Kontra terhadap Penerapan Sistem Zonasi PPDB yang Diterapkan di Indonesia
Pendidikan dan Literasi | 2023-08-22 21:49:10Opini Mengenai Perlu Tidaknya Sistem Zonasi Pada PPDB yang didukung dengan kesenjangan sistem pendidikan dan infrastruktur di tingkat daerah (Kontra)
Sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) adalah suatu kebijakan yang membagi wilayah suatu daerah menjadi beberapa zona atau wilayah tertentu, dan calon peserta didik hanya dapat mendaftar di sekolah-sekolah yang berada di zona tempat tinggal mereka. Pendekatan ini dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangan distribusi siswa antara sekolah-sekolah yang populer dan kurang populer serta untuk memastikan akses yang lebih merata terhadap pendidikan berkualitas.
Namun walaupun begitu,pemberlakuan sistem zonasi pada PPDB tidak seharusnya diberlakukan dengan tergesa gesa, walaupun tujuan dari pemberlakuan sistem ini ialah untuk mengurangi ketimpangan distribusi siswa antara sekolah-sekolah yang populer dan kurang populer serta untuk memastikan akses yang lebih merata terhadap pendidikan berkualitas,namun faktanya masih terdapat pada daerah lokal lainnya seperti di luar daerah pulau jawa yang perkembangan infrastruktur ataupun hal lainnya untuk mendukung program sistem zonasi tidaklah selaras,hal ini secara langsung menghambat bahkan membuat beberapa calon mahasiswa terbebani dengan tidak adanya kesiapan infrastruktur yang memadai di daerah tersebut,seperti contoh di zona A hanya terbangun jembatan kecil dari kayu untuk menghubungkan rute perjalanan dari rumah calon siswa dengan sekolah dari keadaan diatas,calon siswa terpaksa melalui rute yang berbahaya tersebut karena terpaksa mendaftar di sekolah yang dipilih sistem zonasi PPDB
Bahkan terdapat warga yang ketahuan melakukan pemalsuan surat domisili agar dapat mendaftarkan calon siswa atau anaknya ke daerah diluar dari zona yang ditetapkan dalam sistem zonasi PPDB.Mereka melakukan ini bukan tanpa maksud,mereka melakukan hal tersebut karena mempertimbangkan dampak buruk dari penerapan sistem zonasi yang tak terkendali.Tak hanya itu,peningkatan mutu kualitas guru juga harus dipertimbangkan dalam menjalankan program sistem zonasi PPDBBeberapa kekurangan dari sistem zonasi yang diterapkan indonesia saat ini ialah :
1.Ketidaksesuaian Minat, bakat dan potensi calon siswa : Pemberlakuan sistem zonasi tidak mempertimbangkan minat,bakat,dan pilihan pendidikan dari calon siswa.Hal ini dapat mengakibatkan para siswa yang terkena sistem zonasi ditempatkan di sekolah yang tidak sesuai dengan potensi mereka yang berdampak ke perkembangan akademik maupun non akademik siswa
2.Perbedaan Kualitas Sekolah: Pemberlakuan sistem ini juga membuat calon siswa harus terpaksa mendaftar di sekolah dengan kualitas yang lebih rendah dikarenakan lokasi tempat tinggalnya, sementara sekolah-sekolah berkualitas lebih tinggi mungkin berada di zona yang berbeda dari tempat tinggal sang calon siswa.
3.Akses Terhadap Infrastruktur: Pemberlakuan sistem zonasi dapat membatasi akses siswa ke sekolah tertentu pada daerah dengan infrastruktur yang kurang memadai.Hal ini juga dapat membebani calon siswa secara finansial dan waktu apabila mereka terpaksa berpergian jauh untuk mencapai sekolah yang sesuai dengan zona mereka.
4.Pengabaian Kualitas Instruksi: Dalam usaha untuk mencapai keseimbangan antara jumlah siswa di setiap sekolah, kualitas pendidikan dan instruksi mungkin menjadi kurang diperhatikan. Fokus pada distribusi siswa bisa mengabaikan kebutuhan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
5.Peningkatan Persaingan: Pemberlakuan sistem zonasi juga dapat meningkatkan persaingan di sekolah-sekolah yang populer atau memiliki reputasi baik, sementara sekolah-sekolah lain mungkin memiliki kapasitas kosong. Ini dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam distribusi siswa dan sumber daya.
6.Keterbatasan Pilihan: Siswa dan orang tua mungkin memiliki preferensi atau pertimbangan khusus terkait pendidikan yang diinginkan, termasuk metode pembelajaran, kurikulum, atau pendekatan pendidikan alternatif. Sistem zonasi bisa membatasi pilihan ini.7.Siswa Yang Berprestasi Tidak Punya Tantangan
Tak hanya siswa yang lemah kemampuannya, siswa yang berprestasi juga bisa terkena dampak negatif sistem zonasi ini. Dikarenakan guru menyesuaikan proses pembelajaran agar bisa diikuti oleh semua siswa, mereka yang berprestasi akan kekurangan motivasi karena tidak punya tantangan dalam belajar.Dalam mengimplementasikan sistem zonasi pada PPDB, penting untuk mempertimbangkan dengan cermat keadaan dan kondisi lokal, serta memastikan bahwa kebijakan ini diintegrasikan dengan baik dengan upaya memperbaiki kualitas pendidikan, pengembangan infrastruktur, dan kesetaraan akses.
Sumber Artikel Untuk Menyempurnakan Opini=
1.https://bem.feb.ugm.ac.id/mengawal-kebijakan-sistem-zonasi-di-tengah-ketimpangan-kualitas-pendidikan-nasional/
2.https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4591912/pakar-sebut-ppdb-dengan-sistem-zonasi-dinilai-terlalu-dipaksakan
3.https://www.renesia.com/10-dampak-negatif-sistem-zonasi/
4.https://www.kompasiana.com/febriferbiola5553/64e3788b08a8b5229c195342/zonasi-pada-ppdb-yang-didukung-dengan-kesenjangan-sistem-pendidikan-dan-infrastruktur-tingkat-daerah
#Zonasi#SistemZonasi#ZonasiPPDB#Ospek#Opini#Prokontrasistemzonasi
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
