Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nurul Hilma Safar

Dampak Polusi Udara Akibat Pertambangan: Ancaman Tersembunyi yang Perlu Diperhatikan

Edukasi | Thursday, 31 Aug 2023, 08:14 WIB
Photo by: newscientist.com

Polusi udara adalah salah satu tantangan lingkungan paling serius yang dihadapi dunia saat ini. Salah satu penyumbang utama polusi udara adalah industri pertambangan. Kegiatan pertambangan, yang mencakup pengeboran, penggalian, pengangkutan, dan pengolahan mineral, dapat menghasilkan berbagai polutan yang berdampak buruk pada kualitas udara dan kesehatan manusia. Artikel ini akan membahas dampak polusi udara akibat pertambangan, penyebabnya, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini.

Penyebab Polusi Udara oleh Pertambangan

1. Debu Partikulat: Aktivitas pengeboran dan penggalian di tambang sering menghasilkan debu partikulat halus yang mengandung logam berat dan bahan berbahaya lainnya. Debu ini dapat tersuspensi di udara dan dihirup oleh manusia.

2. Gas Beracun: Proses pengolahan mineral sering melibatkan peleburan logam dengan menggunakan suhu tinggi. Hal ini menghasilkan emisi gas beracun seperti sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2) yang merusak udara dan dapat menyebabkan masalah pernapasan.

3. Gas Metana: Tambang batubara menghasilkan gas metana, yang merupakan gas rumah kaca kuat. Gas ini dilepaskan ke atmosfer selama proses pertambangan dan dapat menyumbang pada perubahan iklim global.

Dampak Terhadap Kesehatan Manusia

1. Gangguan Pernapasan: Pemaparan jangka panjang terhadap polutan udara dari pertambangan dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma, bronkitis, dan pneumonia.

2. Masalah Kardiovaskular: Polusi udara juga telah dikaitkan dengan masalah kardiovaskular, termasuk peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.

3. Kanker: Beberapa zat berbahaya yang ditemukan dalam polusi udara pertambangan, seperti arsenik, telah dikaitkan dengan risiko kanker.

Upaya Pengendalian dan Pencegahan

1. Peningkatan Teknologi: Penggunaan teknologi canggih dalam pertambangan, seperti pemurnian gas buang dan kontrol debu yang lebih efektif, dapat membantu mengurangi emisi polutan.

2. Pengawasan Ketat: Regulasi ketat dan pengawasan terhadap industri pertambangan dapat membantu memastikan kepatuhan terhadap standar lingkungan.

3. Diversifikasi Energi: Mengurangi ketergantungan pada batu bara dan beralih ke sumber energi yang lebih bersih, seperti energi surya dan angin, dapat mengurangi polusi udara yang dihasilkan oleh industri pertambangan.

Polusi udara akibat pertambangan adalah masalah serius yang berdampak pada kualitas udara dan kesehatan manusia. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya kolektif dari industri pertambangan, pemerintah, dan masyarakat. Dengan mengadopsi teknologi yang lebih bersih dan menjalankan praktik pertambangan yang bertanggung jawab, kita dapat mengurangi dampak polusi udara ini dan menjaga kualitas udara yang lebih baik untuk masa depan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image