Menyemai Kepemimpinan
Eduaksi | 2023-08-09 07:29:21BERBUAT TERBAIK, BERANI DAN TULUS IKHLAS. Rangkaian kata yang singkat dan tegas ini mungkin akan terpatri di memori anak anak untuk beberapa waktu kedepan. Penggalan kisah dan kenangan didalamnya pun tak ayal membuat suasana di ruang chat whatsapp dan gchat yang awalnya kaku, terasa semakin hidup dan mencair karena berbagai kelakar yang mereka tirukan dari instruksi pembina di DENHARRAHLAT KOSTRAD kala itu.
Disamping itu, jika kita sempat menilik berbagai fenomena kenakalan remaja yang marak terjadi belakangan ini, setidaknya kita bisa menarik benang merah sebagai asumsi awalnya. Krisis kepribadian, pendidikan inklusi dalam keluarga yang kurang bahkan nihil, pergaulan bebas dan faktor lainnya yang hampir merambah seluruh lini kehidupannya.
Kita tentunya pernah mendengar atau bahkan membaca beberapa buku bertemakan self motivation, pembentukan kepribadian dan kepemimpinan, atau yang semisal. Sebagian orang membacanya berulang bahkan meminta orang lain untuk membacanya sebagai mata kuliah atau pelajaran di sekolah. Dan yang mungkin kita sayangkan, konteks berkata lain, kita mengetahui, bahwa para pemimpin yang mentahtai berbagai sektor kekinian bukanlah pemimpin yang terlahir dari SKS kepemimpinan yang mereka dapatkan dari buku atau sumber lainnya, melainkan dari pengalaman hidup dan dialektika multikultural yang tak jarang menempatkan mereka pada titik nadir, dan memaksa mereka mengeluarkan potensi puncak mereka, at their peak.
Dari itu, nampaknya pembentukan kepribadian anak bukanlah mata pelajaran intra yang dapat dipelajari hanya dari teori yang dibahas didalam kelas atau buku bacaan. Lebih dari itu, muatan kurikulum holistik yang dapat menyeret seluruh pihak perlu diaplikasikan dengan seksama dengan tetap menempatkan peserta didik sebagai partner untuk berkembang, bukan sebagai objek pembelajaran yang sarat menimbulkan distorsi atas visi yang telah ditetapkan bersama.
“Pengalaman yang didapatkan anak anak sekalian dalam acara LKTD ini, diharapkan mampu menjadi toggak awal penyemaian jiwa kepemimpinan dan kemandirian kalian, untuk dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari nantinya” Ujar Ustadz Suprianto M Hadi, Lc selaku kepala SMPIT Thariq bin Ziyad dalam sambutannya.
Akhirnya, segala macam pembelajaran pastinya tidak akan menguap begitu saja tanpa arti. Masing - masing memberikan atsar empiris nya sesuai porsi yang diharapkan.
Semua hasil usaha yang menyeluruh itu pun tidak dapat dilihat dari nilai pelajaran atau sertifikat yang didapat, bukan pula dari mendali atau urutan podium kemenangan, melainkan Ketika anak anak dapat tersenyum lebar, mengangkat tangan dengan yakin untuk menghalau ketakutannya dan berkata:
“Pak, Saya siap jadi pemimpin pasukan”
disitulah kita sebagai pendidik merasa bahagia tak terperi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.