Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ade Setiawan

Yuk, Icip-icip Laksa, Kuliner Legendaris asal Tangerang

Kuliner | 2023-09-22 19:08:14

Di kampung kelahiran saya, kuliner Laksa adalah makanan tradisional ternama yang sudah terkenal seperti legenda (melegenda). Cita rasanya unik (khas), terasa lezat dan sedap.

Panganan lokal ini berbentuk seperti mie, namun berbahan terbuat dari tepung beras. Bumbunya alami, berkuah kuning terbuat dari racikan bumbu dapur tradisional dengan bahan rempah-an yang melimpah, sehingga kuah Laksa terasa kental dan kaya rasa.

Rasanya juga unik lantaran kuah Laksa mengandung campuran parutan kelapa yang disangrai serta biji buah kacang hijau di dalamnya yang memunculkan sensasi rasa manis sebagai cita rasa khas. Untuk pelengkap rasa, Laksa biasa dipadukan dengan topping opor ayam, telur rebus, atau tahu serta ditaburi daun seledri dan goreng bawang.

Konon katanya, asal usul Laksa tercipta lewat perpaduan dua kebudayaan tradisional sejak ratusan tahun lalu, yakni masakan budaya Nusantara dan Tionghoa. Jadi, ibaratnya Laksa itu perpaduan/kombinasi masakan dengan bumbu rempah ala Indonesia dengan bahan dasar mie yang merupakan makanan khas Negeri Tirai Bambu.

Bagi Generasi X yakni kamu-kamu yang lahir tahun 70-an dan berdomisili di Tangeran, siapa yang tidak gemar makanan sederhana nan favorit ini ! Sependek pengetahuan saya, sejak kecil tinggal di kampung halaman, makanan sederhana ini terbilang populer dan banyak dijajakan oleh pedagang pikul dan menjadi makanan favorit keluarga kami.

Memang saat itu, Laksa masih dibilang jajanan anderreted. Kelasnya masih kaki lima-an yang hanya sering terlihat dijajakan oleh pedagang Laksa keliling.

Laksa Nyaris tak Terdengar

Alih-alih semakin populer, rupanya setelah 20 tahun setelahnya - sekira tahun 1990_an - Laksa sebagai makanan favorit nyaris tak terdengar lagi di telinga. Konon kabarnya, makanan kegemaran saya ini mulai sulit ditemukan di Tangeran.

Di tahun segitu-an, saya secara (tak) kebetulan sedang kuliah di Kota Kembang dan nyaris jarang pulang kampung. Sampai sekarang pun saya jarang pulang he-he-he.

Popularitas Laksa mulai reborn di era 2000_an. Laksa kembali dijajakan dan kembali menjadi kuliner popular di Tangeran hingga sekarang. Kini, popularitas kuliner Laksa semakin overrated lantaran dapat ditemukan dengan relatif mudah di pelbagai tempat di Tangeran, baik kelas kaki lima maupun bintang lima.

Terakhir kali saya menikmati hidangan favorit itu di Kawasan Kuliner Laksa pada tahun 2021. Bersama Sang Istri bernostalgia mencicipi Laksa Legendaris dari Tangeran (G). Moment icip-icip tersebut saya abadikan di akun IG @mr.adesetiawan episode 30 Mei 2021.

Pedagang jajanan Laksa di Kawasan Kuliner Laksa tepatnya di Jalan Muhammad Yamin (Babakan) Kecamatan Tangerang. (Foto Dok. Pribadi)***

Caption foto

Lokasi ini, merupakan sentra wisata kuliner, khusus menyajikan Laksa, yang dibangun pemerintah kota setempat pada tahun 2010. Berdiri di area lahan seluas 5000 m, pengunjung dimudahkan dengan berbagai fasilitas, seperti area parkir yang lumayan luas dan wifi gratis.

Lokasi juga sangat sejuk dan nyaman lantaran berada tepat di bawah pepohonan nan rindang. Selain cita rasa khas, Laksa yang disajikan juga mengutamakan kebersihan dan kesehatan.

Para pedagang selalu gunakan sarung tangan plastik ketika menyiapkan dan menyajikan Laksa. Di kawasan kuliner ini terdapat jajaran-jajaran penjual Laksa-Laksa terpilih dan berpengalaman lantaran sudah sejak lama menjual Laksa dan dikenal sebagai pembuat Laksa dengan rasa yang lezat dan sedap. Bagi penikmat kuliner sejati, saya merekomendasikan Laksa Tangeran yang legendaris ini untuk Yuk dicicipi !

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image