Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image isdie

Tembok Yajuj Majuj Ada di Papua

Sana Sini | Monday, 23 Oct 2023, 22:32 WIB
Misteri tetap akan menyelimuti keberadaan tembok Yajuj dan Majuj karena manusia memang terbatas.

Tembok Yajuj dan Majujj hanya Yang Maha Kuasalah yang mengetahui keberadaan detail letaknya, hanya saja manusia sebagai makhluk yang diberi kelebihan dalam berfikir dan bertindak mempunyai berbagai analisis serta asumsi mengenai keberadaan tembok Yajuj dan Majujj.

Bukan hanya umat muslim saja yang percaya tentang keberadaan tembok Yajuj dan Majujj kaum orientalispun ikut sibuk dalam meneliti dan mengidentifikasi keberadaan tembok Yajuj dan Majujj yang tetsirat di dalam kitab suci. Banyak teori yang menyebutkan keberadaan tembok Yajuj dan Majujj dari keberadaan di dataran Eropa sampai ke Afrika.

Pernyataan mengenai keberadaan tembok Yajuj dan Majujj sebagian besar menyatakan berdasarkan kultur dan struktur keadaan geografis dan anggapan dua buah gunung yang ditutup menggunakan pembatas besi sebagai penghalang. Hasil yang disampaikan tidak ada satupun yang menyebutkan kalau tembok Yajuj dan Majujj berada di kawasan negara Indonesia.

Semua boleh berteori dan juga bisa mengeluarkan pendapat selama belum ada hasil akurat dan fakta yang jelas serta berwujud. Karena teori dan pernyataan hanyalah sebuah anggapan selama belum ada yang mematahkan bahkan meskipun ada yang mematahkan pun selama masih ada yang meyakini maka sah saja pernyataan ataupun teori.

Perlu diketahui bahwa tembok Yajuj dan Majujj dibangun diinisiasi oleh seorang raja bernama Dzulkarnain yang mendengar curhatan suatu penduduk terus menerus diteror oleh bangsa tidak berperikemanusiaan yaitu Yajuj dan Majujj sehingga Sang Raja menemukan sebuah ide atas bimbingan yang maha kuasa untuk.membangun tembok pembatas supaya bangsa Yajuj dan Majujj tidak menggangu penduduk daerah tersebut.

Pembangunan tembok pembatas tersebut merupakan proyek megasius sepanjang sejarah dan sampai sekarangpun belum bisa ada yang menyamainya karena membuat pembatas setinggi gunung sebagai penghalang bangsa Yajuj dan Majujj yang selalu merusak dan meneror penduduk di daerah tersebut. Dalam pembangunan tembok Dzulkarnain dibantu oleh para prajurit dan penduduk daerah yang diteror oleh bangsa Yajuj dan Majujj. Disebutkan jika tembok tersebut dibangun menggunakan material besi dan tembaga yang cukup tebal.

Dari keterangan yang tersirat kemungkinan bahwa ada beberapa hal kemiripan keberadaan tembok Yajuj dan Majujj berada di Papua sebuah pulau bagian timur wilayah Republik Indonesia antara lain:

1. Pembangunan tembok Yajuj dan Majujj oleh Dzulkarnain disebut setelah Dzulkarnain mendengar cerita dari penduduk yang berada di kawasan timur dunia serta penduduknya digambarkan berkulit hitam, bagian timur bumi yang penduduknya berkulit hitam salah satunya yaitu di Papua kalau Afrika bagian bumi barat sehingga dapat masuk kategori jika tanah Papua yang diinjak kakinya oleh Dzulkarnain.

2. Sudah sangat jelas tembok Yajuj dan Majujj merupakan tembok yang dibangun untuk.menutup jalan diantara 2 gunung, di Papua secara geografis merupakan tanah yang sebagian besar adalah pegunungan sehingga juga bisa dikategorikan dalam wilayah yang disebut tempat pembangunan tembok Yajuj dan Majujj.

3. Material untuk membangun tembok Yajuj dan Majujj menggunakan besi dan tembaga, secara sumberdaya Papua merupakan tanah yang kaya kandungan besi tembaga bahkan emas hal ini pula yang bisa dijadikan sebuah dasar karena pembangunan tembok Yajuj dan Majujj memerlukan material besi dan tembaga yang cukup besar yang kemungkinan tidak dibawa oleh Dzulkarnain dari kerajaannya tetapi langsung memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia di daerah tersebut.

Semua kembali kepada Yang Maha Kuasa akan tetapi beberapa yang disebut dalam proses pembangunan serta karakteristik tempat pembuangan tembok Yajuj dan Majujj tanah Papua dapat dikategorikan masuk dalam analisa rasional.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image