Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Menghormati Diri Sendiri: Keutamaan tidak Meminta-Minta dalam Islam

Agama | Wednesday, 06 Sep 2023, 16:42 WIB
Dok. Republika.co.id

Kehormatan seorang Mukmin dalam Islam adalah salah satu hal yang sangat dijunjung tinggi. Dalam agama Islam, kita diajarkan untuk menjaga harga diri dan kewibawaan. Salah satu aspek yang sangat penting dalam menjaga kehormatan ini adalah dengan tidak meminta-minta atau mengemis kepada orang lain.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Sahl bin Sa'd, kita diberi pengertian bahwa kewibawaan seorang Mukmin menjadi kokoh ketika ia tidak membutuhkan bantuan dari orang lain. Ini adalah suatu ajaran yang sangat dalam, yang menunjukkan bahwa seorang Mukmin seharusnya tidak bergantung pada bantuan materi atau kebaikan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Ketika Malaikat Jibril datang untuk berbicara dengan Nabi Muhammad, ia menjelaskan bahwa kemuliaan seorang Mukmin terletak pada dua hal: mengerjakan shalat malam dan tidak butuh kepada orang lain. Ini menegaskan lagi pentingnya menjaga kehormatan diri kita sendiri dengan tidak bergantung pada orang lain.
Meminta-minta atau mengemis kepada sesama manusia bukanlah tindakan yang dianjurkan dalam Islam. Bahkan, hal ini bisa menyebabkan rasa rendah diri pada si peminta, karena ia merasa tergantung pada belas kasihan orang lain. Selain itu, ini juga merupakan tindakan kezhaliman terhadap diri sendiri, karena seharusnya kita mencari cara yang lebih bermartabat untuk memenuhi kebutuhan kita.

Ada beberapa alasan mengapa meminta-minta kepada orang lain tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pertama, ini dapat merusak harga diri seseorang. Ketika seseorang terbiasa meminta-minta, ia mungkin merasa rendah diri atau malu karena harus terus bergantung pada orang lain. Ini bisa merusak rasa percaya diri dan harga diri seseorang.

Kedua, meminta-minta juga bisa merugikan orang yang dimintai bantuan. Orang yang dimintai bantuan mungkin merasa terbebani atau stres karena harus terus memberikan bantuan kepada orang lain. Ini bisa mengganggu hubungan sosial dan menyebabkan ketidaknyamanan antarindividu.

Ketiga, meminta-minta kepada orang lain juga bisa menciptakan perasaan iri dan dengki di antara orang-orang yang terlibat. Orang yang memberi bantuan mungkin merasa tidak adil jika mereka merasa terlalu sering diminta bantuan, sementara orang yang meminta mungkin merasa iri jika melihat orang lain memiliki lebih banyak kemampuan finansial.

Oleh karena itu, sebagai seorang Mukmin, kita diajarkan untuk mencari cara yang lebih baik dan lebih bermartabat untuk memenuhi kebutuhan kita. Ini bisa dilakukan dengan bekerja keras, berusaha untuk mandiri, dan menjalani kehidupan yang sederhana. Dengan demikian, kita dapat menjaga harga diri dan kewibawaan kita sebagai seorang Mukmin.

Selain itu, Islam juga mengajarkan untuk saling membantu sesama tanpa harus diminta. Sadaqah (sumbangan) adalah salah satu cara yang sangat dianjurkan untuk membantu orang yang membutuhkan. Dengan memberikan sadaqah, kita dapat memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan tanpa membuat mereka merasa rendah diri atau tergantung pada kita.

Dalam Islam, ada juga konsep zakat yang mengharuskan umat Muslim yang mampu untuk memberikan sebagian dari harta mereka kepada yang membutuhkan. Ini adalah bentuk kewajiban yang lebih formal dan terstruktur dalam agama Islam untuk membantu mereka yang kurang beruntung.

Dengan menjalani nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, seorang Mukmin dapat menjaga kehormatan dan kewibawaannya tanpa harus meminta-minta kepada orang lain. Ini adalah cara yang lebih mulia dan lebih baik untuk menjalani kehidupan dalam Islam.
Dalam praktiknya, menjaga kehormatan seorang Mukmin dengan tidak meminta-minta juga berarti belajar untuk hidup dengan hemat dan bijak dalam mengelola sumber daya yang kita miliki. Kita diajarkan untuk tidak boros dan mewah, melainkan mencukupkan diri dengan apa yang Allah telah anugerahkan kepada kita.

Menjaga kehormatan juga berarti menjaga sikap rendah hati dan bersyukur terhadap apa yang kita miliki. Kita harus selalu mengingat bahwa semua yang kita miliki adalah anugerah dari Allah, dan kita seharusnya tidak sombong atau bangga dengan apa yang kita miliki.

Dalam konteks masyarakat, menjaga kehormatan juga berarti menghormati hak dan martabat orang lain. Kita tidak boleh merendahkan atau merendahkan orang lain, melainkan kita harus bersikap adil dan menghormati semua orang, terlepas dari latar belakang atau status sosial mereka.

Kesimpulannya, menjaga kehormatan seorang Mukmin adalah salah satu nilai yang sangat penting dalam Islam. Salah satu cara untuk menjaga kehormatan ini adalah dengan tidak meminta-minta atau mengemis kepada orang lain. Dengan cara ini, seorang Mukmin dapat menjalani kehidupan dengan harga diri dan kewibawaan, serta mencari cara yang lebih baik dan lebih bermartabat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ini adalah nilai-nilai yang harus dipegang teguh oleh setiap Mukmin dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image