Menangkal Hoaks di Kalangan Pelajar dengan Budaya Membaca
Guru Menulis | 2023-09-01 22:31:23Banyaknya berita bohong (hoaks) yang berseliweran di berbagai ranah menjadi tantangan yang kini harus diperangi oleh generasi penerus. Pada Selasa (22/8/2023) pelajaran Bahasa Indonesia kelas 11 Farmasi 1, guru dan semua siswa mengunjungi perpustakaan sekolah.
Pembelajaran yang diadakan di waktu siang tersebut menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya mayoritas siswa mulai dengan kesibukannya masing-masing, tak terkecuali dengan kantuk yang mulai menyebar.
Setelah presensi siswa selesai, guru berperan penting untuk membangkitkan kembali semangat belajar siswa untuk menghasilkan tujuan pembelajaran yang efektif dan maksimal.
Pembelajaran dimulai dengan ice breaking yang kemudian disusul dengan literasi membaca buku. Guru mengarahkan siswa-siswi untuk segera berkunjung ke perpustakaan.
Sesampainya di perpustakaan sekolah, guru memberi kebebasan kepada siswa dengan memilih buku yang ingin dibaca, baik buku fiksi maupun nonfiksi, sejarah, politik, ekonomi, budaya, dan buku yang lainnya.
Perlu diketahui bersama bahwasanya semakin banyak literasi bacaan yang diperoleh, sudah barang pasti akan meminimalisasi hoaks di kalangan pelajar. Literasi membaca bagi kalangan pelajar dalam kegiatan ini bukan hanya sekadar menambah khasanah siswa, sudah barang pasti pelajar dapat membedakan hoaks dan memenuhi kebutuhan siswa akan informasi.
“Manfaat dari membaca buku yang diadakan pada siang ini sebagai penambah wawasan kita sebagai peserta didik dan mencari kebenaran dengan isi yang terkandung di dalam buku dalam upaya pencegahan hoaks," papar Aprika Dian Santika salah satu siswa XI Farmasi 1.
Literasi bukan sekadar pembelajaran di dalam kelas, penting memperoleh sebuah informasi di berbagai media, tak terkecuali buku-buku bacaan yang dapat meningkatkan pengetahuan siswa di masa sekarang dan sebagai pedoman di masa mendatang mengenai informasi yang sedang berkembang.
"Selain memperoleh informasi di buku yang saya baca di perpustakaan, membaca buku juga dapat saya implementasikan di luar sekolah guna mengisi waktu luang," ucap Salwa Nai'lah.
"Selain sebagai upaya pencegahan informasi hoaks, membaca buku tentu membuka jendela ilmu dan menemukan hal-hal baru," pungkas Mediolla Januarisa Seven.
Memaksimalkan peran literasi dengan budaya membaca di era sekarang tentu menjadi hal yang sangat bermanfaat bagi generasi penerus peradaban. Kritis dalam membaca yang dilakukan oleh generasi penerus sama halnya dengan menilik kembali informasi yang diperoleh.
Budaya membaca di kalangan pelajar dapat menambah ilmu pengetahuan. Selain itu, hal yang sangat penting tentu dapat meminimalisasi atau bahkan dapat menangkal berita bohong (hoaks) yang berkembang di masyarakat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.