Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan MGMP-MGBK Kabupaten Cilacap
Edukasi | 2023-09-18 17:35:59
Cilacap - Sebanyak 198 guru Madrasah Aliyah mengikuti kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Kegiatan PKB ini diselenggarakan oleh POKJA Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)-Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) tingkat Madrasah Aliyah Kabupaten Cilacap. Aula Aston City Cilacap menjadi saksi pembukaan acara PKB berlangsung. Pada hari Sabtu, 16 September 2023, pembukaan PKB terlaksana.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kasi Penmad Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, H. Aid Mustaqim, M.Ag, sekaligus sebagai narasumber Moderasi Beragama. Dalam sambutannya beliau memberikan apresiasi yang mendalam, “Kegiatan PKB seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru-guru Madrasah Aliyah. MGMP-MGBK merupakan forum penting dan merupakan bentuk kegiatan implementasi dari SK Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah tentang pelaksanaan PKB mandiri. Saat ini MGMP-MGBK didanai oleh Bank Dunia yang akan berakhir pada tahun 2024, namun setelah selesai kami harapkan kegiatan PKB tetap berlanjut dilakukan secara mandiri.” terang Mustaqim.
Hadir memenuhi undangan panitia sekaligus menjadi nara sumber yakni Pengawas Madrasah Kabupaten Cilacap, H Kukuh Setiyadi, M.Si dan Mardiyo, M.Pd.
Pada sesi materi, Kasi Penmad memberikan pemaparan tentang Moderasi Beragama. Cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama – yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum –berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa dan bernegara, itulah Moderasi beragama. Moderasi beragama sesungguhnya merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan, baik ditingkat lokal, nasional, maupun global.
Dalam sesi berikutnya, Kukuh Setiyadi menyampaikan materi utama mengenai Potret Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah. Materi tersebut mengupas tuntas konsep dan praktik penggunaan Kurikulum Merdeka yang menjadi perhatian utama dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum Merdeka Belajar sudah mulai diimplementasikan pemerintah sejak tahun 2022 lalu. Kurikulum ini bertujuan untuk menyederhanakan kurikulum sebelumnya yang terkesan rumit dan tidak bisa memenuhi capaian kompetensi peserta didik. Dikatakan merdeka dalam belajar artinya siswa memiliki kebebasan untuk berpikir dan berekspresi sesuai dengan minak bakat siswa masing-masing dan bisa memberikan sumbangsih yang paling baik bagi bangsa dan negara. “Guru dan siswa memiliki kebebasan berekspresi sesuai dengan pilihannya. Jadi, bukan berarti siswa tidak perlu belajar lagi, ya.” tegasnya.
Pendekatan, prinsip, dan strategi dalam implementasi Kurikulum Merdeka di lingkungan madrasah disampaikan pula oleh Kukuh. Ia menyoroti pentingnya peran guru madrasah pada Zaman Now abad ke-21. Pembelajaran merupakan jantungnya aktivitas pendidikan, sehingga proses pembelajaran menempati posisi dan peranan yang sangat penting. Di dalam kegiatan pembelajaran inilah terjadi proses transmisi dan transformasi pengalaman belajar kepada peserta didik sesuai kurikulum yang berlaku pada peserta didik, seperti keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas. Disamping itu,diingatkan pula bagaimana metode pembelajaran aktif dan inovatif yang dapat memfasilitasi pembentukan pola pikir yang lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan.
Pengawas madrasah Mardiyo, M.Pd mendapat giliran pamungkas. Tak lupa iapun menyampaikan apresiasi atas antusiasme atas animo para peserta yang hadir dalam kegiatan ini.
“Kegiatan PKB seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru-guru madrasah di Kabupaten Cilacap. Dengan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai implementasi Kurikulum Merdeka, diharapkan guru-guru dapat memberikan pembelajaran yang lebih berkualitas dan sesuai dengan tuntutan zamannya.” tuturnya.
Kegiatan PKB MGMP-MGBK Madrasah Aliyah Kabupaten Cilacap ini diharapkan dapat menjadi wahana pembelajaran dan refleksi bersama bagi para pendidik dalam menghadirkan pendidikan yang lebih baik di madrasah. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang Kurikulum Merdeka, para guru dapat membimbing peserta didik untuk menjadi generasi yang siap dan tangguh bersiap menghadapi berbagai tantangan global di masa depan. (Al bari/widi)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.