Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rihhadatul Aisy

Atasi Body Image Issues: Membangun Kesehatan Emosional pada Perempuan

Edukasi | Saturday, 07 Oct 2023, 20:06 WIB

Apa itu Body Image Issues?

Body Image Issues adalah ketidakpuasan seseorang terhadap penampilan fisik dan menimbulkan perasaan negatif terhadap bentuk tubuh, berat badan, wajah, dan komponen fisik lainnya. Perasaan negatif tersebut dapat berupa kecemasan, rasa malu, dan ketidakpuasan terhadap tubuh.

Pengaruh Media dan Budaya terhadap Body Image

Paparan media sosial, iklan, dan budaya seringkali memperlihatkan citra tubuh ideal yang terkadang tidak realistis. Standar kecantikan yang ideal tersebut umumnya adalah kurus atau langsung yang ekstrem, kulit sempurna tanpa noda, proporsi pinggang yang sangat kecil, rambut yang sempurna dan panjang, serta kecantikan yang tidak termakan oleh usia. Standar kecantikan tersebut tak jarang dijadikan “tuntutan” yang dapat memberikan dampak negatif terutama pada kesehatan mental dan emosional bagi perempuan.

Media sosial menjadi sarana untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Orang sering merasa insecure apabila melihat postingan orang lain yang menampilkan penampilan yang “sempurna” sesuai standar kecantikan sosial. Apalagi dengan kecanggihan teknologi seperti sekarang ini, sebuah foto dapat diedit sedemikian rupa untuk membuat penampilan sesuai dengan ekspektasi mereka. Hal ini menciptakan ekspektasi yang tidak sesuai dengan bagaimana seseorang seharusnya terlihat.

Media sosial juga menjadikan tingginya budaya konsumtif pada kaum hawa. Banyak online shop yang mempromosikan produk kecantikan, perawatan, dan pakaian yang dapat mempengaruhi seseorang untuk membelinya sebagai upaya untuk mencapai ekspektasi penampilan yang diinginkannya.

Selain itu, media sosial dijadikan sebagai sarana mendapatkan komentar atau penilaian terhadap penampilan mereka. Ada yang memberikan komentar positif karena penampilannya sesuai dengan standar kecantikan yang digaungkan society. Dan tak jarang pula yang mendapat komentar buruk atau bahkan sampai mendapat body shaming yang merusak citra tubuh seseorang.

Media sosial memberikan kesempatan seseorang untuk terus membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain. Perasaan FOMO (Fear of Missing Out) juga dapat tercipta apabila melihat seseorang yang tampak bahagia dengan kesempurnaan penampilannya. Perasaan-perasaan ini sangat mengganggu dan dapat mempengaruhi kesehatan emosional seseorang serta dapat menurunkan self-esteem.

Pentingnya Body Positivity

Body positivity adalah upaya penerimaan dan apresiasi terhadap berbagai bentuk tubuh manusia tanpa memandang ukuran, bentuk, warna kulit, dan usia tertentu. Ini bertujuan untuk meluruskan persepsi masyarakat mengenai citra tubuh yang ideal dan memberikan pesan yang lebih positif terhadap tubuh. Dengan body positivity, perempuan akan lebih mengenali dirinya sendiri dan melakukan penerimaan segala bentuk dirinya sehingga dapat mengatasi body image issues yang sangat mengganggu kesehatan emosional.

Tips untuk Membangun Body Positivity

Membangun body positivity bukan merupakan suatu hal yang mudah. Perlu waktu dan usaha yang konsisten. Berikut beberapa tips yang dapat membantu untuk membangun body positivity.

 

  1. Kenali hal positif dalam diri : Buat list mengenai hal-hal positif yang dimiliki, baik dari segi sifat, prestasi, bakat, atau kekuatan yang lain. Apabila sedang mengalami body image issues, list ini dapat dibaca untuk mengingatkan kita terhadap sesuatu yang ada di dalam diri kita. Fokus pada peningkatan kualitas diri dapat membantu meningkatkan value dalam diri kita.
  2. Terima dan cintai apa yang kita miliki : Kita perlu memahami bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini termasuk dalam hal penampilan. Semua yang ada dalam diri kita patut untuk disyukuri dan diapresiasi. Tingkatkan penerimaan diri agar kita lebih bersyukur terhadap apa yang kita miliki. Jangan kritik diri terlalu keras, karena dapat mempengaruhi mental kita dan fokuslah pada hal-hal yang positif.
  3. Jadilah diri sendiri dan jangan membandingkan : Ingatlah bahwa setiap orang itu mempunyai karakteristik dan keunikan tersendiri. Terlalu membanding-bandingkan penampilan diri terhadap penampilan orang lain justru akan sangat mengganggu mental. Oleh karena itu, hindari membanding-bandingkan dan just be yourself girls!
  4. Sayangi diri sendiri : mencintai diri sendiri dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan tubuh dan mental kita. Makan-makanan bergizi, istirahat cukup, olahraga teratur, hindari stres, dan lakukan kegiatan yang disukai dapat menjadi beberapa upaya untuk mencintai diri.
  5. Batasi interaksi dengan orang yang memberi pengaruh negatif : Kita perlu membatasi interaksi dengan orang-orang yang memberikan pengaruh negatif pada diri kita, misalnya orang-orang yang suka melakukan body shaming, hate speech, penghinaan, dan tindakan negatif yang lainnya. Jika dirasa perlu, unfollow akun-akun media sosial yang memicu munculnya perasaan negatif pada diri kita. Dengan demikian, kita dapat mengontrol diri kita sendiri sebagai upaya untuk dapat memelihara kesehatan mental kita.
  6. Jangan takut untuk meminta bantuan orang lain : Apabila perasaan-perasaan negatif tersebut sangat mempengaruhi kelangsungan hidup kita hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan malu untuk bercerita kepada orang yang kita percaya karena setidaknya akan sedikit mengurangi beban pikiran kita. Cari komunitas yang positif yang dapat mengalihkan pikiran kita dari body image issues serta memiliki latar belakang yang sama sehingga dapat saling mendukung dan menguatkan satu sama lain. Apabila hal tersebut dirasa kurang, jangan takut untuk meminta bantuan profesional agar dapat ditemukan solusi untuk mengatasi perasaan-perasaan negatif yang dimiliki.

Body image issues merupakan masalah yang serius yang biasanya dialami oleh perempuan serta memberikan dampak negatif pada kesehatan mental dan emosional. Kita tidak tahu apakah orang terdekat kita yang akan mengalami masalah ini atau bahkan kita sendiri yang mengalaminya. Oleh karena itu, kita perlu aware terhadap masalah ini, berikan dukungan terhadap sesama perempuan, serta tingkatkan penerimaan terhadap kondisi dalam diri.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image