Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ummu Zidan

Peran Bergengsi Wanita Berdaya

Info Terkini | Wednesday, 16 Aug 2023, 03:20 WIB

Wanita menjadi bidikan empuk bagi Kapitalisme untuk diberdayakan. Maka slogan Wanita Berdaya senantiasa diaruskan menjadi kekinian agar wanita berbangga atas pujian tendensius ini.

Dalam kegiatan Media Talk Kemen PPPA (11/08), Staf Ahli KemenPPPA bidang Penanggulangan Kemiskinan, Titi Eko Rahayu mengatakan bahwa wanita memiliki potensi luar biasa yang harus diberdayakan untuk menyongsong kemajuan perekonomian negeri. Hal tersebut dapat terlaksana melalui program ekonomi kreatif berkesinambungan, adil gender, dan berbasis kearifan lokal.

Wanita berdaya seolah menjadi angin segar bagi persoalan yang mendera bangsa ini, khususnya perempuan yang dianggap sebagai korban sekaligus pelaku yang menyebabkan kemiskinan negeri ini.

Sebenarnya problem kemiskinan sangat komplek, bukan wanita yang menjadi penyebabnya. Namun akibat negara yang salah kelola dalam kebijakan ekonomi politiknya. Yaitu seputar distribusi kekayaan yang dimonopoli oleh kapitalis.
Jadi sebenarnya perempuan tidak memiliiki kewajiban untuk berada dalam sektor pusaran roda produksi.

Karena semua itu hanya menguntungkan negara dalam memenuhi tuntutan para kapitalis.Seorang perempuan memiliki amanah mulia dan peran utama, yaitu sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Kewajiban ini tidaklah mudah, karena pada hakekatnya baik buruk generasi tergantung pada wanitanya. Masa depan peradaban ini ada di tangan wanita.

Maka sayang sekali jika anak tidak mendapatkan pendidikan terbaik dari sosok ibu yang paling dekat dengan anak secara fisik dan psikis. Terkadang mereka harus menjadi korban atas kerasnya kehidupan kapitalis materialis ini. Banyak ibu yang tergerus fitrah dan naluri keibuan akibat tekanan sistem kehidupan yang rusak ini. Walhasil timbul banyak persoalan ibu beserta generasi, mulai dari penelantaran, kekerasan anak bahkan oleh orang-orang terdekat mereka. Lalu muncul ide childfree, tuntutan kesetaraan, pergaulan bebas hingga L9BT.

Sungguh sangat berbeda dengan Islam yang sangat memuliakan wanita dengan memberinya peran mulia sebagai ummul warobatul bait. Sebab amanah bergengsi inilah, perempuan mendapatkan jaminan finansial dan kesejahteraan dengan mekanisme penafkahan yang telah ditetapkan.

Dalam Islam, perempuan dipandang berdaya jika sukses mengantarkan anaknya menjadi generasi khoiru ummah, generasi pengisi peradaban mulia. Bukan perempuan yang terbanyak menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image