Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Slamet Samsoerizal

Inti Bumi Tampak Bermantel Struktur Kuno

Info Terkini | 2023-09-08 10:15:01
Bumi terbungkus mantel kuno (Sceience Alert/SSDarindo)

Sebuah peta geologi beresolusi tinggi yang mendasari Belahan Bumi Selatan, mengungkap sesuatu yang sebelumnya tidak pernah kita ketahui: dasar samudra purba yang mungkin membungkus inti Bumi.

Lapisan tipis namun padat ini berada sekitar 2.900 kilometer (1.800 mil) di bawah permukaan, menurut sebuah studi yang diterbitkan pada bulan April. Kedalaman tersebut adalah tempat inti luar yang cair dan logam bertemu dengan mantel berbatu di atasnya. Ini adalah batas inti-mantel (CMB).

"Investigasi seismik, seperti yang kami lakukan, memberikan pencitraan dengan resolusi tertinggi dari struktur interior planet kita, dan kami menemukan bahwa struktur ini jauh lebih rumit daripada yang pernah diperkirakan," kata Samantha Hansen dari University of Alabama, ahli geologi sebagaimana dikutip dari laman Science Advances.

Memahami dengan tepat apa yang ada di bawah kaki kita - sedetail mungkin - sangat penting untuk mempelajari segala sesuatu. Ini bisa mulai dari letusan gunung berapi hingga variasi medan magnet Bumi, yang melindungi kita dari radiasi matahari di luar angkasa.

Hansen dan rekan-rekannya menggunakan 15 stasiun pemantau yang terkubur di dalam es Antartika untuk memetakan gelombang seismik dari gempa bumi selama tiga tahun. Cara gelombang tersebut bergerak dan memantul mengungkapkan komposisi materi di dalam Bumi. Karena gelombang suara bergerak lebih lambat di area ini, area ini disebut zona kecepatan sangat rendah (ULVZ).

"Menganalisis ribuan rekaman seismik dari Antartika, metode pencitraan definisi tinggi kami menemukan zona anomali tipis material di CMB di mana pun kami menyelidikinya," kata ahli geofisika Edward Garnero dari Arizona State University.

"Ketebalan material bervariasi dari beberapa kilometer hingga [puluhan] kilometer. Hal ini menunjukkan bahwa kita melihat gunung di inti, di beberapa tempat hingga lima kali lebih tinggi dari Gunung Everest."

Menurut para peneliti, ULVZ ini kemungkinan besar adalah kerak samudra yang terkubur selama jutaan tahun.

Meskipun kerak samudra yang tenggelam tidak dekat dengan zona subduksi yang dikenal di permukaan, zona tempat pergeseran lempeng tektonik mendorong batuan ke dalam interior Bumi. Simulasi yang dilaporkan dalam penelitian ini menunjukkan bagaimana arus konveksi dapat menggeser dasar samudra purba ke tempat peristirahatannya saat ini.

Sulit untuk membuat asumsi tentang jenis dan pergerakan batuan berdasarkan pergerakan gelombang seismic. Para peneliti tidak mengesampingkan opsi lain. Namun, hipotesis dasar laut tampaknya merupakan penjelasan yang paling mungkin untuk ULVZ saat ini.

Mansion Global

Ada juga dugaan bahwa kerak samudra purba ini mungkin membungkus seluruh inti bumi, meskipun karena sangat tipis, sulit untuk memastikannya. Survei seismik di masa depan seharusnya dapat menambah gambaran keseluruhan.

Salah satu cara penemuan ini dapat membantu para ahli geologi adalah dengan mengetahui bagaimana panas dari inti yang lebih panas dan lebih padat keluar ke mantel. Perbedaan komposisi antara kedua lapisan ini lebih besar daripada perbedaan antara batuan permukaan padat dan udara di atasnya di bagian yang kita tinggali.

"Penelitian kami memberikan hubungan penting antara struktur Bumi yang dangkal dan dalam serta keseluruhan proses yang menggerakkan planet kita," kata Hansen. ***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image