The Tunnel of Knowledge-Terowongan Ilmu Legendaris
Pendidikan dan Literasi | 2023-09-17 14:17:38Oleh: Prof. Dinn Wahyudin
Di saat jeda perkuliahan, sekelompok mahasiswa baru UPI berfoto ria di sekitar Gedung Bumi Siliwangi kampus UPI. Mereka tampaknya sangat menikmati berfoto bersama ataupun melakukan swafoto pada setiap sudut area Gedung tersebut, termasuk di terowongan (tunnel) pendek depan Gedung tersebut. Lorong atau terowongan pendek ini menghubungkan beberapa Fakultas dengan gedung Bumi Siliwangi, tempat pimpinan UPI berkantor.
Seorang sahabat menyebutnya terowongan ilmu (the tunnel of knowledge). Disebut lorong ilmu, karena terowongan ini biasa digunakan oleh para mahasiswa apabila akan berkonsultasi dengan para Profesor, yang kebetulan para pimpinan Universitas dan berkantor di sana. Sambil canda, banyak mahasiswa yang meyakini bahwa semakin sering melewati terowongan tersebut semakin moncer otaknya. Semakin cepat juga peluang mereka untuk menyelesaikan proram studi di UPI. Terlebih ketika gedung Bumi Siliwangi masih dipakai sebagai tempat Ujian Promosi Doktor. Terowongan pendek ini menjadi jalur favorit para hadirin yang akan menyaksikan ujian promosi Doktor.
Terowongan legendaris
Terowongan ini walau pendek memiliki ciri khas. Tak banyak universitas yang memiliki fasilitas terowongan untuk memperpendek jarak tempuh. Bagi sivitas akademika UPI, terowongan pendek ini sangat legendaris. Terowongan ini dibangun bersamaan dengan pembangunan jalan menuju ke gedung utama Villa Isola (1933).
Sang pemilik gedung, seorang hartawan Belanda, Dominique Willem Berretty sengaja membangun gedung peristiratan tersebut lengkap dengan fasilitas taman. Gedung Villa Isola dengan semua sisi berbentuk lengkungan ini dirancang oleh arsitek beken CP Wolff Soemaker. Gedung ini dilengkapi teras, kolam air mancur, dan taman lanskap yang ditata apik. Termasuk fasilitas terowongan pendek sebagai jalan alternatif menuju taman Partere sebelah utara gedung Bumi Siliwangi.
Di beberapa kampus di luar negeri. Keberadaan terowongan kampus (university tunnels) ini sering menjadi salah satu ikon kebanggaan kampus. Di University of Minnesota (UM) USA misalnya, terowongan UM ini sering disebut dengan nama Gopher Ways. Jalan tembus yang biasa digunakan mahasiswa dan pejalan kaki agar terlindung dari terpaan hujan salju dan tiupan angin yang berhembus kencang. Ketika musim dingin mendera, terowongan ini bisa menjadi tameng penyelamat agar pejalan kaki civitas kampus tidak ngahodhod kedinginan. Mereka sedikit terlindungi dari hembusan temperatur udara dingin yang ekstrim. Warga kampus UM menyebut terowongan tersebut sebagai The Gopher way tunnels are one of the best keep secrets on the UMN Twin Cities campus.
Terowongan kampus lainnya, kata seorang sahabat dosen yang pernah studi di University of Sidney Australia. Kampus ini juga menyediakan terowongan kampus - Graffity Tunnel namanya. Hal yang unik, pihak pengelola universitas mempersilahkan para mahasiswa yang berminat untuk melakukan kreasi curat coret grafitty sesuka hati di tembok terowongan kampus tersebut.
Itulah sekilas beberapa terowongan universitas. Salah satunya Terowongan pengetahuan atau The Tunnel of knowledge di kampus UPI. Keberadaannya memiliki ikon dan memiliki aura tersendiri. Berswafoto lah di sana. Bagi tamu yang berkunjung ke UPI, saya menyarankan sempatkan lewat dan berhenti sejenak sana. Rasakan sensasinya. Apalagi bila hal tersebut dilakukan tengah malam gelap dengan Cahaya lampu remang remang. Pasti asik dan sedikit merinding.
Ikhwal terowongan ini, seorang jurnalis USA -Sydney J Harris pernah berujar bahwa the pessimist sees only the tunnel; the optimist sees the light at the end of tunnel; and the realist sees the tunnel and the light and the next tunnel. Bagi seorang pesimistik melihat terowongan hanya sekedar terowongan tanpa makna. Bagi kaum optimis, akan melihat cahaya terang benderang di ujung terowongan. Sedangkan bagi kaum realis, mereka melihat tiga hal utama, yaitu terowongan, cahaya dan terowongan berikutnya.
Ayo datanglah ke kampus UPI. lewati dan berfoto di terowongan ilmu yang legendaris ini. The tunnel of knowledge !!
Penulis adalah Guru Besar Kurikulumdan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.