Pentingnya Pertemuan Orang Tua dengan Sekolah
Eduaksi | 2023-08-15 06:54:45Pertemuan orang tua merupakan kesempatan bagi guru untuk berdiskusi dengan orang tua tentang murid. Jika sebelumnya tidak ada komunikasi karena tidak ketemu, maka saat pertemuan orang tua keduanya bisa berbagi informasi.
Kadang ada hal penting yang perlu diketahui. Misalnya kemarin saat saya ada pertemuan dengan orang tua. Di sekolah saya kegiatan itu dinamakan school conference.
"Anak saya pernah berencana pindah. Ternyata dulu dia sama teman-temannya pernah berjanji untuk tidak lagi sekolah di pesantren. Sebab dari SMP sudah pesantren. Nah, SMA pengen dapat pengalaman baru," katanya.
Saya sempat kaget mendengar informasi ini dari orang tua. Padahal, di sekolah, murid ini kelihatan baik-baik saja. Terlihat bahagia dan tidak sedang menyimpan masalah. Malahan murid itu berprestasi.
Usut punya usut ternyata murid itu ingin pindah lantaran beberapa temannya pindah sekolah.
Mengapa pindah? Ada yang karena orang tuanya tidak mampu membayar biaya sekolah. Sebab di sekolah swasta ini biayanya juga lumayan. Bagaimana pun biaya sekolah di swasta berbeda dengan sekolah negeri.
"Kalau sekolah negeri bisa murah itu karena subsidi dari pemerintah. Gaji guru dibayar oleh negara. Terus bangunan juga dibangun dari uang negara. Sementara, sekolah swasta menggaji gurunya sendiri," jelas kepala sekolah saya di sebuah kesempatan.
Padahal tidak sering juga pertemuan ini diadakan. Mungkin satu atau dua kali selama satu semester. Terutama saat pembagian raport. Saat itu orang tua mau tidak mau datang ke sekolah untuk mengambil hasil belajar anaknya.
Dalam beberapa kesempatan banyak orang tua yang tidak hadir. Misalnya dari 20 siswa hanya 12 orang tua yang hadir. Ada yang 18 siswa yang hadir 10 orang. Jadi hampir setengahnya saja yang hadir.
Banyak yang hadir pun dari orang tua kelas X. Mungkin karena masih baru jadi masih pada aktif. Merasa nggak enak orang baru kok tidak masuk. Setelah itu bisa jadi bosan atau tidak lagi datang ke acara sekolah. Ini analisa singkat sih. Tapi mudah-mudahan keliru.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.