Gara-Gara Lapangan Pekerjaan Minim, Pengangguran Meningkat di Era Bonus Demografi
Lainnnya | 2023-08-20 21:21:59Saat ini, Indonesia mengalami bonus demografi yang merupakan fenomena yang suatu negara mempunyai atau memiliki sejumlah penduduk produktif atau usia kerja dalam populasi daripada penduduk yang tidak produktif. Fenomena ini terjadi ketika kelompok usia produktif (kisaran 15-64 tahun) dan lebih banyak daripada kelompok yang tidak produktif (yang tidak bekerja, kisaran umur 0-15 lalu usia 64 dan seterusnya).
Bonus demografi ini memberikan peluang yang sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi karena potensi penduduk produktif yang besar dapat memberikan kontribusi secara ekonomi ataupun yang lain. Indonesia juga mempunyai tantangan dan sedang menghadapi masalah tentang pengangguran pada era bonus demografi atau pada usia muda yaitu usia 15-24, usia produktif yang jumlahnya semakin meningkat setiap tahunnya.
Pengangguran ini adalah masalah serius yang sedang dihadapi oleh Indonesia. Pengangguran dalam era bonus demografi merujuk pada situasi di mana terdapat jumlah penduduk usia kerja yang besar namun minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia dan memadai.
Minimnya lapangan pekerjaan ini dikarenakan adanya kesenjangan antara pertumbuhan penduduk yang berusia produktif dan adanya lapangan kerja yang memadai. Selain itu, perubahan teknologi dan kecanggihan teknologi juga berkontribusi dalam minimnya lapangan pekerjaan di era bonus demografi.
Revolusi industri 4.0 membawa perubahan dan dampak yang sangat besar dalam cara kerja dan produksi, dengan otomatisasi dan kecerdasan buatan menggantikan pekerjaan manual yang sebelumnya dilakukan oleh manusia seperti penggunaan mesin memasak, pembuatan boneka dan yang lainnya. Hal ini menyebabkan beberapa sektor tradisional mengalami pengurangan tenaga kerja, sehingga semakin sulit bagi para pencari kerja untuk menemukan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan pengetahuan mereka.
Beberapa tahun yang lalu, Indonesia juga diserang penyakit Covid-19 yang mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal. PHK atau ini juga mengakibatkan bertambahnya pengangguran di Indonesia. Pengangguran dalam era globalisasi ini juga berdampak pada kehidupan seperti ketidakstabilan sosial, kesenjangan dalam bidang ekonomi, bertambahnya angka kemiskinan, kurangnya inovasi dan produktivitas.
Dalam menghadapi masalah minimnya lapangan pekerjaan, diperlukan upaya yang terkoordinasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Pemerintah perlu menciptakan kebijakan ekonomi yang dapat mendorong pertumbuhan lapangan pekerjaan yang seiring dengan pertumbuhan populasi.
Pemerintah bisa memberikan solusi atau sosialisasi tentang adanya kecanggihan teknologi. Tidak hanya tugas pemerintah, peran dunia usaha juga sangat penting dalam mengatasi minimnya lapangan pekerjaan.
Dunia usaha perlu berperan aktif dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui inovasi dan investasi. Keterlibatan dunia usaha dalam program-program pelatihan kerja dan pengembangan keterampilan juga dapat membantu mempersiapkan tenaga kerja yang siap bekerja di era bonus demografi. Dalam hal ini, peran masyarakat juga tidak kalah pentingnya.
Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan perkembangan ekonomi dan lapangan pekerjaan yang ada, Masyarakat juga harus melek terkait informasi digital. Masyarakat perlu siap untuk beradaptasi dengan perubahan dan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Dukungan dan pemahaman masyarakat tentang isu-isu pengangguran dan lapangan pekerjaan juga dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam mengatasi masalah ini. Masyarakat juga tidak hanya mengajukan protes kepada Pemerintah tetapi harus membantu pemerintah juga.
Jadi, Meningkatnya angka pengangguran yang disebabkan oleh minimnya lapangan pekerjaan di era bonus demografi menjadi tantangan serius dan masalah yang serius bagi Indonesia. Namun, jika ada kerjasama yang baik antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, masalah ini dapat diatasi. Dengan cara, Pemerintah dan dunia usaha memberikan solusi terbaik dan masyarakat yang melek akan informasi melalui digital, media cetak ataupun dari mulut ke mulut.
Sumber:
https://pustaka.bunghatta.ac.id/index.php/405-pengangguran-usia-muda-tantangan-mencapai-bonus-demografi
https://www.neliti.com/id/publications/43023/dinamika-pengangguran-terdidik-tantangan-menuju-bonus-demografi-di-indonesia
#Amerta2023 #KsatriaAirlangga #UnairHebat #AngkatanMudaKsatriaAirlangga #BanggaUNAIR #BaktiKamiAbadiUntukNegri #Ksatria12_Garuda22 #ResonansiKsatriaAirlangga #ManifestasiSpasial #GuratanTintaMenggerakanBangsa
By : Nazilla Tasya Andadari
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.