Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Mengapa Seolah Orang Zhalim Dibiarkan Begitu Saja?

Agama | 2023-09-09 07:22:50
Dok. Republika.co.id

Terkadang, dalam kehidupan kita, kita bisa merasa bingung ketika melihat orang-orang yang berperilaku zalim, melanggar perintah Tuhan, melakukan berbagai macam maksiat dan kedurhakaan, dan bertindak sewenang-wenang tampaknya tidak segera mendapatkan balasan atas perbuatannya. Bahkan seringkali terlihat bahwa mereka tampak terus-menerus larut dalam kezhaliman dan kesewenang-wenangan mereka. Hal ini seringkali menimbulkan pertanyaan, mengapa Allah tidak langsung menghukum mereka? Mengapa balasan atas kezhaliman mereka terasa begitu lambat?

Namun, kita juga perlu menyadari bahwa pandangan ini mungkin hanya pandangan manusia yang terbatas. Allah memiliki hikmah-Nya sendiri dalam menjalankan keadilan-Nya. Di dalam Al-Quran, Allah berfirman dalam Surat Al-Anfal (8:19), "Jika kamu berdoa kepada Allah, maka pasti Allah menolongmu; (ingatlah) ketika kamu masih menjadi hina." Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah tidak selalu langsung menghukum orang-orang yang berbuat zalim. Allah memberikan waktu kepada mereka untuk bertaubat dan merenungkan perbuatannya.

Bahkan, Allah sendiri menjelaskan dalam Surat Al-Furqan (25:70), "Kecelakaan besarlah bagi para penyembah yang tidak mengetahui." Artinya, orang-orang yang melakukan kezhaliman mungkin berpikir bahwa mereka luput dari hukuman Allah, tetapi sebenarnya Allah memiliki rencana yang pasti dan tindakan-Nya yang adil.

Selain itu, dalam pandangan Islam, kita juga harus memahami bahwa balasan bagi perbuatan baik atau buruk tidak selalu terjadi di dunia ini. Ada akhirat yang menjadi tempat penghakiman akhir, di mana setiap individu akan menerima balasan sesuai dengan perbuatan mereka. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah (2:197), "Siapa yang meninggalkan rumahnya dalam rangka berhaji atau umrah, sambil tidak berhubungan dengan perbuatan yang tercela dan perbuatan dosa, niscaya ia kembali seperti pada hari ia dilahirkan ibunya." Ini menunjukkan bahwa perbuatan baik seperti berhaji dengan niat yang tulus akan membawa balasan yang besar di akhirat.

Namun, bukan berarti Allah mengabaikan perbuatan zalim. Dalam banyak ayat Al-Quran, Allah menegaskan bahwa Dia memperhatikan semua perbuatan manusia, baik yang baik maupun yang buruk. Dia juga menjanjikan hukuman yang setimpal bagi orang-orang yang berbuat zalim. Contohnya, dalam Surat Al-Baqarah (2:205), Allah berfirman, "Dan apabila ia berpaling, ia berjalan di muka bumi untuk membuat kerusakan di dalamnya dan membinasakan tanaman-tanaman dan binatang-binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kerusakan." Ini menunjukkan bahwa Allah tidak pernah lalai dalam mengawasi perbuatan zalim.

Kita juga harus ingat bahwa Allah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui. Hanya Allah yang tahu kapan waktu yang tepat untuk menghukum seseorang yang berbuat zalim. Dalam Surat Al-An'am (6:129), Allah berfirman, "Dan demikianlah Kami letakkan bagi setiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari golongan) manusia dan setan-setan (dari golongan) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah dan menipu. Sekiranya Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak melakukan yang demikian itu, oleh karena itu, biarkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan." Allah memiliki rencana yang sempurna dalam menghukum orang-orang yang berbuat zalim.

Dalam Islam, kita diajarkan untuk sabar dan berserah diri kepada keadilan Allah. Terkadang, kita tidak dapat melihat atau memahami sepenuhnya hikmah-Nya, tetapi kita harus tetap percaya bahwa Allah adalah Maha Adil dan segala perbuatan akan mendapatkan balasan yang setimpal di akhirat.

Kesimpulannya, ketika kita melihat orang-orang yang berbuat zalim tampaknya tidak segera mendapatkan balasan, kita harus ingat bahwa Allah memiliki rencana-Nya sendiri dalam menjalankan keadilan-Nya. Balasan tidak selalu terjadi di dunia ini, tetapi pasti akan ada di akhirat. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana, dan tidak pernah lengah dalam mengawasi perbuatan manusia. Oleh karena itu, kita harus sabar, berserah diri kepada kehendak-Nya, dan percaya bahwa keadilan Allah tidak akan pernah terlambat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image