Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dimas Muhammad Erlangga

Bicara Pemilu 2024?

Politik | Tuesday, 22 Aug 2023, 11:37 WIB

Pemilu 2024 masih ada 176 Hari Lagi. Perjalanan kepemimpinan nasional sekarang ini sudah terseok-seok. Sejak dilantik kembali pada Oktober 2019 lalu, kepemimpinan nasional sekarang belum memperlihatkan kinerja positif. Tidak sedikit yang menganggap Jokowi-Amin (Jokowi Jilid 2) sudah gagal total. Nama nama sudah dinominasikan untuk bertarung dalam Pemilu 14 Februari nanti yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.

Kami, GmnI Komisariat Universitas Terbuka berpendapat bahwa pemunculan nama-nama capres itu punya motif yang sangat jelas:

Pertama, Ini adalah upaya untuk menggiring kesadaran mayoritas rakyat Marhaen, bahwa satu-satunya mekanisme pergantian kepemimpinan nasional adalah pemilu 2024. Apalagi mengingat beberapa calon yang bertarung adalah tokoh tokoh senior organisasi kemahasiswaan, yang otomatis organisasi kemahasiswaan malah digiring ke arena politik elektoral semu ini. Itupun digiring lagi Pemilu 2024 hanya sekedar coblos tanpa ada tarung visi dan misi yang jelas, yang betul betul real Pro Pada Rakyat Marhaen, melawan sistem kapitalisme. Ada upaya kanalisasi, karena kekhawatiran Program yang sudah "Bagus" (tanda kutip), tidak bisa berjalan di Pemerintahan selanjutnya aliaskontinuitas sistem ekonomi-politiknya, dalam hal ini sistem neoliberalisme, bisa terhenti di tengah jalan. Oleh karena itu, mekanisme pemaknaan demokrasi prosedural (demokrasi lima tahunan) dianggap jalan paling aman untuk menjaga kontinuitas sistem ekonomi-politik itu dan sekali lagi tanpa ada visi misi yang jelas. Sebutan oposisi pun tidak jelas malah merujuk pada suatu kelompok saja yang terindikasi Sayap Kanan Anti Pada Imigran, Anti Pada Kebersamaan atau Persatuan Nasional yang sering menindas seperti hal nya kelompok yang berkuasa saat ini.

Kedua, usaha untuk berbicara mekanisme pergantian kekuasaan secara damai pada 2024, mengabaikan fakta-fakta tentang kerusakan bangsa saat ini dan penderitaan rakyat Marhaen yang sudah tidak ditawar-tawar lagi.

Menurut kami, jika sekarang bangsa ini memerlukan perubahan, maka sekarang juga kita harus melakukan perubahan. Kita tidak dapat menunggu lama, karena itu sama saja dengan membiarkan bangsa ini sudah hancur lebih dulu.

Kita tidak bisa membiarkan praktek imperialisme berlangsung lebih lama lagi. Kita tidak juga mau anggaran negara habis karena korupsi-kolusi-nepotisme (KKN) yang tak terkendali. Meski begitu, kami juga tahu, berbicara perubahan sekarang bukanlah seperti membalik telapak tangan. Perubahan hanya bisa terjadi jika ada sebuah kekuatan politik alternatif yang berhasil menghimpun kehendak massa rakyat marhaen dan juga punya proposal nasional alternatif.

Kami berharap jika Pemilu 2024 sebagai jalan damai, aman, dan demokratis, bukan sekedar mengganti Presiden Dan Wakil Presiden dan Legislator semata. Tapi bagaimana mengganti haluan ekonomi nasional kita Untuk kembali pada Pasal 33 UUD 1945. Maka kami menyerukan : Ganyang Neoliberalisme Dan Ganti Haluan Ekonomi! Kembali Pada UUD 1945!

Marhaen

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image