Masyarakat dan Uang Digital: Mendidik untuk Mengelola Keuangan Online dengan Bijak
Pendidikan dan Literasi | 2023-10-16 10:51:42Di era digital yang semakin maju, konsep uang dan keuangan telah mengalami perubahan yang signifikan. Perkembangan teknologi telah mengubah cara kita berinteraksi dengan uang, dari transaksi sehari-hari hingga investasi jangka panjang. Keberadaan mata uang digital, transaksi online, serta ragam aplikasi dan platform keuangan telah membuka pintu bagi banyak kemungkinan baru, tetapi juga membawa risiko yang perlu diatasi. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mendidik diri mereka sendiri agar dapat mengelola keuangan online dengan bijak.
Dalam era Revolusi Industri 4.0, kemajuan teknologi telah memperkenalkan sistem pembayaran online yang memanifestasikan dirinya dalam bentuk aplikasi, memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam menyelesaikan transaksi keuangan. Meskipun aplikasi pembayaran online memiliki manfaat signifikan, seperti kenyamanan dan penawaran cashback, penggunaan berlebihan aplikasi ini telah menghasilkan efek negative, yaitu perilaku konsumtif yang dapat mengancam stabilitas keuangan masyarakat.
Dalam konteks ini, masyarakat semakin tertarik untuk menggunakan aplikasi pembayaran online yang memfasilitasi pembelian barang dan layanan serta pembayaran transaksi lainnya. Manfaat dari penggunaan aplikasi ini, seperti kemudahan dan insentif cashback, telah membuatnya semakin populer. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan berlebihan dan kurangnya pengendalian dalam menggunakan aplikasi ini dapat menghasilkan perilaku konsumtif yang berpotensi merugikan masyarakat.
Perilaku konsumtif yang berlebihan mencakup kecenderungan untuk menghabiskan uang lebih dari yang seharusnya, sering berbelanja tanpa pertimbangan yang matang, dan bergantung pada aplikasi pembayaran online untuk kebutuhan sehari-hari. Meskipun tawaran cashback mungkin menarik, terlalu sering menggunakan aplikasi pembayaran dapat merusak stabilitas keuangan pribadi, mengakibatkan hutang yang meningkat, dan mengganggu perencanaan keuangan jangka panjang.
Ketika kita berbicara tentang uang digital, kita merujuk pada mata uang yang ada dalam bentuk digital atau elektronik, seperti kartu kredit, aplikasi pembayaran digital, dan mata uang kripto seperti Bitcoin. Dalam beberapa decade terakhir, penggunaan uang digital telah meningkat pesat. Sebagai contoh, pada tahun 2020, penggunaan pembayaran digital di seluruh dunia meningkat sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai $726 triliun.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia mencapai 273,77 juta jiwa pada Juni 2022. Artinya, rata-rata setiap penduduk memiliki 2,8 unit uang elektronik pada tahun lalu. Jumlah uang elektronik yang beredar menunjukkan tren naik sejak 2010. Oada 2010, uang elektronik baru mencapai 7,9 juta unit. Jumlah tersebut telah melonjak lebih dari 9.000% hingga November 2022.
Berdasarkan media penyimpanannya, uang elektronik terbagi menjadi dua. Pertama, e-money berdasarkan chip sebanyak 89,09 juta unit. Kedua, berdasarkan server sebanyak 683,47 juta unit. Adapun uang elektronik yang terdaftar mencapai 188,9 juta unit dan yang tidak terdaftar sebanyak 583,66 juta unit. Nilai transaksi uang eletronik sepanjang periode Januari-November 2022 mencapai Rp 1,03 kuadriliun. Nilai tersebut melonjak 46,44% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), sepanjang bulan April 2023 nilai transaksi belanja menggunakan uang elektronik atau e-money di dalam negeri mencapai Rp37,46 triliun. Nilai tersebut meningkat 1,4% dibanding Maret 2023 (month-on-month/mom), serta lebih tinggi 5,8% dibandung April 2022 (year-on-year/yoy).
Dalam menghadapi perubahan ini, literasi keuagan digital adalah kunci untuk mengelola keuangan online dengan bijak. Menurut data dari Survei Nasional Literasi Keuangan di Amerika Serikat, sekitar 65% responden tidsk memilii pengetahuan yang memadai tentang kosenp literasi keuangan. Ini mencakup pemahaman tentang cara menggunakan aplikasi keuangan, cara mengelola anggaran, dan bagaimana mengidentifikasi tanda-tamda penipuan online. Literasi keuangan digital juga melibatkan pendidikan tentang berinvestasi secara bijak dan memahami risiko yang terkait dengan pasar keuangan digital.
Saat ini, banyak sumber daya online dan program pelatihan yang dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan literasi keuangan digital mereka. Banyak organisasi dan lembaga pendidikan telah memperkenalkan inisiatif literasi keuangan untuk mengajarkan keterampilan ini kepada orang-orang dari berbagai usia. Penting bagi masyarakat untuk aktif mencari sumber-sumber ini dan melibatkan diri dalam pembelajaran keuangan online.
Penting untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang cara mengelola keuangan online dengan bijak. Pertama, anda perlu memahami cara kerja aplikasi keuangan. Pelajari langkah-langkah dasar, seperti mengecek saldo, mentransfer uang, dan membayar tagihan secara online. Ini akan membantu anda memanfaatkan aplikasi dengan maksimal dan menghindari kebingungan.
Selanjutnya, buatlah anggaran pribadi atau keluarga. Anggaran ini adalah panduan untuk mengelola pengeluaran dan tabungan. Manfaatkan aplikasi keuangan untuk melacak transaksi yang dilakukan. Dengan memiliki anggaran yang jelas, anda dapat mengendalikan pengeluaran dan memastikan bahwa anda mengalokasikan uang dengan bijak.
Selalu waspadai penipuan online. Pelajari cara mengidentifikasi tanda-tanda penipuan, seperti pesan phising atau tautan yang mencurigakan. Keamanan online sangat penting, jadi selalu pastikan bahwa anda bertransaksi dengan sumber yang terpercaya dan tidak memberikan informasi pribadi kepada pihak yang tidak dikenal.
Jika anda berpikir untuk berinvestasi dalam saham atau mata uang kripto, penting untuk mendapatkan pendidikan tentang dasar-dasar investasi. Pelajari cara berinvestasi dengan bijak, dan pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang professional keuangan. Investasi adalah langkah besar, dan pengetahuan yang baik dapat membantu anda membuat keputusan yang tepat.
Dengan menerapkan kiat-kiat ini, anda dapat mengelola keuangan online dengan bijak dan memanfaatkan potensi yang ditawarkan oleh teknologi keuangan. Keamanan dan pemahaman yang baik adalah kunci untuk menjalani perjalanan keuangan digital yang sukses.
Masyarakat dan uang digital telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Untuk mengelola keuangan online dengan bijak, literasi keuangan digital adalah kunci. Pendidikan dan pemahaman yang benar tentang teknologi keuangan dapat membantu masyarakat menghindari risiko dan memanfaatkan manfaat dari dunia keuangan digital yang semakin canggih. Dengan pendidikan dan kesadaran yang tepat, kita dapat memastikan bahwa uang digital menjadi alat yang bermanfaat dalam mencapai tujuan keuangan kita.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.