Hadir di ICOBAR 2025, The Academia of Papua Kesempatan Belajar Bersama dengan Akademisi BINUS
Teknologi | 2025-08-23 09:10:37
Jakarta – Konferensi Internasional 7th edition of the International Conference on Biospheric Harmony (ICOBAR) kembali digelar sebagai forum akademis yang mempertemukan para peneliti, praktisi, dan mahasiswa dari berbagai belahan dunia. Dalam perhelatan tahun ini, BINUS University melaksanakannya di kampus Alam Sutra (Sabtu & Minggu, 23-24 Agustus 2025).
Merupakan kesempatan emas bagi para peserta untuk belajar bersama serta menjalin kolaborasi erat dalam bidang komunikasi, bisnis, dan inovasi. Acara yang berlangsung di Jakarta (raya) ini menjadi wadah strategis untuk mendiskusikan tren terkini dan masa depan dalam lanskap global.
Sejak hari pertama, sesi yang diisi oleh akademisi BINUS dan juga kampus mitra, berasal dari fakultas-fakultas seperti Fakultas Komunikasi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta School of Computer Science. Peserta antusias mengikuti berbagai presentasi, lokakarya, dan diskusi panel yang disajikan dengan pendekatan interaktif dan relevan dengan tantangan industri saat ini.
Salah satu sesi yang menarik perhatian adalah diskusi tentang "Transformasi Digital dan Etika Bisnis di Era 5.0". Para pembicara yang sudah terseleksi turut dalam diskusi bagaimana teknologi digital tidak hanya mengubah model bisnis, tetapi juga menimbulkan pertanyaan etis yang kompleks. Mereka menekankan pentingnya membangun kerangka kerja etis yang kuat untuk memastikan bahwa inovasi dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat tanpa mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan.
Diskusi ini menjadi ajang bagi peserta dan presenter, khususnya dari kalangan mahasiswa, tentang tanggung jawab sosial yang melekat pada setiap inovasi. Dengan demikian, ada proses komunikasi sains dan juga publikasi yang beriringan.
Di samping sesi utama, beberapa lokakarya praktis juga topik lain seperti "Strategi Pemasaran Digital Berbasis Data" dan "Inovasi Bisnis Berkelanjutan". Dalam presentasi ini tidak sekadar memberikan teori, melainkan juga studi kasus nyata dan latihan praktis yang memungkinkan peserta untuk langsung mengaplikasikan pengetahuan yang didapat. Para peserta diajak untuk menganalisis data, merumuskan strategi, dan bahkan menciptakan prototipe solusi bisnis berkelanjutan di bawah bimbingan langsung para ahli.
Partisipasi peserta dalam kegiatan yang dilaksanakan BINUS University dalam ajang COBAR 2025 adalah cerminan dari komitmen BINUS dalam mendorong ekosistem akademis yang dinamis dan berorientasi pada kolaborasi internasional. Hal ini sejalan dengan visi BINUS untuk menjadi institusi pendidikan kelas dunia yang menghasilkan pemimpin-pemimpin masa depan. Kehadiran mereka di forum bergengsi ini juga menunjukkan bahwa BINUS memiliki kapasitas dan kredibilitas untuk bersaing di tingkat global dalam hal riset dan inovasi.
Ismail Suardi Wekke, (The Academia of Papua) salah satu akademisi senior yang turut hadir dalam acara ini, menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya forum seperti ICOBAR. Beliau menyatakan, “ICOBAR bukan hanya tentang mempresentasikan hasil riset, tetapi lebih dari itu, ini adalah kesempatan unik untuk belajar bersama. Pertukaran ide yang terjadi di sini, antara akademisi, praktisi, dan mahasiswa, memungkinkan kita untuk melihat sebuah isu dari berbagai perspektif yang berbeda. Kolaborasi lintas disiplin ilmu dan lintas institusi adalah kunci untuk memecahkan tantangan global yang semakin kompleks. Pelaksanaan ICOBAR oleh BINUS University dalam kesempatan ini adalah bukti nyata dari semangat kolaborasi tersebut, di mana kami tidak hanya berbagi pengetahuan, tetapi juga membangun jejaring untuk riset dan pengembangan di masa depan.”
Pernyataan Wekke tersebut disambut baik oleh peserta lain. Banyak dari mereka yang termotivasi dan terinspirasi untuk melanjutkan studi atau memulai proyek kolaborasi. Salah satu mahasiswa pascasarjana dari universitas di Thailand, Ananya Srisakul, mengungkapkan kekagumannya.
“Kegiatan yang dilaksanakan BINUS sangat insightful. Saya tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga pemahaman praktis tentang bagaimana inovasi diterapkan di dunia nyata. Saya sangat berharap dapat menjalin kontak lebih lanjut dengan para peneliti di sana,” ujarnya.
ICOBAR 2025 sendiri menjadi penanda bagi perkembangan riset di Asia Tenggara. Dengan berbagai topik yang dibahas, mulai dari ekonomi digital, keberlanjutan lingkungan, hingga peran kecerdasan buatan dalam bisnis, konferensi ini menawarkan gambaran komprehensif tentang arah masa depan. Partisipasi aktif dari BINUS University memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat inovasi dan riset yang patut diperhitungkan.
Selain presentasi ilmiah, suasana konferensi juga diramaikan dengan sesi networking yang memfasilitasi pertemuan informal. Para peserta memiliki kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para pembicara, termasuk para akademisi BINUS, untuk berdiskusi lebih dalam, diawali dari saling mengenali, dan bahkan mengidentifikasi proyek-proyek kolaboratif. Momen-momen ini menjadi ajang berharga untuk membangun koneksi profesional yang dapat berdampak positif dalam jangka panjang.
Dalam sesi akhir pembukaan, Ismail Suardi Wekke yang hadir selaku Scientific Commitee ICOBAR 2025 menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada BINUS University atas kesempatan untuk turut berpartisipasi. Ismail berharap, kolaborasi serupa dapat terus berlanjut di bulan-bulan mendatang.
Dengan semangat yang sama, perguruan tinggi lainnya dapat menjalin komunikasi dengan BINUS University dengan komitmen yang sama untuk mewujudkan forum-forum internasional lainnya untuk mempromosikan riset berkualitas dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
