Semestinya Bangga Jadi Penulis
Gaya Hidup | 2023-10-18 09:37:10Bagi mereka yang sudah memilih menjadi seorang penulis, sebenarnya merupakan keuntungan yang sangat berharga. Kemampuan menulis adalah anugerah yang langsung diberikan oleh Tuhan kendati kemampuan menulis bisa diolah, tetapi yang diberikan bakat langsung biasanya lebih mudah untuk menjadi seorang penulis. Karenanya yang kini telah menjadi penulis mesti mampu menjaga kemampuannya agar bisa bermanfaat bagi banyak orang. Menulis adalah upaya mengasah kemampuan yang diimiliki tetapi hasil karya tulis kita hakikatnya untuk bisa dimanfaatkan orang lain.
Memang bagi sebagian orang menulis adalah untuk mencari uang agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya memang tidak salah. Ya harus kita pahami jika menulis diandalkan untuk mendapatkan uang adalah sesuatu yang mulia karena bisa mendapatkan honor lalu digunakan untuk menafkahi anak isteri adalah sesuatu yang baik dan menafkahi anak isteri hukumnya adalah wajib. Sehingga jika pekerjaan menulis ditekuni secara baik dengan tujuan untuk itu maka sesuatu yang tidak salah. Lalu jika kemudian adalah yang menjadikan menulis sebagai hobby tak salah juga karena itu pun hal yang baik pula apalagi kita bisa berbagi ilmu dan pengetahuan untuk banyak orang karena di sana kita akan dapat pahala serta tulisan kita pun akan dibaca banyak orang.
Tentu saja, menulis itu adalah keniscayaan untuk tujuan apapun. Melibatkan diri untuk menjadi penulis adalah kemungkinan yang realistis. Banyak ragam yang kemudian dapat dipilih oleh penulis untuk menjadi spesialisasi bagi dirinya. Ada penulis artikel, penulis novel, penulis ide cerita, penulis puisi, penulis skenario atau penulis lainnya. Jadi ketika menentukan profesi kepenulisan tersebut maka diri penulis kemudian akan terikat pula dengan kebutuhan banyak pembaca dan juga masuk dalam pusaran komersial seperti menjadi penulis ide cerita dan penulis skenario maka dapat dilakukan sesuai tuntutan tren yang ada dan keinginan stasiun TV atau keinginan produser.
Maka dari itu mengapa mesti bangga menjadi penulis ? Sebab penulis itu sesungguhnya banyak dibutuhkan. Kalaupun misal ada penulis yang biasanya menulis di website yang gratisan alias tidak berbayar tetap dibutuhkan tulisannya karena bisa jadi banyak pembaca yang butuh tulisan kita. Penulis sendiri suka menulis dengan tujuan mendapatkan uang juga untuk berbagi sesuatu dengan pembaca. Jika yang tak berhonor, kepuasannya adalah ketika tulisan kita banyak yang membacanya dan itu biasanya didapatkan dari views website tertentu atau diberitahu oleh redakturnya. Saya patut bersyukur karena tulisan saya yang tak berhonor biasa dibaca antara 100-12.000 orang pertulisan. Artinya tulisan saya sedikitnya ada yang membacanya dan tidak sia-sia ketika menulis walaupun tak berhonor.
Selanjutnya jika menulis ke website berhonor, ya pantas disyukuri pula karena saya bisa mendapatkan honor tulisan dari satu tulisan Rp 50.000,--Rp 500.000,-. Sementara untuk menulis ide cerita biasanya dibandrol antara Rp 500.000,--Rp 1.000.000,- bahkan menulis untuk buletin sekolah saya sering mendapatkan Rp 500.000,- per edisi. Jadi sesungguhnya menjadi penulis pun memiliki kemungkinan bisa mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Hanya saja jika tujuannya ini maka tulisan yang dibuat haruslah baik serta kita mesti rajin menulis dalam arti kata setiap hari haruslah menulis dan mengirimkannya ke media yang bersangkutan.
Tetapi tentu saja seorang penulis pun dituntut memiliki idealisme di dalam menjalani profesi menulisnya. Akantetapi jika kemudian ada harapan mendapatkan honor dari tulisannya, yang tak apa-apa juga. Memang itulah yang menarik bagi siapapun yang memilih menjadi profesi seorang penulis. Dan ketika profesi itu ditekuni secara baik bahkan setiap saat mampu mengupgrade kemampuan menulisnya maka lambat laun kemampuan menulisnya akan meningkat. Jadi seorang penulis ada baiknya untuk selalu tekun berlaih dengan terus menulis serta menambah wawasannya dengan membaca artikel kepenulisan atau ikut kajian atau diskusi yang membahas tentang dunia menulis itu sendiri.
Karenanya memang tak salah jika banyak penulis bangga profesi yang dipilihnya itu karena menulis adalah sebuah proses menghasilkan karya berdasarkan olah pikir sang penulis. Bangga di sini yang dimaksud karena profesi menulis sesungguhnya adalah profesi yang terbilang membanggakan karena pekerjaan terhormat dan terbilang elit karena hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki ketekunan, wawasan, cerdas dan juga ingin membagikan sesuatu yang bermanfaat bagi pembacanya. Sehingga jika digeluti secara baik maka profesi menulis sendiri adalah sesuatu yang menyenangkan serta memberi nilai tersediri bagi mereka yang melakukannya.
Menulis bukan sesuatu yang sia-sia. Banyak hal yang sesungguhnya didapat penulis selain kepuasan dan juga honor yang diterima. Dari hasil tulisan kita, kita bsia bersilaturahmi dengan orang lain yang jadi pembaca walaupun belum tentu kita akan mengenalnya. Tidak hanya sampai di situ, bahkan terkadang tulisan kita juga diahre orang lain sehingga semakin banyak yang membaca serta bisa mungkin tulisan kitab isa menjadi rujukan an bermanfaat bagi pembaca yang punya keinginan menjadi penulis. Dengan memungkinkan kita banyak menulis sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang, selain akan menghasilkan pahala juga banyak orang yang mungkin termotivasi oleh kita yang sama tertarik untuk menjadi penulis juga.
Sepertinya itulah beberapa hal yang pantas dibanggakan menjadi seorang penulis. Sehingga menulis bukan saja sebagai aktivitas yang digeluti semata tetapi satu hal yang sangat memungkinkan kita yang terbiasa menulis bisa berkomunikasi dengan banyak orang walaupun hanya melalui tulisan serta mungkin saja kita sebagai penulis dapat menjadi guru yang mengahsilkan penulis-penulis baru yang handal yang intinya semakin lahir penulis baru maka sampai akhir hayat bahkan bumi tak lagi berputar takkan kekurangan penulis yang mengajak pembaca selamanya unuk tertarik membaca tulisan yang ada.***
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.