Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ruqyah Kuningan

Apa itu Terapi Bekam: Gambaran Umum, Keuntungan, dan Hasil yang Diharapkan

Sejarah | Wednesday, 29 Dec 2021, 23:38 WIB

Terapi bekam adalah metode perawatan alternatif yang melibatkan pemasangan mangkuk pada tubuh. Mangkuk yang digunakan dapat bermacam-macam mulai dari mangkuk kaca, bambu, silikon, dan tembikar atau tanah liat. Mangkuk yang dipasang pada tubuh akan menciptakan hisapan yang akan membuat peredaran darah Anda menjadi lebih sehat dan lancar. Asupan darah yang meningkat cukup dipercaya dapat membuat tubuh berfungsi lebih baik. Kondisi tersebut juga dapat membuat proses penyembuhan pada beberapa bagian tubuh tertentu menjadi lebih cepat, apapun penyakitnya.

Sejarah Singkat Terapi Bekam

Sejarah Bekamawal terapi bekam dapat ditelusuri dari kebudayaan kuno Mesir, Tiongkok, dan Timur Tengah. Berdasarkan buku teks kesehatan, orang Mesir kuno dikatakan telah mempraktikkan terapi bekam sejak tahun 1,550 sebelum masehi. Namun, terapi ini ditentang oleh masyarakat kesehatan Barat karena kurangnya bukti ilmiah yang dimilikinya.

Pada tahun 2012, para peneliti dari Australia dan Tiongkok menemukan fakta bahwa terapi bekam dapat dikatakan cukup efektif, dan efeknya akan lebih nyata jika terapi tersebut dilakukan bersamaan dengan akupuntur dan pengobatan lainnya.

Jenis Terapi Bekam

Ada tiga jenis utama terapi bekam, yaitu:

Terapi bekam kering – Terapi bekam kering merupakan teknik yang memanfaatkan hisapan dari mangkuk yang dipasang pada kulit selama sekitar tiga menit. Metode tersebut juga meliputi pembuatan sayatan kecil pada kulit yang diikuti dengan penyedotan sedikit darah.

Terapi bekam basah – Terapi bekam basah merupakan teknik yang menggabungkan penyedotan dan pengambilan darah untuk menghilangkan racun berbahaya dari tubuh secara efektif.

Terapi bekam pompa karet – Teknik ini merupakan jenis terbaru dari terapi bekam dimana sebuah pompa karet digunakan untuk menghasilkan daya hisap yang dibutuhkan.

Baik itu terapi bekam kering maupun basah melibatkan penggunaan bahan yang mudah terbakar, seperti kertas dan alkohol. Bahan tersebut akan dimasukkan ke dalam mangkuk sebelum dibakar. Ketika api yang dinyalakan hampir padam, mangkuk tersebut akan langsung ditempelkan terbalik pada area tubuh yang akan diobati. Proses pendinginan alami yang terjadi pada mangkuk tersebut akan menghasilkan daya hisap pada permukaan kulit selama sekitar 10 menit. Respon kulit akan terlihat karena pelebaran pembuluh darah yang terjadi di bawah permukaan kulit. Setelah proses tersebut selesai, area kulit dimana proses tersebut dilakukan akan menjadi kemerahan.

Kondisi yang Dapat Diobati oleh Terapi Bekam

Berdasarkan hasil penelitian terbaru mengenai terapi bekam, metode terapi tersebut dapat mengobati beberapa penyakit, seperti:

- Jerawat

- Herpes

- Kelumpuhan pada otot wajah

- Spondylosis leher Rahim (serviks)

- Kekurangan darah (Anemia)

- Hemofilia

- Radang sendi

- Fibromyapgi

- Permasalahan kandungan

- Eksim (Eczema)

- Sakit kepala sebelah (Migrain)

- Tekanan darah tinggiAlergi

- Asma Varises pembuluh darah

Beberapa pendukung terapi bekam mengatakan bahwa terapi ini juga dapat mengatasi nyeri dan mengurangi peradangan yang muncul di semua bagian tubuh. Sebagian lain bahkan mendukung pernyataan yang mengatakan bahwa perawatan alternatif ini juga dapat digunakan sebagai media relaksasi mental dan fisik.

Efek Samping

Terapi bekam cukup aman terutama jika dilakukan sesuai tahapan oleh tenaga kesehatan profesional yang telah terlatih. Namun, ada beberapa efek samping yang mungkin timbul, seperti:

- Luka bakar

- Memar

- Rasa tidak nyaman yang ringan

- Infeksi kulit

Karena kurangnya fakta ilmiah mengenai jenis pengobatan ini, para ahli, khususnya yang tergabung dalam Masyarakat Bekam Inggris (British Cupping Society), menganjurkan orang-orang untuk menghindari terapi bekam. Mereka yang dianjurkan untuk tidak melakukan terapi bekam antara lain:

- Wanita hamil

- Wanita yang sedang datang bulan

- Wanita yang menderita penyebaran kanker (metastasis)

- Mereka yang menderita kejang otot

- Mereka yang menderita patah tulang

Terlepas dari penyakit khusus yang memang menjadi target pengobatan terapi bekam, bagian belakang mangkuk yang digunakan dapat menjadi sumber infeksi. Oleh karena itu, pemberian salep anti bakteri serta perban pada bagian tersebut dapat mengurangi kemungkinan infeksi. Dalam sekitar sepuluh hari, kulit akan kembali normal seperti biasa.

Terapi bekam dapat memberikan manfaat tambahan jika dilakukan bersamaan dengan metode pengobatantradisional. Para ahli setuju bahwa kita tidak dapat sepenuhnya mengandalkan terapi bekam, karena kita mungkin saja melupakan metode pengobatan tradisional ketika mengobati kondisi-kondisi kesehatan serius yang dapat menjadi berbahaya bila tidak segera diobati. Oleh karena itu, pastikan bahwa terapi bekam yang Anda lakukan hanyalah sebagai terapi pendukung bagi metode perawatan tradisional yang Anda jalani.

Referensi: Bekam Cirebon

Masyarakat Bekam Inggris: “Sedikit Penjelasan mengenai Terapi Bekam” (British Cupping Society: “A Brief Overview of Cupping Therapy.” )Masyarakat Kanker Amerika: “Bekam” (American Cancer Society: “Cupping.”)Jurnal Kedokteran New England. “Resiko Bekam” (The New England Journal of Medicine. “Consequences of Cupping.”)Cao, et al. “Sebuah Bahasan Lanjutan dari Keberhasilan Terapi Bekam” Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat, Lembaga Kesehatan Nasional (Cao, et al. “An Updated Review of the Efficacy of Cupping Therapy.” US National Library of Medicine, National Institutes of Health.)Cao, et al. “Bukti Penelitian Klinis dari Terapi Bekam di Tiongkok: Sebuah bahasan kepustakaan sistematis”. Pusat BioMed .(Cao, et al. “Clinical research evidence of cupping therapy in China: A systematic literature review.” BioMed Central.)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image