Nia Giant Virnanda Agustina

    FOLLOW  

Partisipasi Mahasiswa dalam Program Jebol Anduk, Sebagai Bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat

Lainnnya | Tuesday, 17 Oct 2023, 08:10 WIB

Peran mahasiswa sebagai agent of change yang dapat dapat diartikan agen perubahan yang diharapkan dapat memberikan dampak baik dan menciptakan inovasi yang membangun serta membawa solusi terhadap permasalahan dalam masyarakat. Permasalahan administrasi kependudukan yang masih menjadi hambatan dalam perencanaan pembangunan daerah ataupun nasional yaitu kurang kesadaran masyarakat terhadap administrasi kependudukan. Administrasi kependudukan akan disimpan pada Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) yang berisi informasi dan pemanfaatan data kependudukan untuk keperluan pembangunan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dengan adanya program Magang dan Studi Independen, mahasiswa diberikan kesempatan untuk melaksanakan program jebol anduk (Jemput bola administrasi kependudukan) yang digagas pemerintah kota Surabaya sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan salah satu upaya pemerintah Kota Surabaya untuk mendapatkan data kependudukan yang muntakhir dan akurat. Dalam pelaksanaan program jebol anduk, mahasiswa diberikan pembekalan mengenai administrasi kependudukan yang diawasi oleh kelurahan setempat dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya

Program jebol anduk telah berjalan dengan mengunjungi rumah warga secara door to door, untuk memastikan warga setempat tertib administrasi kependudukan, serta memberikan pelayanan langsung kepada warga yang belum mempunyai administrasi kependudukan yang menjadi indentitas atau bukti kependudukan di suatu daerah. Program jebol anduk ini, memberikan pelayanan berupa permohonan pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA), Kartu Tanda Penduduk (KTP), akta kelahiran, akta kematian, pindah masuk dan pindah keluar. Pelayanan yang diberikan kepada warga tidak dipungut biaya

Berjalannya program, pernyataan dari warga setempat belum bisa menerapkan tertib administrasi kependudukan yaitu jarak rumah ke kelurahan atau balai RW yang jauh, waktu yang terbatas untuk kepengurusan administrasi kependudukan karena jam kerja dan faktor usia secara fisik kurang mampu untuk bepergian ke kelurahan ataupun balai RW.