Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Konferensi Internasional Ilmu Hadis

Menyikapi Arus Digitalisasi Kehidupan Beragama Umat Islam

Teknologi | Tuesday, 19 Sep 2023, 16:26 WIB

Arus digitalisasi nyaris merambah seluruh lini kehidupan manusia dewasa ini, tak terkecuali kehidupan beragama. Digitalisasi yang menjadi tren global menuntut para ulama untuk lebih responsif dalam membimbing kehidupan umat Islam.

Prof. Saifuddin Zuhri Al-Qudsy, salah satu pembicara tematik dalam Konferensi Internasional ASILHA membahas isu ini dalam tema, "From Manual to Digital".

Menurutnya, digitalisasi setidaknya telah menyebabkan sebagian umat Islam, termasuk kalangan awam menjadi pihak yang terlibat aktif dalam memproduksi konten-konten keislaman di media sosial, terutama menyangkut soal hadis-hadis Nabi Muhammad Saw.

Mereka mampu mengemas, meringkas pesan-pesan keagamaan yang sebelumnya dianggap rumit karena harus dipahami melalui kitab-kitab tebal berbahasa Arab. Oleh sebab itu, konten semacam ini cukup digandrungi oleh awam, namun di balik itu, konten-konten tersebut rawan dimanipulasi oleh sekelompok umat muslim yang menganut paham tertentu.

Sementara itu, masih banyak ulama yang belum mampu mengimbangi kekuatan kelompok tersebut di media sosial. Padahal, ulama adalah pihak yang mempunyai otoritas untuk menyampaikan dan menguraikan hal demikian.

Ia memaparkan, dengan munculnya fenomena tersebut, agama mulai mengalami desakralisasi dan deotorisasi.

"Nah, di situasi seperti ini, ASILHA harus tampil terdepan melakukan re-otorisasi studi hadis", tuturnya.

Prof. Saifuddin Zuhri menguraikan bahwa pergeseran manual menuju digital menunjukkan bahwa memsuki era digitalisasi ini, masyarakat kita cenderung berminat pada pesan-pesan keagamaan yang dikemas secara menarik di platform media sosial. Mereka tidak lagi menghiraukan krebilitas pihak yang menyampaikannya. Akan tetapi, lebih cenderung tertarik pada sajian kontennya seperti infografis di Instagram, video pendek di TikTok, serta tayangan podcast di Youtube.

Harapannya, ASILHA sebagai badan otoritatif dalam studi hadis dapat berpartisipasi dalam arus digitalisasi kehidupan beragama umat Islam, khususnya dalam menyajikan dan mengemas secara menarik konten-konten hadis yang jumlahnya mencapai ratusan ribu.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image