Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hasnah azmi

Perjuangan Seorang Pelaut Muda Novel Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisjahbana

Sejarah | Monday, 23 Oct 2023, 21:01 WIB

Novel “Layar Terkembang” karya Sutan Takdir Alisjahbana berkisah tentang perjuangan seorang pelaut muda bernama Ibrahim asal Minangkabau. Dia bermimpi bekerja sebagai pelaut dan mengarungi lautan. Namun sepanjang perjalanannya, Ibrahim menghadapi berbagai cobaan dan kendala, baik serangan dari dalam maupun dari luar.

Novel ini menggambarkan perjalanan hidup dan kepribadian Ibrahim, serta hubungannya dengan orang-orang disekitarnya. Melalui cerita ini, Sutan Takdir Alisjahbana berbicara tentang isu-isu seperti perjuangan, cinta, dan identitas budaya. “Layar Terkembang” merupakan salah satu karya penting sastra Indonesia dan telah menjadi bagian penting dalam sastra Indonesia.

Novel menjadi Sebuah karya sastra yang masih diapresiasi oleh banyak khalayak hingga saat ini. Novel bisa digunakan sebagai penyampai informasi menarik. Surat kabar mempunyai peran sangat penting dalam kehidupan manusia. Itu terjadi karena surat kabar dapat mencerminkan peristiwa atau kegiatan yang terjadi di masyarakat dinyatakan dalam teks. Teksnya sedang dalam pekerjaan Menulis dapat menimbulkan masalah antarpribadi, begitu pula manusia lingkungan hidup, serta manusia dan penciptanya. Di novel, Penulis dapat menjelaskan kebenaran berdasarkan hal-hal yang terjadi di dunia. Inilah sebabnya mengapa karya sastra selalu diterima dan terima kasih kepada negara. Novel bisa dikatakan bahwa media ini yang dapat memberikan informasi dan ucapan kepada para pembaca.

Salah satunya adalah Sutan Takdir Alisjahbana yang mengungkap kebenarannya Feminisme Baru berorientasi pada pemikiran Barat. Siapa saat ini Masyarakat Indonesia masih setia pada cara berpikir kuno. Novel layar paling terbuka adalah karya Sutan Takdir Alisjahbana yang paling penting. Teeuw (1980) mengungkapkan bahwa novel Layar Terkembang merupakan proyek terpenting ketiga diantara novel-novel sebelumnya, seperti novel Siti Nurbaya. Surat kabar ini diterbitkan Pertama kali pada tahun 1936 oleh Balai Pustaka. Di dalam Kalimat-kalimat di surat kabar Layar Terkembang mengungkap banyak hal tentang perilaku perempuan. Perilaku ini bertentangan dengan budaya timur diterima oleh masyarakat Indonesia.Kamus layar yang paling populer atau umum digunakan dibagi menjadi dua, yaitu kata-kata pengalaman dan kata-kata ekspresi.

A. Kata-kata pengalaman novel Layar Terkembang.

1 cara menunjukkan tingkah laku, watak atau tabiat seseorang. Kalimat :

1. Kontras Suara kedua gadis kali ini jelas menunjukkan perbedaan karakter keduanya. Tuti bukanlah orang yang mudah terkesan, ia terkejut dengan apa yang dilihatnya.

2. Pendidikan moral perempuan ditampilkan hanya karena pentingnya hal tersebut Anak laki-laki.

3. Tempat rahasia berbagai pemikiran dan perasaan lama yang tidak lagi sesuai dengan semangat baru.

B. kata-kata ekpresi adalah gambar review wanita modern yang disajikan dalam majalah Layar dikembangkan. Dalam novel Layar Terkembang menampilkan wujud perempuan (Tuti) tidak menyia-nyiakan waktu atau menuruti keinginan orang lain dengan tidak semestinya dalam keinginan hati-Nya.

Meskipun “Layar Terkembang” merupakan karya sastra penting dalam sastra Indonesia, namun beberapa kelemahannya antara lain:

1. Pendekatan Feminin: Kritik sastra mencatat bahwa novel ini sering kali kurang mendalam dalam representasi karakter perempuan. Karakter perempuan dalam cerita mungkin tampak kurang mendalam dibandingkan karakter laki-laki.

2. Kompleksitas Plot: Sebagian pembaca mungkin merasa alur cerita terlalu rumit, banyak konflik dan alur cerita yang tidak selalu dijelaskan atau diselesaikan dengan jelas.

3. Bahasa Kuno: Bahasa dan kosa kata dalam novel ini mungkin terkesan kuno dan sulit dipahami oleh pembaca modern, terutama yang bukan penutur bahasa Indonesia.

4. Menciptakan waktu dan tempat: Sebagian pembaca mungkin menganggap tidak adanya kejelasan waktu dan tempat dalam cerita adalah hal yang buruk, karena membuat mereka sulit memahami cerita, sejarah, dan budaya.

5. Catatan Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana menggunakan pendapat pribadi dalam artikel ini, yang mungkin membatasi pengamatan yang lebih luas dan obyektif dibandingkan peristiwa yang digambarkannya.

Meski memiliki kekurangan, namun “Layar Terkembang” tetap menjadi kitab sejarah yang memberikan kontribusi penting bagi perkembangan sastra Indonesia. Kelemahan-kelemahan tersebut juga harus dipahami dalam konteks penulisan makalah ini. Novel “Layar Terkembang” karya Sutan Takdir Alisjahbana mempunyai banyak keunggulan, antara lain:

1. Nilai Sastra Tinggi: Novel ini dianggap bernilai tinggi dan merupakan salah satu karya sastra Indonesia yang paling terkenal. Sutan Takdir Alisjahbana memadukan gaya tekstual yang mendalam dengan simbolisme yang kuat dalam karyanya.

2. Pemaparan Kebudayaan Minangkabau : Buku ini menyajikan kebudayaan Minangkabau secara detail, mengenalkan kepada pembaca adat istiadat, tradisi, dan kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau. Hal ini memperkaya pemahaman tentang kebudayaan Indonesia.

3. Pesan universal: "Layar Terbang" membahas tema-tema universal seperti perjuangan, impian, identitas, dan cinta, yang dapat beresonansi dengan pembaca dari budaya berbeda.

4. Kritik Sosial: Sutan Takdir Alisjahbana menggunakan cerita ini untuk menjelaskan kritik sosial dan politik pada masanya. Hal ini menjadikan novel ini sebuah karya yang lebih dari sekedar cerita, tetapi juga cerminan masanya.

5. Menginspirasi Generasi Penerus: Buku ini telah menginspirasi banyak penulis dan pembaca di Indonesia dan menjadi rujukan penting dalam sastra Indonesia. Karya ini memberikan kontribusi yang besar terhadap kemajuan sastra Indonesia.

6. Kompleksitas Karakter: Tokoh utama novel ini, Ibrahim, dihadirkan dengan kedalaman psikologis yang menarik.

Hal ini membuat pembaca merasa terhubung dengan perjalanan dan pertumbuhan mereka sebagai karakter. Terlepas dari kekurangannya, "Layar Terkembang" tetap menjadi karya sastra yang berharga dan penting dalam sejarah sastra Indonesia, dan banyak yang mengakui kehebatannya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image