Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Farras Reizaldy

Nihilisme: Pencarian Absurditas dalam Labirin Eksistensi

Gaya Hidup | 2023-10-21 17:15:40
Sumber: https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-pandangan-nihilisme-dan-dampak-bagi-kesehatan

Dalam perjalanan manusia menuju pengetahuan, mereka sering menemukan diri mereka terperangkap dalam labirin eksistensi yang tak ada ujungnya. Saat mereka menggali lebih dalam, tanda-tanda nihilisme muncul sebagai bayangan mengganggu yang membayangi pikiran mereka. Dalam artikel ini, kita akan merenungkan fenomena yang penuh teka-teki ini - nihilisme - dan menjelajahi perjalanannya ke dalam benak manusia yang haus makna.

Nihilisme: Abadikan Ketidakadaan

Kata "nihilisme" lahir dari kata "nihil," yang merujuk pada "tak ada apa-apa" atau "kekosongan." Ini adalah doktrin yang berani yang menciptakan lekukan dalam pikiran manusia, menggugah pertanyaan mendasar tentang hakikat kehidupan dan realitas itu sendiri. Nihilisme mengajak kita untuk melemparkan pandangan jauh ke dalam jurang tak ada makna yang dalam.

Friedrich Nietzsche, filsuf provokatif yang meretas jalan untuk pemahaman nihilisme, menggambarkan fenomena ini sebagai "panas dingin," yang menjalar dalam jiwa manusia ketika mereka mulai meragukan nilai-nilai tradisional dan ketetapan moral. Ia menunjukkan bahwa dalam dunia yang mulai runtuh, kita mungkin menemukan diri kita terombang-ambing dalam lautan ketidakpastian.

Nihilisme Eksistensial: Pertarungan Kesendirian

Nihilisme eksistensial, salah satu wujud paling mendalam dari nihilisme, mengeksplorasi pengalaman manusia dalam realitas yang tidak memiliki tujuan inheren. Pemikir besar seperti Jean-Paul Sartre dan Albert Camus mendalami pemahaman ini. Mereka mempertanyakan secara radikal konsep makna dan moralitas, dan menggugah kita untuk menghadapi absurditas kehidupan.

Menurut pandangan nihilisme eksistensial, manusia berhadapan dengan kebebasan mutlak, sebuah beban yang tak terelakkan. Mereka harus menciptakan makna dalam kehidupan mereka sendiri, tanpa bimbingan nilai-nilai yang telah ada. Dalam dunia yang absurd, manusia adalah pembuat arti, dan ini adalah tugas yang berat.

Mengatasi Kehampaan: Pemahaman yang Dalam

Namun, apakah kita akan terjebak dalam kehampaan yang abadi atau mampu menghadapi kekosongan ini dengan bijaksana? Nihilisme, sejatinya, adalah panggilan untuk penemuan. Ini adalah kesempatan untuk menemukan makna di dalam kehampaan dan untuk memahami bahwa kita adalah seniman yang mampu menciptakan karya seni yang indah dalam lukisan kehidupan kita sendiri.

Dalam kesadaran akan nihilisme, kita dapat membuka jendela menuju eksplorasi yang lebih dalam terhadap diri kita sendiri dan dunia di sekitar kita. Ini adalah panggilan untuk menyelami pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang eksistensi, etika, dan tujuan hidup. Sehingga, melalui proses ini, kita mungkin akan menemukan makna yang lebih dalam dan keindahan yang tersembunyi dalam kehidupan yang tampaknya absurd.

Dalam pengakhiran artikel ini, mari kita renungkan kata-kata Nietzsche: "Kita harus memiliki kehampaan di dalam kita sendiri, jika kita ingin memberikannya makna." Nihilisme adalah panggilan untuk merenungkan kehampaan, menghadapinya, dan menciptakan keabadian di dalamnya. Dalam absurditas eksistensi, kita mungkin menemukan esensi sejati kehidupan dan keajaiban yang tersembunyi dalam labirin eksistensi kita yang tak ada akhir.

Muhammad Farras Reizaldy ( Penulis Mbaheza )

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image