Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ria Mawaddah

Artificial Intelligence Sebagai Solusi Polusi di Jakarta

Lomba | 2023-08-19 14:01:31
Dok Pribadi, edited.

Masalah polusi Jakarta memang menjadi masalah kronik dari tahun ketahun. Namun polusi udara yang terjadi pada Agustus 2023 yang membuat langit Jakarta keruh abu-abu menjadi viral di berbagai media lokal, nasional bahkan internasional. Indeks kualitas udara (AQI) juga membenarkan bahwa hampir setiap hari udara di Jakarta tidak sehat bagi makhluk hidup yang menghirupnya.

Musim kemarau yang berkepanjangan, asap kendaraan, PLTU, industri petrokimia, besi, baja, sampai semen pun dianggap sebagai dalangnya. Tak tinggal diam, Pemerintah memberikan solusi dengan menyediakan transportasi publik yang memadai dan bebas asap dengan rilisnya kendaraan listrik, mulai melakukan uji emisi pada PLTU, hingga upaya jangka pendek seperti memperbanyak ruang terbuka hijau dan rekayasa cuaca. Namun upaya tersebut dirasa belum cukup dan tepat sasaran.

Bagaimana AI Menjadi Solusi?

Pada awal kemunculannya Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sangat ditakuti karena dapat menimbulkan dampak destruktif dan mengancam eksistensi sumber daya manusia. Namun pada 2023 AI banyak digunakan dalam sektor pendidikan hingga pemerintahan. Dan bukan hal mustahil AI berpeluang menjadi solusi lingkungan, utamanya sebagai solusi polusi di Jakarta.

Hal ini pernah diuji coba oleh perusahaan teknologi Eropa yang menggunakan AI untuk mengoptimalkan lintasan pesawat sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar dan dampak lingkungan dari contrails pesawat yang menyebabkan polusi udara.

Tak kalah dengan Eropa, China juga menguji sebuah mesin belajar adaptif yang memiliki kemampuan memprediksi tingkat keparahan polusi udara di bagian yang berbeda setiap harinya dengan menggabungkan sejumlah besar data dari model sampel udara yang diambil dengan AI sehingga dapat menjangkau daerah yang luas dan mengeluarkan hasil prediksi dengan cepat dan tepat.

Indonesia memang selalu ketinggalan tren 2-5 tahun dari negara luar. Untuk mengadopsi inovasi baru, kita menunggu negera lain maju baru kita mulai memakainya. Padahal jika kita early adopters dan mampu melihat AI sebagai tantangan yang positif, Indonesia akan berakselerasi menjadi negara maju.

Prototype Robot Ai Air Purifier

Di Indonesia khususnya Jakarta sebenarnya kita bisa mencipatkan robot AI anti polusi yang mampu menyerap polusi di udara dan mengolahnya menjadi udara baru yang segar atau kita sebut saja AI Air purifier. AI ini dapat digambarkan seperti robot berbentuk bulat yang dapat terbang seperti drone dan memiliki sensor yang terhubung dengan AI sehingga mampu mendeteksi kondisi polusi di sekitanya. Tugas AI ini adalah mendeteksi kondisi udara setiap harinya. Jika kondisi udara dideteksi tidak sehat maka AI akan menyerap udara yang dideteksi sebagai polusi, kemudian difilterisasi dan dikeluarkan kembali menjadi udara segar. AI ini juga dimungkinkan tidak hanya menyerap polusi namun juga dapat melakukan rekayasa cuaca yang lebih cepat dan tepat serta mendeteksi secara akurat jenis polutan, sebab dan cara mengatasinya.

Solusi ini bukan tidak mungkin, mengingat AI dapat mengenali pola dalam data yang kompleks dan mempelajari hasilnya untuk mencapai tujuan tertentu sesuai perintah yang diberikan. Pengembangannya juga sangat dimungkinkan di Indonesia. Karena tak hanya Pemerintah, Investor pasti akan tertarik, karena AI ini dapat menjamin kelangsungan usaha, kelangsungan lingkungan dan pastinya kelangsungan hidup.

--Ide ini masih merupakan opini. Eksekusi adalah tanggungjawab pemerintah, masyarakat, swasta dan seluruh elemen penyumbang emisi--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image