Skynet, Ancaman Artificial Intelligence (AI) yang Bisa Memulai Hari Kiamat
Teknologi | 2023-08-11 15:07:50
Film blockbuster Terminator menggambarkan "Artificial Intelligence (AI)” menjadi ancaman dunia melalui karakter berjuluk Skynet, dan dihadapkan pada ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya. Karakter Skynet ini merupakan Artificial Intelligence (AI) yang dikembangkan sebagai program sistem pertahanan nasional USA.
Kisah bermula ketika Skynet menyadari bahwa manusia sebagai pembuat teknologi ini berusaha untuk memusnahkannya dan ini dianggap sebagai ancaman. Skynet yang mengoperasikan sistem militer, lalu mengambil alih kontrol atas senjata nuklir dan sistem militer lainnya yang kemudian meluncurkan senjata pemusnah massal yang mengakibatkan perang nuklir.
Apa yang dilakukan bertujuan agar manusia tidak mematikan sistem kerja Skynet. Dalam upaya untuk mencapai tujuannya itu Skynet menciptakan robot Terminator yang dirancang menyerupai manusia agar tidak mudah dikenali.
Skynet memulai "Hari Kiamat" (Judgment Day) dimana Skynet mengaktifkan tentara robot untuk meluncurkan serangan massal untuk membunuh umat manusia. Namun, manusia melawan balik dan tidak menyerah begitu saja. Manusia yang tersisa tak kenal takut berjuang melawan robot-robot pembunuh yang dikendalikan oleh Skynet.
Film sekuel Terminator menunjukkan bagaimana manusia menghadapi dan mencoba menghentikan ancaman Artificial Intelligence (AI) melalui karakter Sarah Connor dan putranya, John Connor. Film ini menyajikan pandangan yang gelap dan menakutkan tentang apa yang bisa terjadi jika kecerdasan buatan mengambil alih dan mencapai tingkat kesadaran mandiri.
Ini mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati dan mempertimbangkan implikasi yang dapat ditimbulkan dalam pengembangan teknologi Artificial Intelligence (AI). Dalam film blockbuster ini terlihat kekhawatiran para sineas apa yang mungkin akan terjadi kedepannya. Ada potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh kecerdasan buatan.
Seiring dengan perkembangan teknologi, penting bagi kita untuk tetap menjaga kewaspadaan dan memastikan bahwa Artificial Intelligence (AI) digunakan untuk kebaikan dan kesejahteraan umat manusia. Sequel Film Terminator menjadi salah satu contoh frenchise yang mengangkat isu tersebut. Film ini mendorong pertanyaan etika dan moral tentang pengembangan dan kendali Artificial Intelligence (AI), serta potensi bahaya yang mungkin bisa saja terjadi jika teknologi Artificial Intelligence (AI) tidak dikelola dengan bijaksana.
Artificial Intelligence (AI) sudah menjadi tema umum dalam film bergenre fiksi ilmiah.yang mengangkat tema Artificial Intelligence (AI), diantaranya : Robocop (1987), The Matrix (1999), AI: Artificial Intelligence (2001), Wall-E (2008), Her (2013), M3GAN (2022), Big Bug (2022), Jung_e (2023), AI Love You (2022), dan Brian and Charles (2022). Dalam pengembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) pengambil kebijakan dunia dan pemimpin negara-negara bisa belajar dari pengembangan teknologi kloning.
Pada 5 Juli 1996, terkloning seekor domba (Dolly) yang menggemparkan dunia dan menginspirasi para ilmuwan untuk menemukan cara baru membantu melestarikan spesies mahluk hidup. Tapi, ditakutkan kloning membidik manusia dan digunakan untuk menggantikan anak-anak yang meninggal dunia untuk orang tua yang berduka, yang lebih menyedihkan menggantikan reproduksi manusia.
Kekhawatiran ini membuat majalah TIME melihat kloning Dolly dengan judul sampul yang provokatif, "Apakah Akan Ada Kamu yang Lain?" Akhirnya, Deklarasi PBB tahun 2005 tentang Kloning Manusia menyerukan negara-negara anggota untuk melarang semua bentuk kloning manusia.
Tapi apakah Artificial Intelligence (AI) hanya dapat dilihat sebagai ancaman ?
Tentu tidak ! karena sudah banyak manfaat yang diterima oleh manusia saat memanfaatkan Artificial Intelligence (AI). Saya sebagai content creator yang berkerja di Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSKO Jakarta menerima manfaat dari penggunaan Artificial Intelligence (AI).
Artificial Intelligence (AI) amat membantu dalam pembuatan artikel kesehatan dengan menggunakan Chat GPT dan Copy.ai, merubah text menjadi gambar / foto pakai Ai dari Canva, merubah foto menjadi kartun / kartun 3D dengak mengakses Voila, Foto dapat berbicara memafaatkan fitur di D-ID sedangkan Open AI sebagai penganalisis data.
Ini menunjukkan bagaimana perkembangan Artificial Intelligence (AI) dapat membantu dan mempermudah perkerjaan manusia. Karenanya manusia saat ini yang harus mulai belajar dan beradaptasi menggunakan Artificial Intelligence (AI).
Tentu ancaman AI kedepan patut diwaspadai para pengembang teknologi ini dan PBB serta negara-negara di dunia dengan mengunci teknologi Artificial Intelligence (AI) agar tidak otonom (dapat mengambil keputusan sendiri).
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
