Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nasywa Andhien Radita

Waktu Mandi yang Dilarang Rasulullah dari Kacamata Medis

Agama | Thursday, 26 Oct 2023, 20:41 WIB

Kita sebagai manusia tentunya disibukkan dengan aktivitas sehari-hari. Saat melakukan aktivitas tubuh kita akan mengeluarkan keringat sebagai salah satu cara untuk menjaga homeostatis tubuh. Menurut MedicineNet, secara umum rata-rata orang berkeringat antara 0,5 – 2 liter per jam selama aktivitas fisik dan menurut beberapa penelitian, seseorang yang bahkan tidak banyak bergerak dapat kehilangan keringat sekitar 3 liter sehari.

Keringat sendiri membuat kulit menjadi lengket dan menyebabkan bau tak sedap pada badan. Oleh sebab itu, kita perlu membersihkan keringat dan segala kotoran yang ada di tubuh dengan cara mandi. Ketika mandi tubuh akan terasa segar kembali. Pada dasarnya kita disarankan untuk mandi dua kali dalam sehari jika tubuh kita banyak mengeluarkan keringat. Namun, jika kondisi keringat tubuh kita tidak banyak maka mandi satu kali sudah cukup.

Hal yang penting dari mandi adalah harus memperhatikan kapan waktu yang tepat untuk mandi, karena ternyata ada waktu mandi yang berakibat fatal bagi kesehatan tubuh. Rasulullah sendiri melarang kita untuk mandi di tiga waktu tertentu. Oleh karena itu. Kita tidak boleh sembarangan mandi pada setiap waktu. Namun, bagaimanakah menurut sudut pandang dari kacamata medis? Apakah sependapat dengan sunnah Rasul atau malah bertolak belakang? Untuk itu mari kita simak penjelasan berikut.

Waktu mandi yang dilarang menurut sunnah Rasulullah

Kita dianjurkan mandi setelah melakukan berbagai aktivitas. Akan tetapi, masih ada beberapa orang yang belum sepenuhnya paham tentang pentingnya mandi. Padahal dalam islam sudah dijelaskan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Namun. Perlu diketahui juga ada waktu yang tidak dianjurkan untuk mandi.

Dikutip dari channel youtube “Jamaah Nurul Qolbi” ada tiga waktu yang tidak dianjurkan oleh islam untuk kita melakukan mandi, karena jika kita mandi dalam waktu tersebut dapat berakibat buruk pada kesehatan jangka panjang. Kapan sajakah waktu-waktu tersebut?

1. 30 menit setelah Salat Ashar

Mandi pada waktu 30 menit setelah salat ashar akan menyebabkan rasa lelah dan letih. Dari segi kesehatan pun tidak baik , hal ini dikarenakan usai melakukan aktivitas kondisi darah dalam tubuh masih dalam keadaan panas. Perbedaan suhu antara lingkungan luar dengan tubuh yang cukup jauh, jika diguyuri dengan air dingin akan membuat jantung berdegup kencang.

2. Setelah Maghrib

Padatnya aktivitas keseharian menyebabkan kondisi jantung mengalami kelelahan, sehingga jantung memerlukan waktu untuk kembali ke keadaan normal. Oleh karena itu, mandi antara jam 6 sore sampai jam 7 malam dilarang oleh medis. Apabila kita memaksakan mandi pada waktu tersebut, akan memungkinkan menimbulkan efek samping, yaitu detak jantung menjadi tidak normal.

Dari segi medis, kerja jantung yang terganggu dapat berakibat buruk hingga dapat menyebabkan kematian. Namun, jika dalam kondisi terpaksa yang mengharuskan mandi pada waktu tersebut, maka istirahatkan tubuh sejenak agar kerja jantung kembali normal terlebih dahulu.

3. Sesudah Isya hingga pukul 12 malam

Setelah Isya seseorang dilarang untuk mandi hingga jam 12 malam. Hal ini dikarenakan, pada waktu tersebut jantung manusia sedang dalam fase istirahat. Seseorang yang mandi pada malam hari dapat merusak jantung, serta memicu kumatnya rematik bagi penderitanya, dan menyebabkan flu atau demam.

Pada dasarnya mandi merupakan hal yang sangat baik bagi kebersihan dan kesehatan tubuh, namun waktu pelaksanaan mandi yang harus diperhatikan.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan jika ada tiga waktu yang dilarang untuk mandi, yaitu 30 menit setelah salat Ashar, setelah Maghrib, dan setelah isya hingga pukul 12 malam. Mandi pada waktu tersebut dapat menimbulkan beberapa penyakit bahkan dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, sebisa mungkin kita harus menghindari waktu mandi tersebut demi kondisi kesehatan tubuh kita. Lalu pada saat kapankah waktu mandi yang baik?

Waktu Mandi yang Baik

Mandi sebelum subuh

Mandi sebelum subuh merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan oleh rasulullah. Para Nabi dan Rasul adalah manusia mulia yg senantiasa menghidupkan waktu sepertiga malam sampai fajar. Untuk itu mereka adalah manusia yang paling sehat dibanding umatnya. Keteladanan ini diikuti oleh para tabiin dan salafush shalih. Berikut beberapa manfaat nya :

· Tidak mudah terkena penyakit Ain

Penyakit ain adalah kondisi sakit yang muncul karena pandangan/dengki terhadap orang lain.

· Meningkatkan imun tubuh

· Membuat awet muda

Dari segi medis sendiri, menurut Medicilin ada beberapa manfaat mandi sebelum subuh :

a. Melancarkan peredaran darah.

Suhu air yang dingin akan mengejutkan tubuh sehingga memicu peredaran darah yang lebih cepat.

b. Menghilangkan stress

Sebuah studi menemukan bahwa mandi pagi dapat menghasilkan hormon endorfin dan menurunkan hormon kortisol. Hormon endorfin adalah hormon yang bertanggung jawab atas perasaan senang sedangkan hormon kortisol merupakan hormon stress. Selain itu, mandi sebelum subuh dapat membuat badan dan otak menjadi lebih fresh sehingga dapat mengurangi stress.

c. Meningkatkan sel darah putih

Sel darah putih akan meningkat jumlahnya ketika mandi sebelum subuh. Meningkatnya sel darah putih akan menyebabkan sistem imun tubuh menjadi semakin kuat karena sel darah putih berperan dalam pembangunan sistem imun.

Jadi itulah penjelasan tentang waktu mandi yang dilarang dan waktu mandi yang baik bagi tubuh. Jika kita mandi pada waktu yang baik maka akan banyak manfaat yang bisa kita peroleh. Oleh karena itu, jagalah pola mandi kalian untuk menjaga kesehatan tubuh.

Oleh Nasywa Andhien Radita dan Rr. Naila Anindya C.S., Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image