Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Kelelahan Digital, Bagaimana Menghindarinya?

Gaya Hidup | Thursday, 21 Sep 2023, 18:52 WIB
Kelelahan digital dapat menimpa siapa saja. Foto: Vasilis Caravitis/Unsplash.

DI saat kita semakin bergantung pada teknologi digital untuk semua aspek kehidupan kita, kelelahan digital (digital burnout) menjadi salah satu risiko yang harus kita hadapi.

Lantas, apa tanda-tandanya? Dan bagaimana cara kita menghindarinya?

Laporan bertajuk Digital 2022: Global Overview Report menyebut bahwa rata-rata orang dewasa menghabiskan lebih dari 7 jam setiap hari untuk menatap layar perangkat digital, seperti ponsel, komputer, televisi, tablet, dan perangkat digital lainnya.

Kebutuhan untuk menatap layar perangkat digital dewasa ini memang nyaris sulit kita hindari. Pasalnya, banyak dari aktivitas sehari-hari kita yang tidak bisa dilepaskan dari penggunaan perangkat digital.

Entah di rumah atau juga di kantor, perangkat digital hampir senatiasa tak pernah jauh dari sisi kita.

Seringnya kita menggunakan perangkat digital dan menatap layar perangkat digital berisiko membuat kelelahan digital, yang dapat berimplikasi pada makin buruknya kosentrasi, serta meningkatkan stres dan.kecemasan.

Siapa pun, yang kerap menggunakan perangkat digital serta beraktivitas online, berisiko mengalami kelelahan digital. Semakin sering dan semakin lama kita menggunakan perangkat digital dan beraktivitas online semakin tinggi risiko mengalami kelelahan digital.

Kelelahan digital dapat mempengaruhi individu baik secara fisik maupun mental. Secara umum, tanda-tanda kelelahan digital sendiri yaitu antara lain letih, mata kering, sakit kepala, kaku otot, motivasi menurun, kesulitan tidur, berkurangnya tingkat energi, perasaan tidak berdaya serta perasaan cemas.

Sebagaimana risiko-risiko kesehatan lainnya, tingkat kelelahan digital akan sangat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya.

Sebagian orang mungkin hanya mengalami rasa penat dan sedikit sakit kepala. Adapun sebagian yang lain mungkin di samping rasa penat dan sakit kepala, juga diikuti dengan mata kering, perih, dan merah.

Perangkat digital, seperti juga produk-produk teknologi lainnya, memang bermanfaat untuk membantu kehidupan kita. Namun demikian, sebaiknya perangkat digital digunakan dalam tingkat yang moderat. Artinya, jangan berlebihan. Sesuatu yang berlebihan umumnya tidak baik.

Oleh sebab itu, seberapa pun pentingnya perangkat digital, diupayakan agar kita mampu membatasi penggunaannya sampai pada level moderat.

Untuk menghindari kelelahan digital, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan.

Salah satunya yaitu mengurangi jatah waktu menatap layar perangkat digital. Untuk hal-hal yang masih tetap bisa dilakukan secara manual, lakukan saja secara manual. Misalnya, menulis catatan di atas kertas, membaca buku cetak atau juga membaca koran.

Hindari menggunakan perangkat digital sebelum tidur. Sejumlah penelitian menyimpulkan bahwa menggunakan perangkat digital sebelum tidur dapat menyebabkan sakit kepala, mata tegang, dan kesulitan tidur.

Batasi pula mengakses media sosial. Saat ini hampir semua dari kita memiliki akun media sosial. Bahkan, banyak dari kita yang memiliki lebih dari dua akun media sosial.

Menggunakan media sosial memang menyenangkan dan juga dapat membawa sejumlah manfaat. Tapi, kita perlu pula mengupayakan agar tidak menggunakannya secara berlebihan. Untuk itu, beri batasan waktu yang tegas kapan perlu membuka media sosial dan kapan waktunya kita menjauh dari media sosial. Jangan lupa, matikan notifikasi media sosial pada perangkat digital sehingga kita tidak terus digoda untuk membuka akun media sosial.

Tak kalah pentingnya yaitu mengupayakan menghindari melakukan lebih dari satu tugas (multitasking). Saat menggunakan perangkat digital, fokuslah pada satu tugas dan satu waktu. Dengan demikian, mata dan otak kita hanya terstimulasi pada satu hal.

Ada baiknya juga kita memberlakukan waktu-waktu tertentu yang sama sekali tanpa melibatkan penggunaan perangkat digital dan tanpa aktivitas online. Kita bisa memberlakukan hal ini, misalnya, pada saat libur akhir pekan, atau saat melewatkan liburan bersama keluarga.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image