Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Maryam Sakinah

Tetangga Tinggal Kerangka, Berkurangnya Kepedulian Warga?

Agama | Thursday, 14 Sep 2023, 20:26 WIB
image credit:

Image by macrovector on Freepik

Kematian misterius kembali terjadi di negeri ini. Dikutip dari Tirto.id (11/9/2023), pada Kamis 7 September 2023 sekitar pukul 10.00 WIB, warga sekitar perumahan Elit di Cinere, Depok dikejutkan dengan penemuan mayat, yaitu ibu berinisial GHA berusia 64 tahun dan anak laki-lakinya, DAW, berusia 38 tahun. Warga sekitar menemukan kedua mayat ibu anak itu membusuk bahkan keduanya sudah menjadi kerangka di dalam kamar mandi rumah. Kasus ini berawal dari kecurigaan warga dan petugas keamanan yang melihat kondisi rumah korban selalu dalam keadaan gelap sejak satu bulan terakhir.

Kombes Pol Hengki Haryadi selaku Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengatakan pada Sabtu, 9 September 2023 bahwa kasus penemuan dua mayat ibu dan anak di Cinere sangat mirip dengan kejadian penemuan tewasnya satu keluarga pada Mei 2022 lalu di Kalideres. Keluarga di Cinere ini pun sama-sama tinggal di perumahan mewah, tidak mau berinteraksi dengan tetangga, dan sangat tertutup terhadap lingkungan sekitar.Penemuan mayat tinggal kerangka di kompleks perumahan elite Cinere, Depok ini mencerminkan kehidupan masyarakat yang kurang peduli dengan lingkungan. Jangankan peduli pada lingkungan sekitar, peduli kepada tetangga pun tidak. Kehidupan semacam ini lebih terasa di perkotaan. Setiap rumah dan keluarga hidup sendiri-sendiri. Sikap individualisme telah menjadi karakteristik masyarakat dalam peradaban kapitalis sekuler. Tidak itu saja, bahkan kepedulian terhadap tetangga dianggap sebagai ikut campur.

Dengan kondisi semacam ini, harus diakui bahwa sistem sekuler kapitalis telah membajak interaksi sosial di masyarakat sekaligus menggerus hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Sistem ini telah nyata memisahkan agama dari kehidupan, bahkan menjadikan kebebasan sebagai standar berperilaku di masyarakat. Alhasil, individu masyarakat bebas menentukan sikap yang termasuk bersikap antisosial. Di dalam sistem kapitalisme, keberadaan individu atau keluarga-keluarga yang seperti ini dijamin hak-haknya. Apabila ada anggota masyarakat lain yang coba mengusik dan mempermasalahkan gaya hidupnya, dipandang melanggar hak asasi manusia. Adapun negara di dalam sistem ini berperan sebagai lembaga yang menjamin terlaksananya seluruh kebebasan.

Apa yang terjadi hari ini sangat berbeda dengan kehidupan di dalam sistem Islam. Islam menjadikan kepedulian terhadap tetangga sebagai akhlak mulia, bahkan sebagai satu kewajiban. Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tetangganya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadis lain disebutkan bahwa malaikat Jibril sering sekali menasihati Nabi saw. untuk berbuat baik kepada para tetangganya. Sampai-sampai membuat Nabi saw. mengira tetangga merupakan orang yang mendapatkan warisan sebagaimana keluarga yang memiliki hubungan darah. Hal ini seperti yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا زَالَ يُوصِينِي جِبْرِيلُ بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ. رواه البخاري

Artinya, dari Aisyah ra, dari Nabi saw. beliau bersabda, “Jibril terus mewasiatkanku perihal tetangga. Hingga aku menyangka bahwa tetangga akan menjadi ahli waris.” (HR. Imam Bukhari)

Perbuatan baik kepada tetangga ini contohnya, seperti memberi hadiah, memberi salam, dan saat berjumpa wajahnya berseri-seri. Tidak itu saja, ketika bertemu memperhatikan keadaan tetangganya, membantunya dalam hal yang ia butuhkan, dan menahan sesuatu yang bisa mengganggunya dengan berbagai macam cara, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Demikian sebagian aturan Islam dalam bertetangga.

Islam memiliki mekanisme khas untuk mewujudkan kepedulian dalam kehidupan masyarakat. Penerapan aturan Islam akan mengembalikan manusia kepada fitrahnya sebagai makhluk sosial. Islam juga akan mengembalikan kehidupan agar sesuai aturan Allah Swt. Semua ini akan dilaksanakan dengan konsisten oleh negara.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image