Pernikahan Sebagai Jalan Menuju Kecukupan
Agama | 2023-08-21 18:31:05Menikah merupakan langkah penting dalam kehidupan seseorang. Namun, terkadang niat kuat untuk menikah bisa melemah ketika mengingat beban dan tanggung jawab yang besar yang akan diemban. Faktor ekonomi dan kebutuhan hidup yang tinggi, sementara daya beli masyarakat rendah, membuat banyak orang ragu untuk merealisasikan niat baik mereka. Namun, dalam perspektif Islam, menikah memiliki makna mendalam yang berhubungan dengan janji kecukupan dan bantuan ilahi.
Dalam pandangan Islam, manusia diajak untuk mengimani hakikat bahwa Allah akan memberikan jalan menuju kecukupan dan akan memberikan kekuatan untuk melawan penyebab kefakiran. Syaikh as-Sa’di dengan tegas menegaskan agar tidak sampai terhalang oleh prasangka bahwa menikah akan membuat seseorang miskin atau kekurangan. Dalam pandangannya, menikah justru mengandung janji untuk mendapatkan kecukupan setelah kekurangan. Ini mencerminkan dorongan positif untuk menikah dan keyakinan bahwa Allah akan memberikan kecukupan kepada mereka yang menikah dengan niat baik.
Imam al-Qurthubi juga memperkuat konsep ini dengan menyatakan bahwa janji kecukupan dan bantuan Allah ini hanya berlaku bagi mereka yang menikah dengan tujuan mencari ridha Allah dan menjauhkan diri dari maksiat. Dalam perspektif ini, menikah bukanlah sekadar keinginan duniawi semata, tetapi merupakan langkah yang berhubungan dengan spiritualitas dan hubungan yang benar dengan Allah.
Rasulullah juga telah mengemukakan janji baik bagi mereka yang menikah dengan tujuan menjaga kehormatan. Janji tersebut adalah janji bahwa Allah akan menolong dan membantu mereka. Ini menunjukkan bahwa menikah bukanlah tindakan yang akan membuat seseorang terpuruk, tetapi sebaliknya, menikah akan mendatangkan bantuan dan pertolongan dari Allah.
Dalam konteks ekonomi yang sulit dan tantangan kehidupan yang kompleks, perspektif agama ini memberikan pandangan yang membantu individu untuk melihat menikah sebagai jalan menuju keberkahan dan kecukupan. Meskipun terkadang pikiran tentang beban dan tanggung jawab bisa menghambat langkah-langkah menuju pernikahan, pandangan Islam mengajarkan bahwa Allah akan memberikan bantuan dan kecukupan kepada mereka yang menjalani pernikahan dengan tujuan yang tulus dan benar.
Dalam pandangan Islam, menikah bukan hanya mengenai ikatan antara dua individu, tetapi juga tentang menghubungkan diri dengan Allah. Dengan niat yang tulus dan semangat untuk mencari ridha Allah, pernikahan dapat menjadi jalan untuk mengatasi tantangan dan mendapatkan keberkahan dalam hidup. Janji Allah untuk memberikan kecukupan dan bantuan kepada mereka yang menikah dengan tujuan baik menjadi bukti nyata bahwa menikah adalah langkah yang patut ditempuh.
Di tengah dunia yang serba cepat dan kompleks, memiliki pandangan agama sebagai landasan dalam mengambil keputusan hidup adalah hal yang penting. Perspektif Islam tentang menikah sebagai janji kecukupan dan bantuan ilahi memberikan keyakinan kepada individu untuk menjalani pernikahan dengan penuh keberanian dan optimisme. Dengan tekad yang kuat untuk mengatasi rintangan dan beban, serta niat yang baik untuk mencari ridha Allah, seseorang dapat menemukan makna yang mendalam dalam pernikahan dan merasakan janji Allah yang akan selalu ada untuk memberikan pertolongan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.