Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nurul Hilma Safar

Dampak Pertambangan Terhadap Perubahan Kualitas Air Laut: Ancaman Tersembunyi bagi Lingkungan Mariti

Edukasi | Thursday, 31 Aug 2023, 08:44 WIB
Photo by: Nurul Hilma Safar

Kualitas air laut adalah elemen penting bagi kehidupan di planet ini. Namun, industri pertambangan, yang sering kali terfokus pada daratan, memiliki dampak yang signifikan pada ekosistem laut dan kualitas air laut. Artikel ini akan membahas bagaimana aktivitas pertambangan dapat mengubah air laut, menyebabkan perubahan yang merugikan bagi ekosistem laut dan manusia.

1. Pencemaran Kimia

 

  • Pencemaran Logam Berat: Aktivitas pertambangan seringkali menghasilkan limbah berbahaya yang mengandung logam berat seperti merkuri, timbal, dan seng. Logam-logam ini bisa masuk ke dalam air laut, mencemari organisme laut, dan berakumulasi dalam rantai makanan, mengancam kesehatan manusia yang mengonsumsi hasil laut.

 

  • Pencemaran Bahan Kimia Beracun: Penggunaan bahan kimia seperti sianida dalam proses penambangan emas juga dapat mencemari air laut dan mengganggu ekosistem laut.

2. Sedimentasi

Erosi Tanah: Aktivitas pertambangan, khususnya pengeboran dan penggalian, sering mengakibatkan erosi tanah yang kemudian mengalir ke perairan laut. Ini meningkatkan tingkat sedimentasi di laut, yang dapat menghambat pertumbuhan terumbu karang dan merusak habitat laut lainnya.

3. Peningkatan Suhu

Air Pembuangan Panas: Beberapa tambang menggunakan air untuk mendinginkan mesin dan peralatan. Air ini kemudian dibuang ke laut dalam kondisi yang lebih hangat. Peningkatan suhu air laut dapat merusak ekosistem laut dan mempengaruhi distribusi ikan dan spesies lain.

4. Debu dan Partikel

Debu dan Partikel: Aktivitas pertambangan sering menghasilkan debu yang kemudian mengendap di laut. Partikel ini dapat menghambat penetrasi cahaya matahari ke dalam air laut, mengganggu fotosintesis fitoplankton, dan berdampak pada rantai makanan laut.

Dampak Terhadap Kehidupan Laut

1. Kerusakan Terumbu Karang: Tingkat sedimentasi yang tinggi dan perubahan suhu air dapat merusak terumbu karang, mengancam keanekaragaman hayati dan habitat ikan.

2. Gangguan pada Ekosistem Laut: Pencemaran kimia dapat mengganggu spesies laut, mengganggu reproduksi dan pertumbuhan mereka, dan berdampak pada ekosistem laut secara keseluruhan.

3. Ancaman bagi Industri Perikanan: Perubahan suhu air laut dan pencemaran kimia dapat mengurangi populasi ikan, berdampak pada industri perikanan yang bergantung pada sumber daya laut.

Tindakan Pengendalian dan Pencegahan

1. Pengaturan Ketat: Pemerintah dan lembaga regulasi harus memberlakukan peraturan ketat terkait dengan aktivitas pertambangan di dekat perairan laut.

2. Teknologi Bersih: Pengembangan teknologi pertambangan yang lebih bersih dan ramah lingkungan harus didorong untuk mengurangi dampak pencemaran.

3. Pemantauan Lingkungan: Pemantauan secara terus-menerus terhadap kualitas air laut dan dampak pertambangan harus dilakukan untuk mengidentifikasi masalah secara dini.

Pertambangan memiliki dampak yang signifikan pada kualitas air laut dan ekosistem laut secara keseluruhan. Upaya kolaboratif antara industri pertambangan, pemerintah, dan masyarakat perlu dilakukan untuk mengurangi dampak negatif ini. Hanya dengan tindakan yang tegas dan berkelanjutan, kita dapat melindungi keanekaragaman hayati laut dan memastikan air laut tetap menjadi sumber daya yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image