Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Thareza Tifany

Teori Hierarki Kebutuhan, Teori Dua Faktor, Teori Motivasi Kontemporer, dan Teori Model Karakteristi

Bisnis | Thursday, 27 Jul 2023, 10:11 WIB
https://pixabay.com/id/photos/kantor-bilik-karyawan-bekerja-95311/

Upaya perusahaan dalam memotivasi karyawan untuk menghasilkan produk yang berkualitas dapat dilakukan dengan menggunakan empat teori yang telah dirumuskan oleh para ahli. Penjelasan mengenai masing-masing teori tersebut adalah sebagai berikut :

1. Teori Hierarki Kebutuhan

Teori ini diusulkan oleh Abraham Maslow dan sering disebut dengan hierarki kebutuhan Maslow. Abraham Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan yang berbeda dan kebutuhan tersebut akan diusahakan untuk terpenuhi.

Kebutuhan menurut Maslow terdiri dari lima tingkat dari yang rendah yang akan dipenuhi terlebih dahulu sebelum akhirnya ke tingkat yang lebih tinggi secara berurutan.

Kelima tingkat kebutuhan itu adalah kebutuhan fisiologi, yaitu kebutuhan untuk makan dan minum, memiliki pakaian dan memiliki tempat tinggal; kebutuhan akan rasa aman, yaitu mendapatkan jaminan di hari tua, jaminan kesehatan, juga jaminan pendidikan; kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk dapat berinteraksi dengan orang lain; kebutuhan atas penghargaan diri; dan yang terakhir yakni kebutuhan aktualisasi diri.

Contoh penerapan pemenuhan kebutuhan karyawan menurut teori hierarki kebutuhan Maslow, yaitu dengan cara :

1) Perusahaan memenuhi kebutuhan fisiologi karyawannya dengan memberikan upah yang layak dan mencukupi untuk digunakan karyawan memenuhi kebutuhan fisiologisnya (membeli makanan dan minuman, membeli pakaian, serta membeli atau menyewa tempat tinggal).

2) Perusahaan memenuhi kebutuhan akan rasa aman karyawannya dengan memberikan jaminan kesehatan dalam bentuk asuransi kecelakaan kerja, memberikan jaminan hari tua seperti uang pensiun, ataupun memberikan jaminan memperoleh pendidikan bagi karyawan atau anak dari karyawan tersebut.

3) Perusahaan memenuhi kebutuhan sosial karyawannya dengan berusaha menciptakan kondisi lingkungan perusahaan yang kondusif dan mengusahakan agar para karyawan memiliki rasa tenggang rasa juga memiliki hubungan yang erat satu sama lain dengan cara memberikan penugasan yang mengharuskan karyawan saling bekerja sama ataupun dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang meningkatkan kekompakan karyawan.

4) Perusahaan memenuhi kebutuhan atas penghargaan diri para karyawan dengan cara memberikan penghargaan baik berupa pujian maupun bonus-bonus atau kenaikan gaji bagi karyawannya yang dinilai memiliki kinerja yang baik dan mampu menguntungkan perusahaan.

5) Perusahaan memenuhi kebutuhan atas aktualisasi diri karyawannya dengan cara memberi kenaikan jabatan bagi karyawan yang telah terbukti layak untuk diberi tanggung jawab lebih karena memiliki kemampuan kerja yang mumpuni, memiliki semangat dan tingkat produktivitas tinggi, memiliki kemandirian, serta memiliki rasa ingin tumbuh dan berkembang.

Setelah perusahaan memenuhi semua kebutuhan karyawannya tersebut dari tingkat yang paling rendah hingga tingkat yang paling tinggi, maka perusahaan telah meningkatkan motivasi kerja dari para karyawannya.

Hal tersebut dikarenakan, karyawan akan memiliki rasa ingin selalu dicukupi segala kebutuhannya oleh pihak perusahaan sehingga akan mendorong karyawan untuk memiliki semangat yang tinggi dan rajin dalam bekerja yang kemudian akan berdampak pula pada tingginya produktivitas dan komitmen karyawan untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

2. Teori Dua Faktor

Teori ini diusulkan oleh Frederick Herzberg yang menyatakan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu hygiene factors meliputi kondisi kerja dalam perusahaan dan motivation factors meliputi pengenalan pekerjaan dengan baik.

Contoh penerapan pemenuhan faktor-faktor menurut teori dua faktor, yaitu dengan cara :

1) Perusahaan memenuhi hygiene factors dengan cara menciptakan kondisi kerja yang baik, yaitu kondisi lingkungan kerja yang aman dan kondusif serta memberikan upah kerja yang layak bagi para karyawan.

2) Perusahaan memenuhi motivation factors dengan cara mengenalkan pekerjaan yang akan diberikan pada karyawan dengan baik, jelas dan serinci mungkin, serta berusaha selalu menghargai atas apa yang telah dikerjakan oleh karyawan tersebut.

Pemenuhan kedua faktor yaitu hygiene factors dan motivation factors juga akan berdampak baik pada meningkatnya motivasi karyawan untuk menghasilkan produk berkualitas.

3. Teori Motivasi Kontemporer

Teori ini terdiri dari dua teori lainnya, yaitu teori pengharapan dan teori keadilan. Teori pengharapan menyatakan bahwa karyawan akan termotivasi untuk bekerja lebih giat agar mendapatkan penghargaan yang mereka inginkan dan mereka percaya mampu untuk mencapainya.

Sedangkan, teori keadilan menjelaskan bahwa tingginya keinginan karyawan untuk berkontribusi kepada perusahaan dipengaruhi oleh penilaiannya terhadap keadilan atas penghargaan yang diterimanya.

Contoh penerapan kedua teori menurut teori motivasi kontemporer, yaitu dengan cara :

1) Perusahaan menerapkan teori pengharapan dengan cara memberikan penghargaan bagi karyawan yang berprestasi atau terbukti bekerja dengan baik melalui berbagai bentuk penghargaan, seperti pujian, bonus dan kenaikan gaji, pemberian sertifikat penghargaan, piagam, medali, atau cinderamata lain, bahkan juga tiket liburan gratis bagi karyawan dan keluarganya yang mampu meningkatkan motivasi kerja karena karyawan memiliki rasa optimis yang kuat untuk mendapatkan penghargaan tersebut. Selain itu, perusahaan juga harus memastikan bahwa penghargaan yang ada tidak terlalu sulit untuk dicapai para karyawan.

2) Perusahaan dapat menerapkan teori keadilan dengan cara benar-benar memberikan penghargaan kepada karyawan yang memang pantas mendapatkannya. Perusahaan tidak diperbolehkan memberikan penghargaan secara pilih kasih atau dilatarbelakangi hal-hal pribadi seperti mengenai status sosial, suku atau agama tertentu. Karyawan haruslah mendapatkan penghargaan yang proporsional dengan kontribusinya terhadap perusahaan.

Pemberian penghargaan kepada karyawan yang berprestasi dan telah terbukti bekerja dengan baik dengan catatan pemberian penghargaan tersebut dilakukan secara adil juga akan berkontribusi pada meningkatnya motivasi kerja para karyawan.

4. Model Karakteristik Pekerjaan (Core Job Characteristic)

Menurut Hackman dan Oldham (1980), perusahaan dapat meningkatkan motivasi kerja para karyawannya agar menghasilkan produk yang berkualitas dengan cara :

1) Perusahaan tidak melakukan spesialiasi kerja, sering mengadakan rotasi pekerjaan, juga sering menambah pekerjaan dan tanggung jawab karyawan agar pengalaman kerja dari karyawan lebih bertambah serta dapat bermanfaat pada berkembangnya kemampuan diri karyawan sehingga dapat mengurangi tingkat kejenuhan kerja.

2) Perusahaan dapat menentukan jam kerja yang sesuai dan seimbang antara kebutuhan karyawan dan kebutuhan perusahaan atau menerapkan prinsip work life balance.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image