Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ulya Afkarina

Healthy Lifestyle Sebagai Upaya Cegah Diabetes Melitus

Gaya Hidup | Wednesday, 04 Oct 2023, 00:11 WIB

Tidak diragukan lagi, makanan manis menjadi salah satu makanan yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Berbagai jenis kuliner dengan cita rasa manis dapat dengan mudah kita temukan di sekitar kita, baik dalam bentuk minuman, makanan berat, hingga camilan. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) negara Indonesia pada tahun 2018, didapatkan hasil bahwa tingkat konsumsi makanan manis mencapai 87,9% dan minuman manis yang mencapai angka 91,49%. Angka tersebut merupakan angka yang sangat tinggi, jika dibadingkan dengan anjuran dalam Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 yakni sebanyak 10% dari total energi perorang perhari.

Banyak orang meyakini bahwa mengonsumsi makanan manis dapat meningkatkan mood seseorang. Namun di sisi lain, konsumsi gula harian yang berlebih dapat meningkatkan resiko berbagai masalah kesehatan terutama diabetes melitus. Diabetes melitus didapuk sebagai penyebab kematian tertinggi ke 3 di Indonesia menurut data dari Institude for Health and Evaluation.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, diabetes melitus diartikan sebagai kondisi kronis yang terjadi karena peningkatan kadar gula darah dalam tubuh disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam menghasilkan insulin atau ketidakmampuan tubuh menggunakan insulin secara efektif. Diabetes melitus dibedakan menjadi dua macam, yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam menghasilkan insulin yang cukup untuk tubuh dikarenakan adanya kerusakan pada sel pankreas. Sedangkan diabetes tipe 2 disebabkan oleh tidak cukup dan tidak efektifnya kerja insulin.

Dalam beberapa tahun terakhir, diabetes melitus tipe 2 seakan menjadi trend di Indonesia dikarenakan adanya peningkatan jumlah penderitanya secara signifikan. Tidak hanya pada orang dewasa, diabetes melitus tipe 2 akhir-akhir ini juga banyak menjangkit anak-anak dan remaja. Berikut beberapa gaya hidup tidak sehat yang dapat memicu atau meningkatkan resiko diabetes melitus tipe 2.

1. Pola makan yang tidak sehat seperti mengonsumsi makanan cepat saji dan mengandung gula tinggi secara berlebih.

2. Kurang berolahraga atau beraktivitas fisik

3. Kebiasaan merokok

4. Stress

5. Kurang istirahat

Salah satu upaya preventif yang dapat diterapkan untuk mencegah terjadinya diabetes melitus tipe 2 adalah dengan menerapkan healthy lifestyle sedini mungkin. Ada tiga kebiasaan hidup baik yang bisa menjadi inti dari healthy lifestyle dalam upaya pencegahan diabetes melitus.

1. Terapkan pola makan sehat

Meningkatkan konsumsi makanan sehat terutama buah dan sayur merupakan salah satu upaya pencegahan yang utama, karena seperti yang kita ketahui diabetes melitus tipe 2 sebagian besar disebabkan oleh pola makan yang tidak baik.

2. Batasi Konsumsi gula, garam, dan lemak

Konsumsi gula berlebih adalah faktor terbesar penyebab diabeters melitus, oleh karena itu membatasi konsumsi gula merupakan upaya mendasar yang dapat dilakukan dalam upaya mencegah diabetes melitus. Selain gula, konsumsi garam dan lemak berlebih juga merupakan hal yang harus kita hindari untuk menjaga tubuh agar tetap dalam kondisi sehat.

3. Melakukan aktivitas fisik

Rutin melakukan aktivitas fisik misalnya olahraga, dapat memberikan banyak manfaat bagi tubuh diantaranya adalah membantu menjaga berat badan ideal, memperbaiki kualitas tidur, mengatur tekanan darah, dan masih banyak lainnya. Rutin berolah raga juga dapat membuat hormon insulin dalam tubuh menjadi lebih sensitif, itulah mengapa aktivitas fisik ini juga sapat menjadi kunci penting dalam upaya pencegahan diabetes.

Ketiga kebiasaan tersebut adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencegah diabetes melitus tipe 2 yang bisa kita terapkan bersama mulai dari sekarang. Upaya pencegahan diabetes dengan penerapan healthy lifestyle ini sangatlah krusial terutama bagi kita yang memiliki riwayat keturunan diabetes.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image