M.Pd. yang berasal dari Universitas Jember dan 1 guru pamong Bapak Nur Hasan, S.Pd. merupakan guru yang sedang bertugas di sekolah tersebut.

Pada tanggal 22 Agustus 2023, dilakukan sebuah forum pertemuan untuk membahas program kerja Mahasiswa yang dilakukan dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Guru Pamong, Kepala Sekolah SMP ISLAM TIKUNG. Dalam pertemuan tersebut, Mahasiswa memaparkan Program Kerja mereka yang akan dilakukan selama penugasan. Salah satu program kerja yang dilakukan oleh para Mahasiswa adalah sebagai berikut :

Pemanfaatan Sampah Anorganik dan Pengelolaan Mading

Minggu ke 6 penugasan, Mahasiswa mengadakan program kerja pengolahan sampah dan pengolahan mading, dimana dalam kegiatan tersebut berkolaborasi dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bertemakan “Gaya Hidup Berkelanjutan”.

Siswa-siswi dibentuk menjadi 4 kelompok dimana dalam kegiatan itu dilakukan selama 1 minggu, di hari pertama dan kedua siswa-siswi diminta untuk mendengarkan materi yang telah disiapkan oleh Mahasiswa Kampus Mengajar, kemudian di hari ketiga dan keempat siswa-siswi diminta untuk membuat tatakan sampah yang terbuat dari kayu dimana dalam tatakan tersebut berisikan 3 lobang sampah yaitu untuk sampah organik, anorganik dan daur ulang. Kemudian di hari kelima dan keenam mereka mengumpulkan gelas-gelas bekas untuk dibuat kerajinan bunga dan gantungan yang bisa digunakan untuk hiasan mading sekolah.

Dapat disimpulkan dalam kegiatan tersebut memberikan dampak yang positif di SMP ISLAM TIKUNG. Sampah yang dihasilkan dapat dibedakan sesuai jenisnya, dan mading yang menarik membuat siswa merasa lebih termotivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah. Mading juga menjadi sarana untuk media pengumuman bagi siswa, yang memberikan pengakuan atas usaha mereka.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image