Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hamdi Syaf

Artificial Intelligence Kelebihan dan Kekurangannya dalam Kreativitas Siswa

Teknologi | Saturday, 19 Aug 2023, 09:17 WIB
http://www.surya.ac.id/

AI (Artifical Intelligence) atau kecerdasan buatan, akhir-akhir ini tengah menjadi perbincangan hangat diberbagai lini kehidupan manusia, mulai dalam bidang pertanian, perindustrian perkebunan hingga pendidikan. Dengan demikian hadirnya AI menyisakan beberapa pertanyaan mendasar, antara lain: apakah hadirnya AI akan mengancam minimnya kreativitas siswa?

Misalnya dalam bidang pendidikan, Hadirnya AI makin memudahkan siswa, mahasiswa, dalam menyelesaikan tugas dari gurunya, mereka menggunakan aplikasi Bard atau ChatGPT, sebagai bantuan dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka, terutama dalam menerjemahkan bahasa inggris, jerman, bahasa arab, begitu juga dalam bidang tulis menulis, makalah- artikel. Sehingga dengan kecerdasan buatan tersebut menimbulkan plus minusnya (Kelebihan dan kekurangan AI).

Tidak menutup kemungkinan masa akan datang terdapat penemuan-penemuan baru dari perkembangan AI, entah apa? sehingga pada gilirannya bidang pendidikan tidak lagi sesulit pada 30 tahunan silam. Namun penulis tetap mengharap tenaga pengajar tetap menggunakan tenaga manusia bukan dari robotik. Karena dalam diri manusia terdapat perasaan, sementara robotik tidak.

Menurut Aldi Srilaksono dalam web Informatics.uii.id, dia menyebutkan bahwa keunggulan AI adalah kemampuan untuk memproses data dengan cepat dan akurat. Ini memungkinkan kita untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan lebih efektif.

Penulis menyambut positif hadirnya AI sebagai media atau alat pembantu manusia dalam menyelesaikan berbagai permasalahan, baik di kalangan guru untuk pembimbing siswa. Begitu juga untuk kebutuhan siswa dalam menyelesaikan tugas dengan mudah dan efesiensi waktu. Seperti penerjemahan bahasa asing (Bahasa Ingris, Jerman,, Arab) tanpa harus membuka kamus secara manual. Demikian juga memudahkan siswa dalam pembuatan artikel tanpa mencari referensinya dengan buku manual di perpustakaan.

Melansir dari web, ahzaa.net 2023/02/ Ayunara Bahar mengatakan bahwa dalam bidang pendidikan AI sebagai alat pembelajaran, yang dirancang untuk membantu siswa belajar lebih cepat dengan memberikan umpan balik dan panduan yang dipersonalisasi yang disesuaikan bagi masing-masing siswa. Seperti hadirnya web ChatGPT, Bard dan jasper.

Dengan adanya tiga alat tersebut siswa mampu belajar secara otodidak dengan media jejaring media online.

Melihat adanya AI ini terdapat beberapa jenis antara lain, Machine Learning, deep learning, neural network, dan computer vision. Menurut Arif Putra Hermawan, bahwa machine learning adalah cabang AI yang umum digunakan dalam dunia pendidikan. Dengan demikian machine learninglah cocok digunakan untuk belajar, baik dalam menyusun kata, mencari data dan membuat keputusan berdasarkan pola-pola yang ditemukan dalam data tersebut. Sementara, jenis lainnya dapat digunakan dalam bidang pada umumnya mulai mengolah data industry desain grafis dan sebagainya.

Demikian sederet keunggulan AI yang makin hari akan terus mengalami perkembangan, yang pada gilirannya membuat pekerjaan siswa lebih cepat. Namun dibalik itu semua terdapat MIN (kekurangan). Menurut laporan terbaru dari World Economic Forum (WEF) berjudul Future of Jobs 2023, beberapa industry akan mengalami penurunan jumlah pekerjaan yang signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

Begitu juga dalam dunia pendidikan lebih mengerucut lagi pada permasalah siswa dan mahasiswa. dapat dipastikan mereka akan mengalami yang namanya “kecanduan” dalam penggunaan aplikasi Bard, Mentor Virtual, Voice Assistant dan lainnya dalam waktu lama. Pada gilirannya kemalasan terus mengintai keberadaannya.

Dengan demikian, sejak dini guru harus menawarkan solusi terbaik agar siswa tidak mengalami kecanduan, dengan mengenalkan bahaya gagdet (Bahayanya radiasi HP dengan penggunaan jangka panjang), juga mendorong siswa bahwa belajar secara manual lebih baik dan lebih sehat bagi mata. Selain itu belajar menggunakan buku manual itu lebih melekat dalam otak.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image