Polusi Suara dan Dampaknya bagi Anak-anak
Gaya Hidup | 2023-09-02 11:31:17SUDAH bukan waktunya lagi saat ini menganggap polusi suara di kawasan perkotaan sebagai hal remeh yang sekadar menimbulkan gangguan pendengaran temporer. Berbagai penelitian menunjukkan, risiko-risiko lain yang lebih buruk akibat polusi suara kawasan perkotaan dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.
Terus bertambahnya jumlah kendaraan yang menyesaki kota-kota kita menjadikan kawasan perkotaan di negeri ini kian bising. Sekarang ini, polusi suara kawasan perkotaan menjadi salah satu problem serius yang yang mengancam kesehatan warga kota. Apa yang perlu dilakukan?
Sejak beberapa dekade ke belakang, paparan konstan polusi suara telah menjadi perhatian para pakar kesehatan. Pasalnya, kebisingan tak sekadar dapat menyebabkan gangguan pendengaran, tetapi juga memicu munculnya sejumlah risiko gangguan kesehatan lain mulai dari gangguan tidur, hipertensi, diabetes, stroke hingga kanker.
Sejauh ini, kebisingan akibat aktivitas lalu-lintas merupakan penyebab utama polusi suara di kawasan perkotaan. Polusi suara disebut-sebut oleh sementara kalangan di Barat sebagai lent and slow killer. Dampak polusi suara, yang akhirnya dapat berujung kematian pada mereka yang rutin terpapar polusi suara, tidaklah seketika, melainkan memakan waktu yang relatif panjang. Hal ini nyaris tidak pernah disadari banyak orang.
Karena dampaknya yang tidak seketika itulah, masih banyak orang menganggap polusi suara bukan merupakan problem serius. Polusi suara akibat kebisingan aktivitas lalu-lintas dianggap hal wajar dan sepele.
Bagi anak-anak, kebisingan lalu-lintas dapat menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan fisik dan psikologis mereka, termasuk antara lain menyebabkan gangguan belajar dan gangguan perilaku. Menurut Enviromental Protection Agency (EPA), paparan berulang terhadap kebisingan lalu-lintas selama periode kritis perkembangan anak dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam berbicara, menguasai bahasa, dan keterampilan yang berhubungan dengan membaca serta menyimak.
Maka, dengan mempertimbangkan risiko-risiko buruk jangka panjang yang ditimbulkannya, sudah saatnya kita perlu lebih serius mengatasi problem polusi suara di kawasan perkotaan kita. Sudah bukan waktunya lagi saat ini menganggap polusi suara cuma menyebabkan sekadar gangguan pendengaran temporer.
Langkah strategis untuk mengurangi tingkat polusi suara kawasan perkotaan mendesak segera dilakukan. Penataan kota jadi kunci penting dalam hal ini. Pemanfaatan dan peruntukan ruang kawasan perkotaan mesti jelas dan tegas. Ketidakjelasan dan ketidaktegasan dalam soal zonasi menjadikan banyak aktivitas dapat menumpuk di satu titik, yang menyebabkan meningginya tingkat kebisingan.
Desain jalan juga perlu menjadi perhatian. Selain dari raungan mesin kendaraan, kebisingan lalu-lintas juga dapat bersumber dari friksi antara roda kendaraan dan permukaan jalan (Grubesa & Suhanek, 2020). Desain jalan yang prima menjadikan friksi roda kendaraan dan permukaan semakin kecil sehingga level suara yang dihasilkan semakin lemah.***
--
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.