Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Vitra Yuqadhirza

Inovasi Teknologi Brain Computer Interface ( BCI ) dan Tantangan Meretas Otak Manusia

Lomba | Friday, 01 Sep 2023, 04:13 WIB
*Deskripsi Gambar: Ilustrasi teknologi BCI yang menghubungkan otak manusia dengan komputer.*

Jakarta - Perkembangan teknologi semakin menggiring kita mendekati perbincangan yang menantang imajinasi tentang potensi manusia dan batasan-batasan dalam meretas otak manusia menggunakan teknologi Brain-Computer Interface (BCI). Dalam video terbaru yang di unggah di channel youtube oleh Rumah Editor yang berjudul "Nge-hack" Otak Manusia Menggunakan Teknologi BCI | Sains Film Transcendence yang menggambarkan konsep ini mengulik gagasan berlebihan tentang kemajuan teknologi serta potensi manusia untuk menyatu dengan kecerdasan buatan (AI), menciptakan sekaligus meredam ketakutan terhadap kemungkinan singularitas teknologi. Video tersebut juga menyoroti tantangan besar dalam mensimulasikan otak manusia secara digital dan mengurai teka-teki kompleks kesadaran manusia.

Video tersebut memulai perjalanan dengan merunut alur cerita film Transcendence, yang menghadirkan tokoh utama Will Caster yang berhasil mengunggah kesadarannya ke dalam komputer. Konsep ini mengangkat pertanyaan dalam video mengenai apakah manusia dapat melebihi batas-batas biologisnya melalui integrasi dengan kecerdasan buatan. Konsep *singularitas*, yaitu titik di mana kecerdasan buatan tak lagi terpisahkan dari manusia dan berkembang sendiri, juga diuraikan dengan memperhatikan pertumbuhan eksponensial teknologi. Hukum Moore menjadi salah satu landasan bagi gagasan ini, dengan pertumbuhan pesat dalam jumlah transistor pada prosesor yang mendukung kemajuan komputasi dan pengembangan AI.

Sejalan dengan gagasan meretas otak manusia, teknologi BCI seperti EEG (Elektroensefalogram) menjadi sorotan. Teknologi ini memungkinkan para ilmuwan untuk membaca sinyal listrik dalam otak dan menghubungkannya dengan gerakan dan bahkan pola pikir tertentu. Langkah lebih jauh dilakukan oleh proyek-proyek seperti Neuralink yang mengintegrasikan chip kecil langsung ke dalam otak, mengaktifkan komunikasi nirkabel dan bahkan potensi mengunggah pikiran manusia. Kendati menawarkan peluang besar, kompleksitas otak dengan miliaran neuron yang terhubung dan triliunan sinapsis menghadirkan tantangan yang tak bisa diremehkan.

Tantangan terbesar dalam menggarap teknologi BCI adalah menggambarkan kesadaran manusia dalam kode digital. Proyek Otak Manusia, yang bertujuan merekonstruksi otak manusia melalui pemindainya, mengungkapkan betapa kompleksnya otak manusia. Meskipun upaya untuk mensimulasikan bahkan sebagian kecil otak tikus, proyek ini membutuhkan superkomputer dengan kemampuan kuantum yang masih jauh dari kenyataan saat ini. Video juga menyoroti fakta bahwa bahkan dengan kemajuan dalam emulasi otak dan meretas otak manusia, isu tentang esensi kesadaran masih berada dalam bayang-bayang tanya.

Dengan demikian, inovasi teknologi BCI membuka pintu menuju masa depan yang tak terduga dan penuh potensi. Namun, sementara kita merambah perbatasan pengetahuan dan pencapaian manusia, tetap penting untuk mengatasi tantangan-tantangan fundamental dalam meretas otak manusia. Menghubungkan kecerdasan buatan dengan keberadaan manusia adalah ambisi yang menghadirkan pertanyaan filosofis dan etika yang mendalam. Meskipun kita tak dapat membayangkan sepenuhnya apa yang akan datang, video ini mengajak kita untuk merenung dan menjaga keseimbangan antara aspirasi teknologi dan batasan manusia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image