Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Yusuf Farhan

Fenomena Ketindihan Menurut Ilmu Medis

Edukasi | Friday, 06 Oct 2023, 18:41 WIB

Apakah benar ketindihan itu gara gara makhluk halus ?

Nah, hampir semua masyarakat terutama di indonesia menghubungkan fenomena ini dengan hal hal mistis atau supranatural. Sebenarnya fenomena ketindihan merupakan suatu gangguan tidur. Jika seseorang mengalami gangguan tidur yang berkepanjangan, maka dapat menyebabkan stress, depresi, kelelahan, dan menurunya konsentrasi

Apa sih ketindihan itu jika dijelaskan secara medis ?

Dalam ilmu medis, ketindihan disebut dengan sleep paralysis, yaitu suatu keadaan dimana seseorang tidak mampu atau kesulitan dalam bergerak di saat tidur atau bahkan disaat tersadar. Hal ini biasanya terjadi ketika seseorang sedang dalam masa transisi antara tertidur dan terbangun. Ketindihan atau Sleep Paralysis biasanya disebabkan oleh perubahan psikologis yang dialami seseorang serta kelelahan secara emosional atau bisa disebut stres.

Menurut jurnal dari American Psychiatric Association, gangguan tidur adalah gangguan utama pola tidur normal yang menyebabkan stress dan mengacaukan fungsi tubuh pada siang hari. Gangguan tidur dapat dialami oleh semua lapisan masyarakat.

Jenis Jenis Sleep Paralysis Berdasarkan Waktu Terjadinya

1. Hypnopompic Sleep Paralysis

Hypnopompic sleep paralysis terjadi ketika seseorang terbangun secara tiba-tiba saat otak belum siap mengirimkan sinyal bangun pada otot. Kejadian ini mengakibatkan tubuh tidak dapat digerakkan sekalipun sudah dalam keadaan sadar.

2. Hypnagogic Sleep Paralysis

Hypnagogic sleep paralysis terjadi ketika seseorang baru saja tertidur. Pada waktu ini, tubuh akan memasuki fase NREM (non-rapid eye movement) dan mengalami relaksasi otot. Jika pada fase ini seseorang tiba-tiba tersadar, akibatnya akan timbul sensasi seakan tidak dapat bergerak.

Penyebab Sleep Paralysis

Banyak yang beranggapan bahwa sleep paralysis artinya seseorang sedang mengalami gangguan supranatural. Faktanya, sleep paralysis adalah kondisi yang terjadi karena mekanisme otak dan tubuh yang tidak berjalan selaras.

Ketika seseorang tertidur terdapat dua fase, yaitu rapid eye movement (REM) dan non-rapid eye movement (NREM). REM adalah fase di mana seseorang bersiap untuk tidur. Pada fase ini, tubuh menjadi lebih rileks dan detak jantung serta napas melambat.

Selanjutnya adalah tahap NREM, yaitu fase di mana seseorang mulai bermimpi. Ketika sedang bermimpi, saraf parasimpatis akan memerintahkan otot berhenti berkontraksi. Inilah yang membuat tubuh tidak dapat bergerak saat tiba-tiba terbangun.

Sleep paralysis adalah fenomena yang dapat terjadi pada semua orang, di mana beberapa penyebabnya antara lain:

1. Waktu tidur yang kurang

Untuk waktu tidur yang normal bagi orang dewasa adalah 7-9 jam, jadi jika waktu tidur berkurang bisa menyebabkan fenomena sleep paralysis

2. Stres berat atau depresi

Stres adalah perubahan reaksi tubuh ketika menghadapi ancaman, tekanan, atau situasi yang baru. Jadi jika kita tidak bisa mengelola stress kita juga bisa mengalami fenomena sleep paralysis

3. Gangguan mental seperti bipolar

gangguan mental yang ditandai dengan perubahan drastis pada suasana hati. Penderita gangguan ini bisa merasa sangat gembira atau euforia, kemudian berubah menjadi sangat sedih

4. mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Seperti mengonsumsi obat untuk mengatasi ADHD

5. Kebiasaan merokok.

Bagi para perokok tidak jarang mengalami sleep paralysis saat tidur

6. mengonsumsi kafein dan minuman beralkohol secara berlebihan.

Mengonsumsi minuman menhgandung kafein atau alcohol juga tidak menutup kemungkinan dapat mengalami fenomena sleep paralysis

Gejala Sleep Paralysis

Tanda seseorang dikatakan mengalami sleep paralysis adalah tidak dapat berbicara dan menggerakkan tubuh saat sedang tertidur atau hendak bangun tidur. Gejala sleep paralysis dapat berlangsung selama beberapa detik atau menit dan kerap dibarengi dengan halusinasi, seperti:

 

  • Intruder Hallucination: Halusinasi seperti ada sesuatu yang masuk ke dalam kamar.
  • Incubus hallucination: Halusinasi adanya penindih atau pencekik, seperti ada seseorang yang mencekik tubuh.
  • Halusinasi vestibular motorik: Merasa tubuh seakan melayang.

Nah, jadi masyarakat yang mengalami halusinasi saat sleep paralysis terjadi sering kali menyangkut pautkan dengan kejadian supranatural

Apa Bahaya Sleep Paralysis?

Sleep paralysis bukan sesuatu yang harus di khawatirkan. Sehingga Anda tidak perlu panik ketika mengalaminya. Jika merasa panik justru akan membuat seseorang semakin merasa tertekan. Cara bangun dari sleep paralysis dapat dilakukan dengan menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya secara paksa. Kemudian, Anda juga bisa mencoba menggerakkan ujung jari tangan atau kaki agar dapat tersadar dan terlepas dari sleep paralysis.

Cara Mengatasi Sleep Paralysis

Sleep paralysis adalah kondisi yang tidak memerlukan penanganan medis dan dapat membaik seiring waktu. Cara menghindari sleep paralysis dapat dilakukan dengan menerapkan kebiasaan tidur yang baik, di antaranya:

1. Tidur Cukup

Tidak memiliki waktu yang cukup untuk tidur bisa memicu terjadinya sleep paralysis. Oleh karena itu, usahakan selalu mencukupi waktu tidur Anda selama 7-9 jam per hari.

2. Terbiasa Tidur dan Bangun di Jam yang Sama

Cara efektif untuk mengatasi sleep paralysis adalah membiasakan diri tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari, sekalipun Anda sedang libur. Kebiasaan ini akan mendukung jam biologis tubuh dan keseluruhan fungsi tubuh secara optimal.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image