Tips Menjadi Mahasiswa Baru Anti-kagok ala AISKA
Eduaksi | 2023-08-22 13:00:11AISKA, Surakarta – Adalah sebuah hal yang wajar apabila seseorang merasakan awkward feeling ketika berada di lingkungan yang baru. Salah satunya adalah ketika mahasiswa baru pertama kali masuk kuliah. Saat perguruan tinggi menjalankan orientasi studi dan pengenalan kampus atau ospek, para mahasiswa baru di berbagai wilayah Indonesia pertama kali berkenalan dengan lingkungan kampusnya. Memasuki lingkungan baru seperti ini sering menimbulkan culture shock (gegar budaya) bagi sebagian besar orang.
Culture shock adalah pengalaman yang dirasakan seseorang yang berpindah dari lingkungan lamanya ke lingkungan atau budaya yang baru. Seseorang yang mengalami gegar budaya biasanya akan merasa cemas, bingung, dan frustasi, sebab dia kehilangan cara pergaulan sosial yang diketahuinya dari lingkungan asal. Terdapat berbagai macam culture shock yang dapat dialami mahasiswa baru, mulai dari makanan, pergaulan, cara berpakaian, lingkungan, bahkan semua hal di sekitar juga dapat menjadi pemicu culture shock. Wajar halnya bagi mahasiswa baru untuk merasakan hal ini, hanya saja intensitasnya berbeda-beda antara satu sama lainnya.
Ada beberapa kiat-kiat yang dapat dilakukan mahasiswa baru untuk mengurangi perasaan culture shock, yaitu:
· Mahasiswa harus berpikiran terbuka (open minded). Berpikiran terbuka di sini maksudnya adalah mahasiswa memiliki keinginan untuk mempelajari hal baru di lingkungan yang baru.
· Jangan membandingkan antara lingkungan lama dan yang baru. Karakteristik lingkungan lama dan baru sudah pasti berbeda. Jangan membanding-bandingkan antara keduanya karena lama-kelamaan dapat berpotensi memicu penarikan diri dari lingkungan baru.
· Berusaha untuk beradaptasi dan bersosialisasi dengan cepat. Ketika seseorang masuk ke lingkungan yang baru, bersosialisasi adalah salah satu langkah mendapatkan teman baru. Hal ini akan membantu mahasiswa untuk beradaptasi di awal masa kuliah. Cobalah untuk berkenalan dengan teman baru sesama prodi atau carilah teman yang berasal dari satu daerah atau sekolah denganmu.
· Ambil bagian dalam kegiatan yang positif. Pada masa orientasi, mahasiswa akan dikenalkan dengan berbagai kegiatan mahasiswa yang tersedia di kampus. Selain untuk mengasah soft skill, kegiatan mahasiswa ini juga dapat memperluas koneksi dengan kakak tingkat atau mahasiswa dari prodi lain.
· Eksplorasi wilayah kampus dan sekitarnya. Menelusuri area di sekitar kampus dapat memudahkan mahasiswa baru untuk lebih familiar dengan lingkungannya. Selain itu, dengan mengeksplorasi tempat baru, mahasiswa juga dapat bertemu dengan mahasiswa lain yang memilki kegemaran yang sama.
· Bergabunglah dengan sebuah komunitas. Selain kegiatan mahasiswa, memiliki sebuah komunitas juga penting untuk aktualisasi diri. Bergabung dengan komunitas dapat mempermudah untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru karena adanya tuntutan bersosialisasi dalam komunitas tersebut.
· Tentukan target dan tujuan ketika masuk kuliah. Apabila seorang mahasiswa baru memiliki target pada masa perkuliahannya, seperti misalnya nilai capaian IPK, frekuensi belajar, keinginan untuk berprestasi dalam sebuah bidang, dan sebagainya, maka mahasiswa tersebut cenderung memiliki visi dan tekad yang kuat untuk segera beradaptasi dengan lingkungan barunya.
(/az)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.