Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Pemahaman Mendalam Menyuburkan Ketaatan

Agama | Tuesday, 22 Aug 2023, 11:11 WIB
Dok. Republika.co.id

Dalam ajaran agama Islam, pemahaman terhadap hakikat sesuatu yang disyariatkan merupakan salah satu pokok yang wajib diketahui oleh setiap kaum Muslimin. Hal ini dikarenakan keyakinan bahwa ketika Allah memerintahkan suatu hal kepada para hamba-Nya, Dia ingin agar perintah tersebut dipahami dan dihayati sepenuhnya. Sebaliknya, jika Allah melarang suatu hal, Dia juga ingin agar larangan tersebut dipahami secara mendalam. Ketaatan sejati terhadap perintah dan larangan-Nya hanya dapat terwujud dengan baik ketika pemahaman atas hakikat perintah dan larangan itu dimiliki oleh individu Muslim.

Pertama-tama, pemahaman terhadap hakikat sesuatu yang disyariatkan merupakan langkah penting menuju penghayatan agama yang lebih mendalam. Saat seseorang memahami mengapa suatu perintah diberikan oleh Allah, dia akan lebih termotivasi untuk menjalankannya dengan sepenuh hati. Contohnya, kewajiban menjalankan ibadah shalat lima waktu sehari semalam. Melalui pemahaman bahwa shalat adalah bentuk komunikasi langsung dengan Allah, individu Muslim akan merasakan kedekatan spiritual yang lebih kuat dan koneksi yang mendalam dalam ibadahnya.

Kedua, pemahaman hakikat perintah dan larangan dalam Islam memungkinkan individu untuk menerapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari dengan bijaksana. Dengan memahami tujuan di balik setiap perintah dan larangan, seseorang dapat menemukan nilai-nilai moral dan etika yang terkandung di dalamnya. Sebagai contoh, larangan mengonsumsi minuman beralkohol tidak hanya berkaitan dengan aspek kesehatan fisik, tetapi juga dengan menjaga kesucian jiwa dan pikiran serta menghindari tindakan yang dapat merusak hubungan sosial.

Ketiga, pemahaman yang mendalam terhadap hakikat perintah dan larangan dapat membantu individu Muslim untuk mengatasi potensi ketidakpahaman atau kesalahpahaman terhadap ajaran agama. Dalam konteks globalisasi dan perubahan sosial yang cepat, seringkali terjadi interpretasi yang keliru terhadap ajaran agama. Dengan pemahaman yang kuat tentang hakikat ajaran, individu dapat lebih mampu membedakan antara ajaran yang sejalan dengan Islam dan interpretasi yang salah.

Keempat, pemahaman terhadap hakikat perintah dan larangan memberikan dasar yang kuat untuk merenung dan memahami makna spiritual dalam ajaran agama. Dalam Islam, setiap perintah dan larangan memiliki hikmah dan nilai-nilai yang mendalam. Misalnya, kewajiban berzakat tidak hanya berfungsi sebagai bentuk solidaritas sosial, tetapi juga sebagai cara untuk mengatasi keserakahan dan menciptakan keseimbangan dalam masyarakat.

Jadi, pemahaman terhadap hakikat sesuatu yang disyariatkan dalam agama Islam adalah sebuah tuntutan fundamental bagi setiap Muslim. Melalui pemahaman yang mendalam terhadap tujuan di balik perintah dan larangan, individu Muslim dapat mengintegrasikan ajaran agama ke dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh penghayatan dan kesadaran. Pemahaman ini juga membantu mencegah kesalahpahaman terhadap ajaran agama dan mendorong individu untuk merenungkan makna spiritual yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, kewajiban mengetahui hakikat sesuatu yang disyariatkan bukanlah sekadar kewajiban intelektual, tetapi juga merupakan upaya menuju pemahaman agama yang lebih mendalam dan penghayatan yang lebih bermakna.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image